Prolog

140 35 9
                                    

Prolog
29 September 2018
____________________________________

"Sampai akhir, yang menjadi memori untuk diingat bukanlah kebahagiaan melainkan kesedihan dan bagaimana cara kita melaluinya."




Ada kalanya manusia merasa lelah, merasa ialah yang paling tersial diantara manusia lain yang ada. Merasa usahanya sia sia dibanding usaha manusia lain yang berhasil. Merasa hanya ia disini yang tidak berguna. Merasa menjadi terburuk dari manusia terburuk yang pernah ada.

Tak ada pencapaian yang bisa dibanggakan.
Tak ada tekad yang bisa dibuktikan.

Dan manusia menyalahkan dirinya sendiri atas keadaan yang menimpa mereka.

Namaku Alfa. Dan aku salah satu dari jutaan manusia yang terus bertanya untuk apa aku dilahirkan jika aku saja sudah menyerah dengan diriku sendiri?

26, Januari 2012

Sebuah alunan musik di dalam ruangan bercat pucat itu menjadi latar bagi seorang gadis didalamnya.

Diluar, hujan tengah mengguyur kota Yogyakarta mengantarkan udara dingin yang masuk membelai keseluruh isi ruangan, tapi sepertinya gadis itu tampak diam tak acuh.

Suara isakan kini teredam suara hujan. Membaur menjadi satu menjadikan suasana semakin jauh dari kata kehangatan. Onyx hazel yang semula cerah saat ini telah dirundung sendu, mengeluarkan sebuah liquid bening yang sudah jatuh melawan hukum gravitasi.

Gadis itu terisak ditengah kebisingan alam yang ikut serta menangis denganya. Kedua tangannya terlihat memeluk sebuah pigura kecil yang didalam nya terdapat sebuah foto usang. Seorang pria dan wanita paruh baya yang tengah tersenyum menjadi sebab air mata itu tak henti hentinya mengalir.

Rumah duka yang semula ramai dengan orang orang yang juga ikut menyatakan kesedihannya, saat ini kosong meninggalkan kehampaan dengan seorang gadis berumur 10 tahun.

Tak ada sepatah kata pun yang keluar, hanya isakan dengan air mata yang bahkan sudah habis untuk menangis.


26 Januari 2018

"Percayalah semuanya pasti berlalu.
Baik buruk nya, Sulit mudahnya,
Setelahnya pasti akan terlewati dengan kata kata  "Ah, hari ini tak seburuk yang kukira."

Aku adalah aku. Dan aku bangga atas semua kegagalan maupun pencapaian yang diriku perbuat. Karena itu tidak apa apa merasa lelah, tidak apa apa menangis karena gagal tapi setelah itu lakukan lagi apa yang awalnya ingin kalian lakukan."

"Ah, sepertinya sudah hampir 2 jam saya berbicara, saya Gama Ganendra memohon maaf apabila ada kesalahan dalam tutur kata. Selamat pagi, salam sejahtera."

Aula yang semula hening dalam sekejap dipenuhi dengan suara tepuk tangan yang menggema diseluruh aula sekolah.

Para Audien yang hadir hanya mampu berdiri dengan bibir yang sulit dikatupkan, merasa terpesona dengan lelaki bermata elang yang saat ini tengah tersenyum tipis diatas mimbar.

Hanya sebuah senyuman sih, tapi anehnya mampu membuat seluruh gadis maupun tamu tamu undangan di SMA ini menjerit melihatnya.

"Gosh, keren banget Aa' Gama, Iya gak Al?"

Disampingnya Alfa hanya diam, bibirnya menganga dengan mata yang sejak tadi tak terlepas dari mimbar padahal yang berbicara sudah turun sejak lama.

"Bau bau nya tertarik nih." Celetuk Rain, Gadis berkacamata bulat yang berada disampingnya.

Dalam sekejap Alfa tersadar dan menutup mulutnya yang sejak tadi terbuka. "Cus cabut yuk. Laper gue."

"Yah nih bocah. Kepsek kita belum ceramah itu!"













TBC.


"Karena aku yang penuh kegagalan adalah diriku. Atau aku yang saat ini hanya diam dan menyerah adalah diriku. Dan aku yang disini dengan aku besok yang sedikit lebih baik adalah diriku juga."







Science Writing Marathon

Chimie: matchalfarn

Mathemathiquez: Daraarzh

Biologie: Crowntygirl

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PhysiqueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang