5

689 41 1
                                    

"Jennie?" tatap Taehyung aneh. Sedangkan sang pemilik nama Kim Jennie hanya tersenyum manis menatapnya.

"Bukankah kau sedang melakukan konser?" tanya Taehyung.

"He'em" jawabnya dengan anggukan dan senyum kecilnya.

"Lalu?" Taehyung heran.

"Aku akan ke Amerika." ucapnya lalu berdiri di sebelah Taehyung.

"Jadi?"

"Aku mampir untuk menemuimu!" jawabnya lagi dan menatap mata teduh Taehyung.

"Untuk?"

"Hah!" Jennie menghela nafasnya panjang.

"Menghiburmu, tentu saja!" lanjutnya lelah.

Taehyung dan Jennie memutuskan untuk duduk di bangku tepi danau. Dimana tempat yang sering ia kunjungi saat penat dan stress melanda.

"Mau gak duduk bareng?" tanya Taehyung pada Jennie tapi arah matanya masih lurus kedepan.

"Ini kita udah duduk bareng!" jawabnya bergeser lebih dekat dengan Taehyung.

Taehyung dengan secara sepihak menggenggam tangan Jennie dan dengan senang hati di balas oleh sang pemilik tangan. Keduanya duduk menghabiskan waktu disaat mereka bersama. Saling diam menikmati rasa yang tak pernah bisa diungkapkannya.

---

Hoseok sudah kesembilan kalinya mencari Taehyung di tempat yang pernah Taehyung ceritakan, namun hasilnya nihil. Taehyung sama sekali tidak ada di kesembilan tempat itu.

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif...

"Aishh.. Taehyung kau dimana?" kata Hoseok pada dirinya sendiri saat mencoba menelfon Taehyung.

Tempat terakhir yang ia datangi adalah danau di ujung kota. Sepuluh kilo meter dari tempat agensinya. Harapnya ini tempat terakhir yang ia datangi. Tubuhnya benar-benar lelah, ia butuh istirahat kali ini.

---

"Taehyung?" kata seseorang di belakang Taehyung. Sedangkan Taehyung yang merasa dipanggil menoleh kebelakang melihat siapa pemilik suara tersebut.

"Hoseok hyung?" ucap Taehyung kaget dan langsung berdiri menatap hyungnya itu. Pasalnya tak ada yang tau jika dirinya kini dekat dengan Jennie.

"Kau kabur untuk bertemu dengannya?" tanya Hoseok dengan nada marah.

Taehyung tak ingin Jennie ikut campur dalam masalahnya. Jennie adalah penyemangatnya, jika ia jauh maka tak ada lagi semangat seorang Taehyung.

"Bisa dibilang seperti itu!" jawab Taehyung santai mencoba membela Jennie, dengan tangan yang masih menggenggam tangan Jennie.

"Tidak! Aku yang menemuinya." kata Jennie langsung melepaskan genggamannya dengan kasar.

"Kenapa kau berbohong seperti itu Jennie? Hoseok hyung tidak akan marah, tenang saja!" ucap Taehyung seolah Jennie-lah yang berbohong.

"Apa?" Hoseok terlihat bingung ditengah-tengah dua orang ini.

"Tidak! Sungguh aku yang menemuinya lebih dulu. Percayalah!" kata Jennie memaksa.

"Kenapa kalian berdua saling berdebat jadi yang pertama?" ujar Hoseok.

"Kau marah padaku, kan?" ucap Jennie gugup.

"Tentu saja tidak! Untuk apa aku marah? Justru aku berterima kasih karena jika tidak ada kau, mungkin aku masih harus berjalan puluhan kilo meter lagi mencari Taehyung." kata Hoseok dengan wajah sebalnya pada Taehyung.

"Ah! Benar. Kita harusnya ada di ruang latihan." kata Taehyung menepuk dahinya sedikit keras.

"Tapi ini sudah mendung. Pasti akan hujan!" ujar Jennie, tak lama kemudian gerimis mulai terjun bersamaan dengan derasnya. Tapi ketiganya masih diam tak berkutik.

"Buat apalagi, ayo cari tempat teduh!"  ucap Taehyung lalu menarik tangan Jennie untuk pergi.

Ada banyak hal yang berbeda antara Jennie dan Irene. Aku pikir kau akan bahagia dengan Jennie, Taehyung. Batin Hoseok, tersenyum melihat Taehyung dan Jennie tersenyum lepas tanpa adanya larangan seperti saat Taehyung bersama Irene.

"Kalian berdua pergilah. Aku juga harus pulang!" kata Jennie pada Taehyung dan Hoseok sambil mengibaskan rambutnya yang basah.

"Tidak. Kau harus pulang lebih dulu, baru aku bisa pergi." ucap Taehyung.

"Aku akan ke halte dan meminta sopirku untuk menjemputku. Kalian pergi saja dulu!" ujarnya lagi.

"Ayo sama-sama ke halte! Kami akan menunggumu dijemput lebih dulu, lalu kami akan pergi naik bus." ucap Hoseok menengahi.

"Setuju. Ayo!" kata Taehyung lalu menggandeng tangan Jennie. Sementara Jennie malu karena ada Hoseok di sebelahnya.

"Tak perlu malu. Anggap saja aku tembok berjalan!" ujar Hoseok membuat Jennie tersenyum.

"Oppa? Aku adalah oppamu, kakak laki-laki mu mulai sekarang. Jadi jangan malu-malu seperti itu!" lanjutnya.

"Iya, kamu bisa anggap Hoseok hyung kakakmu. Karena dia adalah hyung yang paling dekat denganku." sahut Taehyung setuju.

"Baik oppa!" ucap Jennie tersenyum pada Hoseok.

Saat mereka sampai di halte, mobil Jennie ternyata sudah datang lebih dulu. Maka Jennie harus pergi dengan cepat.

"Kamu gak bisa pergi tanpa topi! Nanti fans kamu histeris semua kalo tau kayak gini." ucap Jennie lalu memberikan topinya pada Taehyung dan memakaikannya.

Jennie masuk mobil dan berpamit pulang pada Taehyung dan Hoseok. Kemudian mobil Jennie melaju semakin menjauh dari halte dimana mereka berdiri.

"Ekhem, bau-bau pajak jadian mulai menyeruak!" kata Hoseok menggoda Taehyung. Sedangkan Taehyung hanya tersenyum malu.

Bus mereka sudah datang. Dan mereka bergegas untuk naik dan pergi.

"Lupakan Irene! Jennie jauh lebih baik, Taehyung." ucap Hoseok yang duduk disebelah Taehyung. Kini keduanya sudah berada didalam bus, untuk pergi ke agensi sebelum jam latihan belum berakhir.

"Kita lihat saja nanti, hyung!" Taehyung menatap kaca luar, seakan-akan jauh lebih menarik daripada ucapan Hoseok.

---

Selamat bermalam minggu semuanya 😍😘
Sorry for typo🙏🙏
Please vote and comment 👍
And see ya👋👋

Kekasih Gelapku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang