1.Tuan Muda

13K 468 55
                                    

5 tahun kemudian....

Vanka menghela nafas. Pasti Pandi akan membahas ini lagi. Setiap sarapan bersama,makan malam bersama, atau kapan pun mereka berkumpul.

"Kalau kamu nggak mau kerja, kamu harus ngelanjutin S2," ancam Pandi saat sedang sarapan bersama sebelum berangkat ke kantor.

Vanka menggeleng. Dia tidak mau lagi melanjutkan kuliah. Tugas,ulangan,makalah, dan presentasi. Lalu, Skripsi? Oh tidak! Vanka tidak mau lagi menghadapi hal semacam itu.

"Kamu udah setahun yang lalu lulus, tapi masih pengangguran. Lulusan UI lagi!" tukas Vina menimpali.

"Gimana kalau nggak ada perusahaan yang mau nerima aku?" tanya Vanka mengaduk-ngaduk nasi gorengnya dengan malas.

"Ayah akan usahain itu. Kalau ada perusahaan yang nyari tenaga kerja baru, ayah akan rekomendasikan ke kamu," kata Pandi.

Vanka memanyunkan bibirnya. Namun, dia pasrah saja dengan kehendak orangtuanya yang ingin dirinya bekerja.

Memang, selama setahun ini, Vanka hanya diam di rumah. Tidur,makan,nonton tv, berolahraga, kadang jalan-jalan dengan Anne dan Novi jika mereka tidak sibuk. Tapi, setelah lulus kuliah, kedua sahabatnya itu jadi sangat sibuk karena mereka langsung mendapatkan pekerjaan di rumah sakit ternama di Jakarta. Beruntung sekali mereka, sungut Vanka dalam hati. Berbeda dengan dirinya yang sama sekali tidak berniat mencari pekerjaan. Sedangkan temannya yang satu lagi, Nathan, hampir tidak pernah lagi kelihatan batang hidungnya selama beberapa bulan terakhir ini. Dia hanya pernah berkabar, bahwa dia sedang sibuk dengan proyek kerjanya di Bali.

Nathan Prasetyo Nogroho, berumur 26 tahun, laki-laki  yang kini berhasil mengalihkan Vanka dari masalalunya. Awalnya, Vanka memang merasa risih dengan kehadiran Nathan. Namun, seiring berjalannya waktu mereka sering menghabiskan waktu bersama semasa kuliah, membuat hati Vanka sedikit mencair. Sikapnya yang hangat dan ceplas-ceplos dalam artian suka membuat lelucon, membuat Vanka merasa nyaman berada di dekatnya. Nathan sering mengajaknya nonton di Plaza dan selalu mentraktirnya makan. Meskipun begitu, hubungan mereka sejauh ini masih hanya sebatas teman.

Vanka mengelap bibirnya dengan tisu usai sarapannya selesai, "Vanka pergi dulu. Mau jogging ke taman," pamitnya dan berdiri.

"Hati-hati,Van!" teriak Vina saat Vanka sudah berjalan keluar.

Vanka mengambil sepatu sport yang akan digunakannya dari rak sepatu. Pakaian yang dia kenakan saat ini pun memang pakaian yang biasa dia gunakan untuk dia berolahraga.

Vanka berlari-lari kecil keluar komplek dan berbelok ke arah kanan. Taman yang akan ditujunya memang dekat. Sekitar 200 meter dari kompleknya. Vanka biasanya berolahraga setiap pagi di taman tersebut setiap dua kali seminggu. Kadang sendirian, kadang dengan Vina jika sedang tidak sibuk mengurus butiknya.

Sesampainya di taman, Vanka memilih duduk di salah satu kursi besi yang tersedia. Dia mengelap dahinya yang berpeluh dengan handuk kecil yang terpasang di lehernya dan berusaha menormalkan deru nafasnya yang memburu karena sehabis berlari.

Untuk sesaat Vanka teringat Kevin. Dulu mereka pernah bertemu di sini saat dia sedang berolahraga, dan saat itu Vanka mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Kevin. Bahkan, sapu tangan Kavin yang pernah dia berikan, masih dengan setia Vanka simpan. Tentang Mia, Vanka bisa menebak jika dia sekarang sudah 16 tahunan umurnya. Sedangkan Andreason dan Rossa, mereka akhirnya tidak menikah dan tidak saling menghubungi lagi. Kasian Mia, dia bahkan tidak tahu siapa ayahnya yang sebenarnya. Vanka mengetahui informasi tersebut dari Rafa.

Vanka mendongak ke langit yang kini terlihat cerah. Namun, tidak lama dia melakukannya, Vanka merasakan adanya keanehan. Dia merasa seperti ada bayangan hitam yang sedang mengawasinya, Vanka bisa melihatnya dari sudut matanya. Kemudian, secara naluriah, Vanka mengalihkan pandangannya ke samping kanannya. Namun, bayangan hitam yang dia rasakan kehadirannya itu sama sekali  tidak ada di sana.

#2 Only You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang