-5- DENDAM

69 12 0
                                    

"Hape mulu dari tadi. Lagi ngapain sih?" Tanya Shabilla. Nova yang sedari tadi memang sedang fokus kepada handphone nya pun mendongkak.

"Ha? Engga, enggga lagi ngapa ngapain."

Mata Shabilla memicing, seolah sedang menguji apa Nova jujur atau berbohong kepadanya. Karena ditatap sebegitu intens oleh Shabilla. Nova jadi salting sendiri. Dia memukul pundak Shabilla.

"Jangan natap gue kaya gitu ih, jadi grogi nih gue."

Wajah Shabilla seketika masam plus datar. "Najis." Nova tertawa.

Shabilla kembali menatap Nova yang sedang tertawa. "Ada yang lo sembunyiin ya, dari kita berlima?." Tanya Shabilla dengan nada suara yang dibuat serius mungkin.

Nova menghentikka tawanya, lalu menghela nafas lelah. "Nanti bakal gue kasih tau. Tapi ga sekarang."

Shabilla mencoba mengerti, dia mengangguk. "Oke."

********

"Sialan banget tuh siNova! Gue bakal kasih dia pelajaran, liat aja." Senyum jahatnya menyeruak.

Susi, Lisa, dan Salwa sedang berada di Basecamp nya. Hari ini mereka kembali membolos.

"Bener tuh, dia harus dikasih pelajaran! Enak aja main ngambil gebetan lo." Tambah Lisa mengompori.

Wajah Susi mulai berwarna merah padam. Tanda dia sedang marah besar, dan terpancing akan ucapan temannya, Lisa.

"Kita kerjain dia nanti malam. Gue prediksi dia gabakal bisa liat dunia lagi dalam waktu dekat ini."

Lisa dan Salwa mengangguk. Mereka pun sama kesalnya dengan Susi. Sangat membenci The Dark Angel's.

******

Malam pun tiba. Itu artinya rencana Susi dkk nya akan segera dilaksanakan.

"Lo pulang nya mau gue anterin ga?" Tanya Satria. Selaku kekasih Nova.

Malam ini Nova dan Satria akan segera beranjak pulang. Karena dari sore hari mereka sudah melakukan Quality time.

Yap! Satria dan Nova adalah sepasang kekasih, yang baru baru ini sedang menjalankan hubungan mereka. Bisa dihitung mereka sudah menjalani hubungan mereka kurang lebih dua minggu yang lalu. Dan, hal ini tidak diketahui oleh para sahabat Nova.

Karena, Nova pikir. Dia belum siap, takut jika sahabatnya mengejek dia, karena berpacaran dengan seorang Kapten Futsal.

Nova menggeleng sembari tersenyum kearah Satria. "Ngga, gausah. Gue bawa motor kok." Jawab Nova.

Satria pun menggeleng. "Ngga, nanti kalo lo kenapa napa. Gimana? Kalo ada begal gimana? Gue gamau ngambil resiko. Udah, sekarang lo naik motor, dan gue ikutin lo dari belakang. Oke?"

Nova menghela nafas lelah. Dia segera memegang telapak tangan Satria yang terasa dingin akibat udara malam saat ini. "Gue gapapa. Lo juga kan bakal tanding nanti lusa. Gue gamau nyusahin lo. Lo butuh istirahat juga. Udah yah, gue pulang sendiri aja. Lo juga. Tenang, gue gabakalan kenapa napa." Nova tersenyum, ditambah dengan sorot lampu trotoar yang menyilau tepat pada wajahnya. Menambah kesan manis dibuatnya.

Satria mengangguk. "Oke, tapi hati hati ya. Kalo ada apa apa, langsung telepon gue aja." Ucap Satria. Dan langsung menyium kening Gadisnya.

"You too."

Mereka kembali saling melempar senyum. Sebelum akhirnya beranjak dan pergi kerumah masing masing.

Mereka berdua tidak tahu, jika setiap apa yang mereka lakukan dipantau oleh Susi dkk.

Susi mengembangkan senyum smirknya. "Welcome to my game. Nova"

Nova terus melajukan motor ninja biru nya kearah Rumah besarnya, dengan kecepatan rata rata.

Saat dia melewati Taman didekat kompleknya. Nova mendengar seperti suara rintihan seseorang. Yang pasti itu adalah suara wanita. Nova tau itu.

Walau dia Badgirl. Tapi tetap saja, dia masih punya rasa peduli pada seseorang. Nova turun dari motor ninjanya. Dan segera berjalan dengan hati hatu kearah sumber suara.

"Hei! Lo dimana?" Teriak Nova. Sampai suara terdengar hampir keseluruh Taman yang dia pijak ini.

Nova terus berjalan, hingga suara rintihan itu terdengar semakin jelas. Dia mulai mempercepat langkahnya. Sampai terlihat sosok wanita sedang bersimpuh diatas tanah dengan kepala menunduk.

Sebenarnya dia sedikit merasa takut, karena penampilan siperempuan itulah penyebabnya, dia menggeleng. Mencoba menjernihkan pikirannya yang saat ini malah unsur unsur horor.

Dengan nekad yang kuat, dia terus berjalan mendekati siwanita itu. "Em, lo kenapa?"

Tiba tiba wanita itu berdiri, dan itu membuat  Nova tersentak kaget. Hingga memundurkan langkahnya. Wanita itu tetap diam. Tanpa membalikkan tubuhnya.

"Let's play. Nova." Desis Wanita itu, dan langsung berlari menjauh dari Nova.

Kening Nova berkerut. Hingga terdengar suara derungan motor mendekatinya. Dia menoleh ke belakang, dan membulatkan matanya saat melihat sebuah motor yang dikendarai oleh seseorang dengan berpakaian hampir semuanya hitam.

Motor itu melaju dengan sangat kencang, dekat dan semakin dekat dengan Nova. Sekarang Nova berpikir dia seharusnya menerima tawaran Satria tadi.

Motor itu menabrak tubuh Nova, hingga ia terpental beberapa meter dari pijakannya.

Tubuh Nova penuh dengan cairan kental, tulang ditubuhnya serasa patah, dan dia yakini. Dia tidak dapat bangun dalam waktu dekat ini.

Matanya akan terpejam sebelum seseorang yang tadi menabraknya menghampiri dia yang sedang bersimpuh penuh darah.

Orang tersebut tersenyum dan membuka helmnya.

"Have a nice dreem, sweetie." Desis orang itu.

Sekarang Nova tau siapa orang yang menabrak dia.

Dia, Susi.

*****

A/N

Maaf kalo ga dapet feelnya ya;) soalnya aku masih belum ahli dalam membangun feel yang bikin kalian sukak sama cerita aku.

Itu aja, makasih dah baca. Kalo bisa Votenya juga dong, hehe

Salam, Billaw🍁

The BadGirl's At SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang