07. Kekuatan Sang Pangeran Kegelapan

252K 13.3K 1K
                                    

Play List : Stay with me - ost. Goblin

*****

Well, cast sama lagu gak nyambung ya? Tapi gak tau kenapa kalau cerita fantasi aku ngebayanginnya lagu2 korea atau Jepang 😂 efek kebanyakan di jejal drakor sama pelem azab di indosiar jadi gini 😂😂. Apaan si gw makin ngawur 🙈

Happy reading!

*****

Hamerra menghentikan cumbuannya pada leher Christoff, Christoff membuka matanya dengan nafas memburu. Hamerra tersenyum simpul kemudian ia menggerakan kedua tangannya untuk menangkup kedua pipi Christoff, tanpa aba-aba Hamerra mencium bibir Christoff dengan memejamkan matanya.

Dengan hati berdebar Hamerra menunggu kematiannya, karena Christoff tidak pernah membiarkan seorang pun untuk meyentuh bibirnya.

___________________________________
___________________________________

"Ah........"

Tubuh Hamerra sudah merapat di dinding dengan kaki terangkat di atas lantai karena tangan Christoff yang mencekik lehernya.

Christoff menatap Hamerra penuh amarah, wajahnya merah padam, rahangnya mengeras berkali lipat dari biasanya, hidungnya kembang kempis dan matanya sungguh amat, sangat menakutkan. Mata itu berubah menjadi semerah darah tidak hanya irisnya saja tapi selaput putihnya pun ikut memerah. Tak lupa kedua taring yang mencuat dari mulutnya. Bahkan Hamerra merasakan tancapan kuku-kuku hitam dan tajam milik Christoff yang memanjang pada lehernya. Selama 2 minggu di sekap di Astaroth, baru kali ini Hamerra melihat wujud asli dari Christoff.

Hamerra memejamkan matanya, ia harus menahan panas di lehernya akibat tangan Christoff seperti bara api dan juga rasa sesak yang menghantam dadanya. Karena ini pilihannya, ini tujuannya yaitu kematian.
Air mata Hamerra sudah mengalir di ujung matanya karena rasa sakit yang sudah tidak tertahan lagi,

Dan.....

BUGH

Tubuh Hamerra menghantam sisi dinding yang lainnya, Christoff melemparnya tanpa belas kasih. Hamerra mengerang kesakitan ketika tubuhnya merosot ke atas lantai, ia terbatuk dengan darah berhamburan dari mulutnya. Tubuhnya lemas, Hamerra pun tergeletak tak berdaya di atas lantai.

Mati.

Hanya itu yang ada di benaknya, ia harus menyingkirkan rasa sakitnya yang hanya tinggal sebentar, karena kematian akan segera menjemputnya.

Christoff berjalan dengan dingin ke arah Hamerra, lalu ia berjongkok dan mengcengkram pipi Hamerra dengan sebelah tangannya untuk mengarahkan wajah Hamerra menatap dirinya.

"Jika kau pikir aku akan membunuhmu, kau salah! Aku tidak akan membiarkanmu mati! Tapi kali ini aku juga tidak akan mengobatimu. Nikmati saja ulahmu yang lancang, Hamerra!" seru Christoff menghentakan pipi Hamerra dengan kasar, kemudian ia bangkit dan melenggangkan dirinya keluar dari kamar Hamerra dengan jubah yang berkibar menyapu lantai, yang entah sejak kapan iblis itu memakainya.

Pintu terbuka dengan sendirinya dan Meredith menunggu di sisi pintu luar, matanya terbelalak ketika melihat tubuh Hamerra yang tergeletak mengenaskan di lantai.

Dewi HamerraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang