Seorang wanita tampak memegang kepalanya yang berdenyut. Ia barusan menerima sebuah penglihatan yang sudah lama tidak ia terima semenjak satu tahun ia meninggalkan Packnya. Entah kenapa firasatnya sangat tidak enak. Membuat isi perutnya serasa bergejolak. Seperti sengatan listrik menjalar di sekujur tubuhnya. Ditambah lagi suara auman menggetarkan seluruh tubuhnya. Apa sebenarnya yang terjadi? Kenapa hatinya sakit sekali? Kenapa air mata meluncur begitu bebas di matanya? Pertanda apakah ini?
"Vanessa? Kau kenapa?" tanya Angela panik.
"Aku tidak tahu....aku juga bingung. Aku seolah mati rasa. Rasanya sakit sekali, hatiku seakan menyuruhku untuk pergi. Tapi aku tidak tau," ujar Vanessa bingung.
"Apa maksudmu....aku tidak mengerti sama sekali," ucap Angela sambil mengusap tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.
"Ini tidak benar....sama sekali tidak benar, aku harus pergi sekarang juga," tegas Vanessa akhirnya.
"Tapi, kemana kau akan pergi?" tanya Angela sambil menahan tangan Vanessa.
"Aku harus kembali ke tempatku yang seharusnya. Aku tidak akan pernah bisa lari lagi dari hidupku, Ela. Kalaupun aku lari, aku akan tetap kembali ketempatku. Terima kasih atas satu tahun ini, Ela. Kau teman yang sangat baik," ujar Vanessa sambil menyunggingkan senyum dibibirnya yang berwarna pink pucat.
Akhirnya, wanita itu menghilang dari hadapan Angela hingga menyisakan angin yang berderu lembut disekitar Angela.
**
PRAANGG!!!
Suara kaca yang pecah memekakkan telinga seorang pria yang tengah meringkuk di lantai sambil memeluk sebuah pakaian. Entah sudah berapa lama pakaian itu berada ditangan pria tersebut.
Ia dapat melihat sebuah batu berselimut kertas tergeletak disebelahnya. Tanpa basa-basi ia membuka kertas tersebut dan membacanya.
Apa kau sudah menyerah? Menyerahlah jika kau tidak ingin penyesalan sampai kepadamu. Apa kau sudah puas menikmati masa berkabungmu setelah istrimu yang tercinta meninggalkanmu seorang diri? Bagaimana rasanya menjadi makhluk paling menyedihkan saat orang-orang tidak ada lagi yang bersamamu? Makhluk sepertimu harusnya mati saja.
GR
Singkat, padat dan jelas. Isi surat itu memang benar adanya. Dia adalah makhluk paling menyedihkan yang pernah ada. Ditinggalkan orang-orang yang ia kasihi dan cintai. Dunianya hampa saat kebodohannya lah yang mejadi penyebab kandasnya semua hubungan yang ada.
"Kau memang benar....siapapun kau. Perkataanmu memang benar," ujar pria itu hambar.
BUGHH
Sesuatu yang hangat tampak mengalir di kepalanya. Benar saja. Darahnya mengalir bebas di dahinya. Hingga akhirnya, kesadarannya terenggut.
**
Api tampak berkobar-kobar disebuah pemukiman yang cukup besar. Suara jeritan tak henti-hentinya saling bersahutan menunjukkan ketakutan yang luar biasa. Tampak puluhan bahkan ratusan rogue bergerak membabi buta menghancurkan setiap tempat yang ada. Tidak kenal umur, gender dan statusnya mereka menggertak orang-orang yang ada disana.
Tampak seorang pria bertubuh besar meyeret seseorang yang kesadarannya terenggut menuju halaman belakang pack tersebut. Tempat yang sepi dan jauh dari keramaian. Biarkan saja rogue lainnya yang bersenang-senang dengan rakyat kecil itu.
Muncul seorang pria dengan tudung hitam dibalik pohon dan mengaitkan kedua tangannya dibelakang tubuhnya. Pria itu memberi isyarat pada anak buahnya, dan langsung dipahami oleh anak buahnya. Mereka membuatkan posisi seolah pria itu sedang bersimpuh dihadapan pria bertudung itu. tak lupa mereka menutup mata pria itu dengan kain putih yang lusuh dan kotor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen Luna (Moon Series #1) [END]
Werewolf[FOLLOW SEBELUM BACA !!!!!!!] ------------------------------------------- Vanessa adalah wanita yang cantik, berkulit putih dengan rambut ikalnya yang berwarna burgundy. Namun, kecantikannya sirna karena ia seorang wanita yang lumpuh. Roy adalah pri...