Chapter 9: Mendengar Laut Di Kejauhan

381 78 7
                                    

Perpustakaan dipenuhi oleh murid-murid sampai tak ada sisa tempat. Solusinya, pergi ke taman depan Blackwell dan menggelar kain di atas rerumputan. Begitu saja sudah nyaman untuk belajar.

Kamar asrama bukan lagi sebuah pilihan. Warna-warni bunga semakin cerah, serangga musim semi berkeliaran, tiupan angin tak lagi menusuk tulang, berganti jadi sepoian malu-malu, dan semua itu sayang untuk dilewati.

Bersama Sujeong, Eunha, dan dua orang lain yang baru Yein tahu namanya adalah Yooa dan Rachel, mereka menyelesaikan lembar soal dan membaginya adil. Total ada 30 contoh soal. Masing-masing anak mengerjakan lima, dan lima soal terakhir dikerjakan berdiskusi. Di lembar terakhir buku tersedia kunci jawaban, jadi tak perlu khawatir kalau semua bingung mereka benar atau salah.

Kelimanya belajar sungguh-sungguh, begitu juga dengan beberapa kelompok anak lain. Tak sedikit juga yang main lempar bola, menerbangkan drone, foto-foto, mengerubungi game Jenga, dan bahkan tidur di atas rumput. Taman utama Blackwell di musim semi memang selalu hidup. Manusia, hewan dan dedaunan berdampingan dalam damai.

"Lho, kok hasil hitunganku gak ada di pilihan ganda ya?" Eunha shock begitu membuka lembar kunci jawaban.

"Mana? Kamu salah pakai rumus kali?" sanggah Yooa, mengambil buku di tangan Eunha. Diam merenung, Yooa teliti membaca. "Hm.. Mana coba liat coret-coretan kamu?"

"Eh tapi kalau aku liat, Eunha udah betul kok!" sahut Sujeong, menunjuk buku tulis Eunha.

"Mungkin bukan rumusnya, tapi angkanya yang salah?" tebak Rachel.

"Bukan!" Serentak semua kepala tertuju pada Yein. "Itu Eunha buka halaman Kunci Jawaban yang salah, yang kalian lihat itu untuk halaman 110!"

"OOOOHHH..."

Merasa bodoh, kelimanya terpingkal-pingkal. Mungkin mereka sudah capek. Atau butuh liburan? Mustahil. Mau liburan bagaimana, jalan ke mall saja sudah jarang.

"Eunha lapar ya?" ledek Rachel.

"Heh, gak usah sok bilang Eunha lapar, jangan-jangan malah kamu yang daritadi gak konsen mau ke Two Whales!" Yooa menyikut Rachel.

"Hoi, berisik amat."

Lima kepala kompakan noleh ke tiga pria yang baru datang. Yein malu mengakui bahwa tak satupun yang ia kenal, hanya merasa familiar saja karena sesekali papasan.

"Ngapain kamu ke sini? Kalau kangen bilang aja." kata Eunha pada cowok berkemeja kotak-kotak merah-navy-putih, membuat Yein berpikir kalau cowok itu adalah pacar Eunha.

"Hmm.. Kamu gak bales chat aku, sih." Ternyata benar.

"Lho, emangnya kamu chat ya??"

Eunha langsung diserang oleh Sujeong, Rachel dan Yooa, bilang bahwa Eunha kalau bosan dengan 'Jaehyun', mending dia buat kita aja. Yein tak ikut menggoda Eunha. Mana bisa ia ikutan saat salah satu teman Jaehyun memandanginya tak berkedip.

Risih, Yein pura-pura membolak-balik halaman di buku. Tak ada yang benar-benar ia baca. Mungkin, kesaltingan Yein terbaca oleh pria itu, sampai ia mesam-mesem sendiri. Kenapa sih.....?

"Oh, ya. Cewe-cewe, kenalin nih temen gue. Im Changkyun, sama Jeon Wonwoo."

Lalu Yein ingat, apa yang dikatakan Tuan Myung berminggu-minggu lalu. Jeon Wonwoo, menurut beliau, adalah orang yang 'suka' pada Yein. Benarkah? Yein tak bisa membaca isi hati orang dari gelagatnya saja.

"...dan ini Yein!"

Yein menegakkan punggung saat Eunha menyentuh bahunya. "He?"

"Dia emang baru masuk bulan lalu, tapi malah Yein yang paling rajin di antara kita berlima." Yooa menambahkan.

Euphoria | Yein x Jungkook [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang