21 ~ Pengorbanan

2.8K 209 6
                                    

"Saya bersedia mendonorkan ginjal saya dok."

_________________♪_________________

"Gak Le! Kamu gak boleh lakuin itu! Biar kakak aja!"

"Gak kak biar Chenle aja! Kakak udah banyak berkorban buat Chenle. Sekarang giliran Chenle yang berkorban buat kakak."

"Tapi, gimana caranya kakak bilang ke ayah sama bunda?"

"Mereka pasti ngerti kak. Kakak Njun tenang aja ya."

Senyuman manis Chenle tak terlepas dari wajahnya yang bersinar. Segera Renjun memeluk adik anggatnya itu dengan penuh tangisan.

"Terimakasih banyak ya Le...hiks..., kamu emang adik terbaik di dunia....hiks... kamu udah mau rela berkorban demi kakak ysng bukan kakak kandung kamu."

"Perngorbanan Chenle itu belum seberapa sama pengorbanan kakak selama ini."

"Kak Jaemin bangga banget sama kamu Le. Kamu ngerti apa itu artinya pengorbanan bahkan buat orang yang gak ada hubungan darah sama kamu." ujar Jaemin sambil tersenyum hangat pada Chenle.

"Jadi bagaimana? Apa anda sudah siap?" tanya dokter bernametag Kim Jungwoo itu.

"Ya dok saya siap." tegas Chenle yang tak lupa tersenyum.

Di dalam ruang operasi sudah ada Jeno yang terbaring dengan banyak alat medis dan juga Chenle yang sudah siap dengan mengenakan baju khas berwarna hijau.

Samar Chenle melihat bayangan kakak kandungnya yang telah meninggal tengah berdiri sambil tersenyum ke arahnya.

Chenle tahu kak WinWin pasti selalu ada buat Chenle. Chenle mau deh ketemu kakak.. - chenle

Tak berapa lama Chenle sudah terbaring di atas kasur yang di kelilingi banyak alat medis.

Dokter Jungwoo yang datang segera memberi suntikan obat bius pada Chenle yang membuat Chenle tertidur.

Jagain Chenle ya kak Winwin :') - chenle

Kakak dingin cepet sembuh ya, bahagiain kak Renjun - chenle

Kamu pasti kuat Chenle, kakak yakin! - renjun

Kamu bisa Chenle kamu anak yang hebat! - jaemin.






























"Dokter gak bercanda kan?!"

"Dia pasti masih hidup kan dok?!"

"Maaf tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa. Tuhan sudah berkehendak lain."

"Sudahlah Mark kamu harus sabar, Haechan udah tenang disana."

"Gak bun! Mark udah kehilangan Jaemin! Apa sekarang Mark harus kehilangan Haechan juga?!"

"Mark.. Bunda yakin Cinta kamu pasti akan datang lagi."

"Mark maafin bunda Seulgi ya andai saja dulu bunda gak egois pasti sekarang kamu udah bahagia sama Haechan."

"Ini semua bukan salah kamu Seulgi, ini udah takdir."

Semua orang di ruangan itu merasa sangat sedih atas sepeninggalannya Haechan, begitupun Mark. Walaupun tidak sepenuh hatinya untuk Haechan, tapi Haechan lah yang bisa membuatnya tersenyum saat Jaemin tidak disisinya.

Di pemakaman Haechan, Mark teringat akan kata-kata terakhir yang disampaikan Haechan.

Flashback on

"Mark, sebenernya.. Aku yang minta Jaemin buat nyerahin kamu ke aku." kata Haechan dengan suaranya yang parau.

Sesekali pria di sampingnya pun ikut serta meneteskan air matanya.

"Udah Chan, gak usah dipikirin yang penting sekarang kamu harus sembuh!"

"Aku udah gak bisa sembuh lagi Mark. Aku harus pergi ninggalin kamu untuk selamanya."

"Haechan.."

"Ssshhttt.... Sekarang Mark harus semangat lagi! Kejar Jaemin, karena Jaemin benar-benar sayang sama Mark. Nanti kalo Mark sama Haechan udah di surga, gantian Mark yang harus jadi milik Haechan :'))"

"Haechan kamu harus kuat..Mark janji akan buat Haechan bahagia."

"Mark tu orang baik yang pantes dapetin yang lebih baik dari Haechan. Sekarang tugas Mark cuma pantes bahagiain Jaemin."

"Iya Chan aku janji."

"Sekarang Haechan pergi ya. Good bye my boy.."

Tit~

Flashback off

"Aku akan menepati janjiku Haechan :)"


























Gimana gaes kelanjutan ceritanya? Baper gak? Masih mau lanjut / stop aja?

Btw aku mau minta saran jadi aku tu niatnya mau bikin ff yng BxG tapi takut kurang respon dari kalian. So, menurut kalian aku mending bikin atau gak. Kalo bikin responnya yaw...

Bye bye bye see you next chapter

^_Takdir_^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang