Beberapa jam yang lalu....
"Kau harus menjemputnya!!" Itulah kalimat pertama yang diucapkan sam setelah beberapa lama menghilang di pikirannya. Roy hanya mendengus kesal,bukannya bicara baik-baik setelah lama menghilang malah memarahinya seperti itu.
"Aku sibuk." Ujar roy acuh tak acuh dia sangat tidak berminat untuk membahas hal yang satu ini.
"Kau sungguh brengsek, Roy. Apa perlu aku yang harus mengambil alih tubuhmu agar kita bisa menjemput mate kita?!" Ujar sam berang
Roy hanya memutar bola matanya malas. Hingga sebuah ancaman terngiang lagi di kepalanya,
"Jika kau mengabaikan ancamanku akan kubuat kau tenggelam didalam gelapnya pikiranmu sendiri dan aku yang akan menjalani hidup bersama gadis itu. Bukan kau!!"Roy kalah berdebat lagi dengannya. Tak akan ia biarkan sam mengambil tubuhnya dan membiarkannya tenggelam di pikirannya sendiri. Dia bisa saja mati perlahan disana.
"Baiklah." Gerutu roy.
Di perjalanan pun mereka masih berdebat soal siapa yang akan berbicara dengan gadis itu hingga sam mengalah dan membiarkan roy yang melakukannya.
Sesampai di pekarangan rumahnya, Roy pun turun dari mobil volvo-nya dan berjalan melewati pekarangan rumah gadis itu. Darimana roy mengetahui alamat gadis itu? Hanya dia yang tahu.Roy melihat gadis itu sedang duduk di teras rumahnya.sambil memakai sebuah headphone tampak ia menikmati lagu yang mengalun di pendengarannya sekarang.
Gadis itu langsung membuka matanya dan terpaku seperti patung disana. Hingga roy sampai didepan gadis itu sekarang. Pria ini harus menunduk untuk melihat wajah gadis yang sudah merona sekarang namun ia rasakan Sam meloncat senang dipikirannya sekarang.
"Ayo." Ujar roy lalu menggenggam tangan gadis itu.
▪▪▪▪▪▪▪▪▪●○●▪▪▪▪▪▪▪▪▪
Vanessa POV
Aku sekarang berada di sebuah mansion yang berada di Moonlight Pack kawasannya di sebuah hutan pinus di kota ini. Aku cukup terheran melihat beberapa maid menundukkan kepala mereka hormat.
Apa dia orang penting?
Apa itu Jack?? Kulihat dia akan masuk kesebuah ruangan yang tidak aku tahu punya siapa. "Kak" orang yang kupanggil itu langsung menoleh kearahku lalu menatap bingung seolah ingin bertanya 'kenapa kau disini?'.
Jack langsung menghampiriku dan menunduk hormat pada roy yang ada disebelahku sekarang. Apa ini? Kenapa semuanya membingungkan buat diriku?
"Kenapa kau disini?" Tanya jack heran, entah kenapa lelaki itu bisa bersamanya.
"Aku..." aku cukup bingung harus bilang apa kepada kakakku, namun sebuah suara langsung menyambar pembicaraanku dengan jack yang membuat jack langsung membulatkan matanya setelah mendengar pria disebelahku ini berbicara,
"Dia Mate-ku, dia milikku sekarang. Dan kau ada hubungan apa dengannya??" Ujar Roy dingin dan nada yang arogannya itu.
"Maaf Alpha, dia adalah adik saya." Ujar Jack yang membuatku langsung mati kutu.
"Dia...seorang Alpha, Moon Goddes. Aku...takut sekali. Bagaimana jika..ahh membayangkannya saja membuat hatiku nyeri" Bathinku cemas
Kulihat Jack seperti menetralisasikan shock yang ia alami karena sebuah fakta baru lagi.
"Kalau begitu saya permisi, Alpha." Ujar jack sopan sambil menundukkan kepalanya dan meninggalkan kami berdua sekarang, suasana canggung langsung menyelimuti kami berdua. Kulihat Roy sangat dingin kepadaku, tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya itu sepanjang perjalanan menuju ke kamarku yang sudah disediakan, dan pergi saja tanpa suara. Perasaanku kalang kabut antara senang dan sedih. Senang karena sudah bertemu dengan Roy, namun sedihnya ia begitu dingin padaku. Aku hanya menarik nafas pelan dan tidak berpikiran aneh-aneh sekarang. Aku sangat lelah bahkan untuk berfikir sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen Luna (Moon Series #1) [END]
Werewolf[FOLLOW SEBELUM BACA !!!!!!!] ------------------------------------------- Vanessa adalah wanita yang cantik, berkulit putih dengan rambut ikalnya yang berwarna burgundy. Namun, kecantikannya sirna karena ia seorang wanita yang lumpuh. Roy adalah pri...