Azra membungkukkan badannya lalu menekuk kedua lututnya dan ia menundukkan kepalanya sambil menangis. Ia masih tak tahu apa yang ia harus lakukan. Semuanya kacau,tak sesuai ekspetasinya. Ia tak pernah berfikiran akan seperti ini. Ia juga takut bila dirinya di panggil keruang BK, dan mendapatnya Sp 1. Itu yang sangat ia takuti. Baru juga hari pertama masuk sekolah udah dapet SP 1.
Blank.
"Hiks..hiks.." tangisan azra.
Sebernarnya ada seseorang pria yang sedari tadi memperhatikan kejadian tadi dari awal sampai akhir.
Sekarang orang itu berjalan menuju keberadaan azra.
"Lo ga usah takut. Ada gue di sini yang bakal nemenin lo sekarang." Ucap pria itu.
Tak ada jawaban dari azra. Ia masih di posisi yang sama dan masih menangis.
"Zra.. Gue mohon, tenangin dulu diri lo"
"Nih gue bawa air mineral buat lo. Minum dulu. Biar lo agak tenang."lanjut pria itu sambil menyondorkan sebotol air mineral.
Azra mengangkat kepalanya perlahan dan menyipitkan matanya.
"Riz..rizky?"
"Iya. Ini gue"
"Ma..mau ngapain kesini?"
"Gue liat semuanya. Bahkan dari awal." ucap rizky.
Rizky itu teman kelasnya abyan. Dia juga sudah kenal dengan azra sebelumnya. Ia pria yang baik dan ramah.
"Gue takut..hiks" ucap azra. Dan tiba-tiba ia meluk rizky.
Rizky tak tahu harus bagaimana. Ini pertama kalinya ada cewe yang meluk dirinya kecuali mamanya.
"Tenang zra,ada gue sekarang." kata rizky.
Ia berpikir keras untuk membalas pelukan azra.
Dan akhirnya ia memilih untuk membalas pelukannya.
"gue takut silvy ngomong yang aneh tentang gue ke abyan..hiks.."
"Kan ada gue yang bakal jadi saksi mata." ucap rizky untuk menenangkan azra.
"Tetep aja gue takut."
Azra sedikit tersenyum, ia merasakan detak jantung rizky yang begitu kencang.
"Lo deg degan ya?" tanya azra.
"eng..enggak ko" ucap rizky yang langsung melepaskan azra dari pelukannya.
"Masa? Lo keliatan banget gugup" ucap azra menggoda.
"Ish apaan si lo! Udah ni minum dulu, gue tau lo cape nangis mulu" kata rizky mengalihkan pembicaraan.
"yaudah, mana sini. Gue aus banget"
Rizky ngasih air mineral yang ia pegang sedari tadi.
Lalu azra minum. Ia merasa agak legaan sekarang.
"Yaudah ayo, sekarang kita ke kantor" ajak rizky.
"Ngapain?"
"Nama lo dari tdi di panggil."
Wajah azra berubah menjadi sedih. Rasa takutnya mulai bermunculan lagi sekarang.
Rizky membantu azra untuk berdiri. Dan mereka berjalan meninggalkan lapangan belakang sekolah menuju ruang BK.
'Panggilan kepada Azra Adinda, harap ke ruang BK sekarang. Terima kasih.' Ucap salah satu guru perempuan.
"Tuh, lo dengerkan nama lo di panggil? Di suruh ke ruang BK"
"Hum.. Gue denger. Jujur, gue takut sekarang." Ucap azra lesu.
"Kan tadi gue udah bilang. Jangan takut. Ada gue sekarang yang bakal nemenin lo." ucap rizky tegas.
"Iya. Makasih udah mau nemenin gue"
Mereka telah sampai di depan pintu ruang BK.
Tubuh azra gemeteran. Keringat dingin mulai menyeliputi pelipisnya. Ia gugup plus takut saat ini. Ia tak tahu apa yang akan terjadi setelah ia berada di dalam.
'Oke!sekarang gue ga boleh takut, ga boleh gugup. Gue harus bisa.ada rizky yang nemenin gue sekarang." Gumam azra dalam hati.
Huuhhhff...
"Oke! Ayo kita masuk!" ajak azra.
"Dari tadi emang mau masuk kali." dengus rizky.
Ceklek..
Azra membuka pintunya lalu ia melihat banyak orang di sana. Ia melihat sosok Abyan yang tengah berdiri si samping silvy.
Semua orang yang ada di dalam melihat azra dengan tatapan tajam. Tapi azra biasanya saja, Ia sudah mulai tenang sekarang.
"Azra. Duduk!" suruh kepala sekolah.
****
Don't forget Vote and Comment okey:)
Yang ga nge-vote jempolnya ilang.