Yoongi tidak langsung pulang kerumahnya.
Ia pergi ke toko kaset. Ia membeli beberapa kaset musik metal. Ia suka mendengarkan musik metal, itu bisa membuat perasaannya lebih tenang saat tidak stabil.
Ia juga memberi beberapa komik.
Yoongi mengisi waktu kosongnya dengan mendengarkan musik dan membaca komik, itu ia lakukan agar tidak melamun dan berpikiran aneh-aneh yang bisa membuatnya stress.Yoongi sudah sampai di rumahnya. Ia meletakan beberapa stok makanan di kulkasnya dan segera ke kamar untuk mengganti seragamnya.
Saat Yoongi sedang asik membaca tiba-tiba ada telefon dari Jimin.
"Yoongiiiiii"
"Ya, kenapa menelfon?"
"Bisa kau bantu aku? Aku lupa membawa payung. Aku masih di sekolah"
Yoongi melihat ke jendela kamarnya.
Oh sejak kapan hujan? Tanya Yoongi dalam hatinya
"Baiklah aku akan menjemputmu"
"Terimakasih Yoongiiiii"
"Hmm"Yoongi pun memakai jaketnya dan melihat jam "sudah sore sekali, pantas saja dia minta jemput"
Yoongi pun ke sekolah dan pergi ke ruangan klub dance Jimin.
"Kita sudah latihan daritadi Seulgi, ayo istirahat" ucap Jimin
Tapi Seulgi masih saja bergerak sambil tertawa sampai dia jatuh tepat ke arah Jimin.
Jimin yang melihat Seulgi jatuh kearahnya, refleks menangkap badan Seulgi.Pintu ruangan terbuka, Yoongi muncul.
Saat ia akan memanggil Jimin, Yoongi terkejut melihat Jimin dan Seulgi yang tampak saling berpelukan.
Yoongi merasa sakit sekali di dadanya."Ah ini payungnya, pakailah dan antarkan dia" ucap Yoongi sambil meletakkan payung tsb dekat pintu dan menutup pintu itu kembali.
Yoongi memegang dadanya sebentar dan langsung berlari keluar sekolah dengan menerjang hujan. Emosinya sedang tidak baik jadi dia hanya berlari pulang ke rumahnya.
Jimin yang melihat Yoongi langsung pergi tadi langsung mengejar Yoongi, tapi Yoongi sudah berlari jauh di tengah hujan.
Jimin merasa bersalah.
"Ia hanya membawa satu payung dan langsung pergi seperti itu""Jimin, kau tak apa?" Tanya Seulgi
Jimin hanya menggangguk dan mengambil tas dan payung yang ditinggal Yoongi tadi.
"Aku mau pulang, kau bagaimana?" Tanya Jimin
"Ayahku sudah menjemput, jadi ayo pulang"
Mereka pun pulang dengan arah berbeda.
---
Yoongi sudah sampai di rumah dengan basah kuyup.
Ia menutup pintu dengan keras dan menguncinya.
Ia langsung ke kamarnya dan mengambil handuk untuk mengeringkan kepala dan badannya.Yoongi sudah mengganti pakaiannya dan beranjak ke dapur untuk mengambil beberapa roti dan membawa ke kamarnya.
"Ah kepalaku sakit sekali" ucap Yoongi sambil memegang kepalanya
Duarrr
"Cih sialan, kenapa sial sekali aku hari ini"
Yoongi takut dengan petir. Ia buru-buru memutar lagu metalnya dan memakai headset.
Hpnya tiba-tiba bergetar, ada panggilan dari Ibunya. Yoongi mengangkatnya."Kau tidak apa-apa Yoongi?" Tanya Ibunya
"Hah, sejak kapan ibu peduli denganku?" Jawabnya sarkas dan melempar hpnya ke dinding"Arggghhhhhh aku benci hari ini" teriak Yoongi
Yoongi pun berusaha tidur dengan mendengar lagu metal tadi di bawah selimutnya. Ia masih bisa mendengar suara petir tsb, jadi ia hanya bisa meremas kuat sarung bantal & spreinya sampai tertidur.
Jimin sudah di rumah dengan perasaan campur aduk, ia sudah mencoba menghubungi Yoongi tapi tidak terhubung daritadi. Di luar masih hujan dengan petir yang tiada hentinya, Jimin jadi tidak diizinkan keluar oleh orang tuanya.
"Besok pagi, aku akan meminta maaf" ucap Jimin dan mulai merebahkan badannya ke kasur.
Yoongi terbangun saat dini hari, ia merasa kepalanya berat sekali.
Saat ia memegang kepalanya "cih bisa-bisanya aku demam"
Yoongi mencoba duduk, lalu bangun dan berjalan ke dapur pelan-pelan.
Ia mengambil air untuk mengompres kepalanya dan membawa minuman botol.Sesampai di kamarnya lagi, ia langsung tiduran karena merasa pusing sekali.
Ia menggapai handuk kecil dan mulai mengompres kepalanya lagi sampai tertidur lagi.---
Jimin sudah mengetuk pintu rumah Yoongi daritadi tapi tidak ada jawaban.
Jimin mencoba membuka pintu tapi terkunci.
"Apa dia sudah berangkat?" Pikir Jimin
Jimin pun segera berangkat karena takut terlambat.Saat istirahat Jimin ke kelas Yoongi, tapi ia tidak melihat Yoongi dimana-mana.
"Jimin?"
"Oh hai, Hoseok. Yoongi kemana?" Tanya Jimin
"Harusnya kau lebih tau tentang Yoongimu itu, Jimin" jawab Hoseok
"Eh? Maksudmu?" Jimin merasa bingung
"Yoongi tidak masuk. Bagaimana mungkin kau tidak tau? Harusnya aku yang bertanya. Tumben sekali Yoongi tidak masuk" ucap HoseokJimin pun mulai khawatir.
"Kau bertengkar dengannya?" Tanya Hoseok
Jimin menggeleng.
"Tidak kok. Ya sudah, aku akan menemui Yoongi nanti. Terima kasih Hoseok" Jimin pun siap beranjak"Kau mau ke kantin?" Tanya Hoseok
Jimin hanya mengangguk."Ayo bersama, aku bosan sendirian" ajak Hoseok.
"Baiklah" jawab Jimin
Tbc.