07 ~ jodoh

3.3K 346 10
                                    

Line

MarkeuLee;  Aku harus bertemu denganmu!

JenoJenjen;  Untuk apa?! Bukankah aku hanya anak angkat?!

MarkeuLee;  Hentikan Jeno. Aku ingin bicara padamu.

JenoJenjen;  Baiklah katakan dimana aku harus menemuimu?

MarkeuLee; Caffe biasa.

JenoJenjen;  Hah.. Baiklah.

Caffe

"Apa yang ingin kau katakan." tanya Jeno kemudian di tengah hening antara dirinya dan Mark.

"Aku hanya ingin meminta maaf atas semua hal yang telah kuucapkan." jawab Mark sedikit lesu.

"Untuk apa kau minta maaf. Bukankah semua yang kau katakan benar? Aku hanya anak angkat." balas Jeno dengan penuh penekanan.

"Jeno. Sungguh saat itu aku sedang lepas kendali." sesal Mark.

"Sudah lupakanlah." jawab Jeno acuh.

"Besok lusa ayah dan bunda ingin kau datang di acara makan malam nanti bersama keluarga Huang. Untuk membahas pertunanganku dan Renjun." jelas Mark.

Deg

Jeno merasakan sakit di hatinya, sakit yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Bagaimana bisa dia melihat orang yang dia sayangi menikah dengan kakak angkatnya sendiri? Jeno hanya mengangguk lesu dan tersenyum miris akan takdirnya.

"Akhirnya kau menerima perjodohan ini." ujar Jeno kemudian.

"Aku terpaksa." jawab Mark.

_♪♪♪_

Di malam ini dua keluarga sedang berbincang dengan asiknya sambil menyantap makanan yang disediakan keluarga Lee. Kecuali Mark, Renjun, dan Jeno yang hanya diam tak mengeluarkan sepatah katapun. Sesekali Renjun dan Jeno mencoba mencuri-curi pandang dengan tatapan sendu.

Ini kah akhirnya? Aku harus menyaksikan orang yang ku sayang menikah? Bahkan dengan kakak angkatku sendiri? - jeno

Andai aku bisa menentang semua ini dan memilihmu Lee Jeno. - renjun

Kenapa disaat seperti ini justru aku memikirkan Jaemin? - mark

"Bagaimana tuan Suho untuk perjodohannya?" tanya manis Joy.

"Bagaimana kalau pertunangannya bulan depan?" saran Suho. Mark Renjun dan Jeno tentu terkejut dengan keputusan yang secepat itu. Tapi tak ada yang berani menentang saat Suho memberi pendapat.

"Semuanya saya mohon izin keluar,terimakasih atas makanannya. Permisi." ujar Jeno lalu beranjak pergi.

Tak berapa lama setelah Jeno pergi meninggalkan tempat makan. Renjun dan Mark juga memutuskan pergi meninggalkan tempat itu.

Jeno tengah berjalan di taman komplek tanpa sengaja melihat sosok Jaemin yang sedang berkeliling menjajakan coklatnya. Tanpa menunggu lama Jenopun segera menghampiri Jaemin.

"Jaemin." panggil Jeno.

"Jeno. Kau? Kenapa kau disini?" tanya Jaemin penuh senyum.

"Tak ada. Kau masih menjual coklat ini ternyata?" tanya Jeno berusaha tersenyum.

"Kau kenapa? Kau ada masalah? Kau nampak bersedih." ujar Jaemin berusaha memperhatikan wajah Jeno secara intens.

"Aku sedang tidak ingin membahas itu." jawab Jeno lesu.

"Kalau begitu makanlah salah satu coklatku." ujar Jaemin senang.

"Kenapa?" tanya Jeno sambil menautkan sebelah alisnya.

"Astaga kau lupa? Coklat itu kan bisa membuat kita bahagia dan tersenyum." ujar Jaemin menampakan wajah manisnya. Jeno hanya mengangguk dan memakan coklat pemberian Jaemin.

"Ya ampun. Ini adalah coklat terlezat yang pernah kumakan!!" seru Jeno girang setelah merasakan coklat milik Jaemin.

Jeno andaikan kau mengetahui perasaanku. "Aku menyukaimu." gumam Jaemin di tengah keheningan sehingga Jeno bisa mendengarnya cukup jelas.

"Jaemin apa yang kau katakan tadi? Kau...kau menyukaiku?" tanya Jeno setengah tak percaya. Jaemin yang baru saja tersadar akan ucapannya tadi hanya diam merutuki dirinya sendiri akibat kebodohannya.

Hening diantara mereka berdua. Tak ada lagi yang membuka pembicaraan.

Rupanya kau sudah dengan orang lain Jeno - renjun

Kenapa hatiku sakit melihat Jaemin dengan Jeno? Ada apa diantara mereka berdua? Kenapa mereka bisa saling mengenal?- mark

"Maafkan aku yang sudah lancang menyukaimu Lee Jeno." ujar Jaemin lalu menundukan kepalanya.

"Kau tidak bersalah. Kenapa kau minta maaf? Harusnya aku yang minta maaf karena tak pernah menyadari perasaanmu terhadapku." balas Jeno sambil memegang pundak Jaemin lalu selanjutnya dia membawa Jaemin kedalam pelukannya yang tengah menangis.

"Tapi maaf Jaemin aku sudah menyukai orang lain..maafkan aku yang selama ini tidak menyadari." ujar Jeno parau.

_♪♪♪_

Clek

"Jaemin. Bagaimana penjualan coklatmu?" tanya Wendy lmah saat Jaemin datang menjenguk bundanya.

"Semuanya habis bunda." jawab Jaemin lesu.

"Kau kenapa sayang?" tanya Wendy khawatir melihat keadaan anaknya.

"Bunda salahkah aku menyukai seseorang yang sudah menyukai orang lain?" tanya Jaemin berusaha menceritakan apa yang terjadi padanya.

"Itu tidak salah nak. Hanya saja kita harus belajar melepaskan jika ingin melihat orang yang kita sayangi bahagia." jawab Wendy selembut mungkin. "Memangnya siapa yang Nana sukai??"

"Dia sahabat Nana bun. Orang yang bisa membuat Jaemin merasa nyaman. Lee Jeno." jawab Jaemin penuh akan perasaan.

"Rupanya Jeno. Sudah bunda duga." ujar Wendy sambil tersenyum jahil ke anaknya.

"Bunda..!!" rengek Jaemin dengan wajah imutnya.

"Sudahlah Nana. Perasaan sayang tak harus memiliki, perasaan sayang sesungguhnya adalah dimana kita merasa bahagia melihat orang yang kita sayang bahagia." jelas Wendy.

"Ya bun Nana paham."  



















Gaje sangad Ya Allah.. Reques konflik kuyy... Yang punya ide salurin ya coment gaesa... Vote nya jangan forget!!  Bye see u next time.. Lop yu dari pacarnya Lee Jeno adiknya Huang Renjun.

^_Takdir_^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang