02.

35 11 2
                                    

Abyan mengenakan jaket army kesayangannya dan mengambil konci motornya yang berada di dalam laci nakas kamarnya, lalu bergegas menuju ke suatu tempat.


Ting Tong...

"Eh ada abyan. Ada perlu apa kemari?" Tanya seorang wanita paruh baya yang keluar rumah.

"Ada azranya ga tante?" Jawab abyan sambil menyalimi tangan mamanya azra.

"Oh ada, sebentar ya tante panggilkan dulu"

"Iya tante" Jawabnya sambil tersenyum ramah.

Tak lama kemudian azra datang dengan piyama tidurnya di tambah matanya yang sudah sembab dan rambut yang acak-acakan.

Baru azra ingin berkata,Abyan sudah menggandeng tangan azra menuju motornya.

"Naik"

"Ngapain?"

"Mau makan mie ayam bang jok ga?"

"Mau" Jawab azra sambil nyengir.

"Naik"

Azra diam di tempatnya berdiri sambil memandangi abyan.

"Ko diem?" tanya abyan.

"Masa gue kesananya make piyama sih? Gue juga ga bawa duit.Ga bisa naiknya juga,gimana?" tanya azra berbondong.

"Mau make baju apa aja lo tetep cantik,Kalo masalah itu gue yang bayar,Gue bantuin lo naik. Gausaha banyak nanya ayo naik."

Saat azra sudah siap menerima bantuan abyan,

"Sebentar" kata abyan.

Azra pun dibuat bingung. Abyan turun dari motornya dan meraih tangan Azra yang disitu terletak kunciran rambut azra.Abyan membalikan bandan azra dengan posisi membelakangi tubuhnya lalu mulai keraih rambut azra dan menguncirnya.

"Masa mau jalan sama cogan rambutnya acak-acakan" Goda abyan.

Sedangkan azra 'Anjir kenapa dia  jadi romantis gini sama gue?" Gumam azra dalam hatinya.

****

Selama di perjalanan mereka hanya terdiam berkutat dengan pikirannya masing-masing.

'Kenapa dia ngelakuin hal kaya tdi ke gue? Apa gunannya? Kenapq dia terlalu peduli sama penampilan gue? Ah mungkin dia ga mau di liat orang jalan sama orang gila' Sergah azra dalam hati.

"Turun ra,bengong bae." Ucap Abyan.

"Eh iya"Sadar azra

Azra turun dari motor abyan lalu mereka masuk ke kedai mie ayam bang jok.

"Bang mie ayam 2 biasa" Ucap abyan.

Lalu bang jok membalas ucapan abyan dengan menunjukan jari jempolnya.

Hening, tidak ada yang membuka suara sampai azra bosan dengan keheningan ini dan ia membuka suara.

"Kenapa lo tiba-tiba ngajak gue kesini?"

"Biar lo berhenti nangis,"

"Gue ga nangis kok,"

"Gue tahu kalo lo bohong ra,"

Azra terdiam dan berfikir, Untuk apa ia membohongi Abyan?. Abyan sudah tahu sifatnya sejak SMP. Jadi sia-sia saja usahanya itu.

Tak lama kemudian pesanan mereka datang.

"Udah makan. Gausah dipikirin" Ucap abyan.


****









Jangan lupa Comment dan vote ya guys😇






SUMMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang