bagian 3

40 12 2
                                    

aku mau ingatin jangan lupa pencet bintang yaaa!!!

***

"Halo, ada apa?."

"Lo tau jam berapa sekarang?." Geana segera menjauhkan handphone dari telinganya , dia yakin Gazka sedang dipenuhi amarahnya.

"Yataulah ada apa?" Mati matian Geana menahan egonya agar harus berbicara kasar pada pria yang ada diseberang sana.

"sekarang lo lagi dimana ?" Suara Gazka terdengar panik dari seberang sana.
Geana terdiam, Gazka masih peduli padanya??

"Geana lo dengar gue kan? Lo dimana? Lo nggak apa apa kan?." Pertanyaan datang silih berganti dari mulut Gazka membuat gadis itu semakin kelu untuk mengucapkan satu katapun .
'Apakah Gazka ku kembali?'

"Geana Lo dengar Gue ngga sih , lo lagi dimana sekarang?." Geana yang tidak menyaut dari tadi membuat Gazka habis kesabaran.

"Ngapainn Lo cariin gue?" Geana masih tetap pada egonya mencoba untuk cuek terhadap sikap Gazka saat ini.

"Lo dimana Geana? Susah banget sih jawabnya" Gazka mencoba melunakkan suaranya agar gadis itu menjawabnya.

"halte, kenapa?." Gadis itu tak bisa menyembunyikan nya lagi. Ini bukan hal yang Ia inginkan Ia ingin menyerah. Tapi lagi dan lagi gagal. Dia tak bisa bohong dadanya masih berdetak dengan kencang.

"Gue kesana sekarang"

"Tuuut tuuuuut" Setelah telepon itu mati tangan Geana langsung jatuh kepangkuan nya, tatapan nya lurus kedepan seperti kosong. Namun lambat laun terdengar isakan kecil dari Geana , hal itu tak lepas dari pandangan ketiga preman yang tadi juga berada dihalte itu.

"Kita duluan yaa neng, semoga jemputan nya cepat datang".

Geana tidak menghiraukan preman preman itu.
Mereka meninggalkan Geana sendirian disana, niat mereka untuk mengganggu Geana diurungkan melihat sepertinya gadis tersebut banyak sekali tekanan.

Entah sudah berapa lama gadis itu menangis disana. Gena tidak berharap Gazka datang. Sudah cukup dengan perubahan yang Gazka berikan tadi, ia sudah cukup senang.
Kalian salah mungkin kalian berfikir Geana menangis karena kesal seolah Gazka bermain dengan perasaan ku, tapi ini tangisan kebahagiaan.

Mobil hitam berhenti didepan Halte, Geana tau itu pasti mobil Gazka.
'Bagaimana ia tau aku ada disini bukankah ada banyak halte di kota ini. Ah iya aku lupa aku masih disekitar cafe itu.'

Gazka keluar dari mobilnya dan berlari kearah Geana. Geana menciba menghapus sisa air mata yang ada dipipinya. Dan.. apa ini tiba tiba Gazka memeluk tubuh Geana yang basah.

Seketika Geana mematung.

" Maaf maafin gue Gee, maaf kenapa lo ggak telpon Gue?."
Gazka memeluk Geana nya erat persetan dengan apa yang akan terjadi setelah ini , yang ada difirkirnya hanya satu melindungi Geana nya ,ya Geaynanya gadis bersurai coklat yang telah lama diacuhkannya .

"Hiks hiks " Geana hanya mampu menangis membalas pelukan Gazka dengak erat , meluapkan segalanya dipundak kokoh Gazka.

"Maafin Gue yaa, ini salah gue seharusnya gue antarin lo pulang " entah berapa kali Geana mendengar Gazka meminta maaf, gadis itu hanya mampu membalas pelukan Gazka dengan erat .

Gazka menarik Geana masuk kedalam mobilnya.

" Lo pakai ini aja" Geana menerima jaket hitam Gazka lalu segera memakainya.

Setiap gerakan Geana tak lepas dari tatapan Gazka. Lalu Gazka mengambil satu jaket lagi yang juga berada dibelakang kemudi. Kemudian memasangnya.

"Ini ceritanya Jaket kita couple ya" Geana mencoba menetralkan suasana.

Your SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang