Wanita di Sebrang Jalan

1.3K 30 1
                                    

Malam kemarin ada yang sedang menyusuri jalan.
Tanah rusak berbicara dan bangkit dari posisinya.
Hembusan angin masuk ke sela-sela telinga dan menjadi ide puisi di raga dan jiwanya.

Dengan sekejap ia mengingat kata-kata ini "hati-hati kau dengan penyair, sekali kau menyakitinya, habis lah kau dalam kalimat-kalimatnya."
Akhirnya dia bergegas ke sebrang jalan, menepi sebentar, dan memburu semua patah hatinya ke dalam puisi

Perang puisi di mulai saat ia berada disebrang jalan, dengan perasaan yang sudah berkeping-keping.

8 September

Mantra TeduhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang