"Tuan ada seseorang yang ingin melamar. " ujar salah satu karyawan Mark.
Mark terkejut. "APA?! MELAMAR! AKU SUDAH DIJODOHKAN!!"
"Maksudku melamar pekerjaan." jelas karyawan tadi..
"Owwh baiklah suruh dia masuk.." pinta Mark seraya menyembunyikan kebodohannya barusan.
Tak berapa lama..
"Permisi tuan..."
"Masuk."
"KAU?!" pekikku dan orang tersebut yang tak lain dia adalah orang yang pernah hampir Mark tabrak dan alhasil dia terlambat datang ke kantor dan mendapat hukuman dari ayahnya ㅡSuhoㅡ.
♪♪♪
Jaemin menghempaskan tubuhnya di atas kasur dengan rasa lelah yang berat.
"Hhhuuuff...... Ini hari yang melelahkan. Bagaimana bisa aku bekerja dengan orang yang hampir menabrakku. Siapa tadi namanya M-A-R-K? Yang benar saja?! Aku harus menjadi sekertarisnya. Aku punya firasat buruk akan hal itu, lihat saja nanti!" gumam Jaemin.
Sekejap Jaemin melihat arlojinya dan segera bergegas menuju rumah sakit untuk menjenguk bundanya..
RUMAH SAKIT
"Bunda..." panggil Jaemin pelan seraya membuka pintu.
"Jaemin." balas Wendy sengan senyum simpul.
"Bagaimana keadaan bunda?" tanya Jaemin lalu duduk di dekat kasur Wendy.
"Keadaan bunda masih sama. Belum ada perubahan.." jawab Wendy dengan suara parau.
"Bunda beristirahatlah.. Jaemin akan bekerja keras dan menyembuhkan bunda." ujar Jaemin haru.
"Terimakasih nak.. Kamu memang anak bunda yang paling baik. Kamu anak hebat bunda bangga sama kamu." ujar Wendy yang juga terharu lalu mengelus Puncak kepala Jaemin.
"Bunda Jaemin ke belakang dulu ya."
Wendy hanya mengangguk.
Langkah demi langkah Jaemin berjalan menyusuri taman rumah sakit tersebut. Pandangannya terhenti pada ayunan yang ada disana, pikirannya mengulang pada masa lalu bersama bundanya di taman dekat komplek.
"Bunda jangan kenceng-kenceng Nana takut!!" seru manis Jaemin dengan matanya yang tertutup.
Sedangkan Wendy hanya tertawa pelan melihat tingkah manis anak semata wayangnya.
"Bunda stop Nana takut!!" Jaemin mulai menangis dan Wendy menghentikan ayunannya.
"Kenapa kau menangis?" tanya Wendy lembut.
"Nana takut bunda.." jawab Jaemin masih menangis.
"Nana harus ngalahin rasa takut Nana. Gimana nanti kalo gak ada bunda..?"
"Gak... Nana gak mau pisah sama bunda.. Bunda harus selalu ada buat Nana." Jemin menangis lagi dengan kencang.
"Gak bisa sayang bunda pasti akan pergi cepat atau lambat.."
"Tapi gak sekarang kan bunda? Sekarang bunda harus ada dideket Nana.."
"Iya sayang."
Kaki Jaemin melakah dengan tergesah.. Sesekali dia melirik arlojinya.
"SIAL!" rutuknya.
Ini hari pertama Jaemin bekerja sebagai karyawan Mark. Dan sialnya dia bangun terlambat hingga seperti ini.
Clek
Pendek banget ya... I'm sorry..
Keep vote coment gaesRanieeelsa
KAMU SEDANG MEMBACA
^_Takdir_^
AcakMenjalani kisah Cinta yang rumit penuh akan teka-teki... Perjalanan yang tak berlangsung dengan mudah.. ♪♪♪ #03 on nctcouple