Chapter-1

75 4 3
                                    

Pagi ini semua murid sman 3 bandung berkumpul di lapangan sekolah untuk melaksanakan upacara yang biasa di lakukan setiap senin pagi .

Terlihat 6 cowo duduk santai di pojok kantin tanpa memikirkan ada nya upacara, semua nya sibuk dengan ponsel nya, ada yang bermain game, sekedar melihat lihat timeline atau instagram dan bahkan ada yang sibuk membalas pesan dari kekasihnya . Seorang Pria bertubuh jangkung Dan jika dilihat dari raut wajah, usianya sudah bisa dibilang 40 tahun ke atas, ia berjalan mendekati keenam cowo yang sedang duduk di pojok kantin dengan wajah samgar "Dhevan! Veron! Dhika! Zaky! Rayhan! Farrel! Lagi apa Kalian?! Ga Liat di Lapangan Ada Upacara?!"

Semua nya meletakkan ponselnya di meja kantin "Panas pa , ga seru " jawab salah satu cowo yang bernama Farrel

"Apa kamu bilang?! ga seru!? Keterlaluan kamu! " sentak bapa guru itu

"pa affan.... di lapangan tuh panas, bapa mau tanggung jawab kalo anak anak di sekolah ini jadi item gara gara di jemur di lapangan setiap senin pagi?" jawab zaky dengan tersenyum

"Tapi ini udah aturan negara! Ga usah banyak alesan lagi! Berdiri semua nya, ikut bapa ke lapangan!"tegas bapa guru itu yang bernama pa affan

"Yaelah pa, saya jadi pengen cepet cepet jadi presiden biar ngehapus upacara setiap hari senin" celetuk dhika

"Gimana mau jadi presiden kamu? Sekolah aja ugal ugalan" jawab pa affan

"Eh pa gaboleh gitu kalo ngomong, sapa tau beberapa tahun ke depan nanti saya jadi presiden , ya contoh nya jadi walikota bandung aja lah pa yang mungkin masih bisa saya capai"

"Kamu itu bagaimana sih? Cita cita saja tinggi, giliran di suruh upacara malah ngajak saya ngobrol " kesal pa affan "sudahlah sekarang pergi ke lapangan!tak usah banyak berbasa basi"

"Hadeuh pa, di bilangin tuh ya , di lapangan jam segini tuh panas, nanti saya gosong teh kumaha?" Jawab zaky

"Pergi sekarang ke lapangan atau bapa panggilin guru bk buat kesini?" Ancam pa affan

Mendengar guru bk di sebut dan membayangkan akan di jatohi hukuman mengepel sepanjang koridor lantai 3, membersihkan ruangan osis dll, akhirnya keenam cowo ini mengalah dan mengikuti pa affan ke arah lapangan

-------💓-------
"murid baru tuh"  "eh manusia yang putih nya ga waras!" "gapunya temen yaa??" suara suara itu tertuju kepada seorang gadis yang baru saja memasuki kantin, mata cewe itu berair berusaha menahan genangan air di matanya dan mungkin sebentar lagi ia akan menangis, gadis itu melangkahkan kakinya untuk keluar dari kantin .

"ribut ribut apaan lagi sih?" gerutu dhevan , ia melihat ke sekeliling kantin untuk mencari tau sumber keributan yang terjadi.

"anak baru dhev , putih nya tuh ya ga wajar gitu, gue juga dapet cerita dari temen temen yang lain, kasian sih, tapi gue gatau harus gimana lagi " Jawab Dhika

"Demi apapun dia cantik loh, manis juga kalo kata gue mah, emang ya cewe +62 kerjaan nya sirik aja sama yang lebih cantik " celetuk farrel

"Iya menurut gue juga cantik, cantik banget banget banget malah" timpal zaky

"cocok tuh sama dhevan" celetuk rayhan, ia tertawa

Dhevan diam, ia melirik tak suka kepada rayhan, rayhan yang mendapat lirikan maut seperti itu langsung meminta maaf kepada dhevan "Maaf dhev, bercanda doang ko"

Dhevan masih diam tak menjawab ucapan rayhan, zaky tertawa puas sekali melihat Rayhan yang sedang memohon maaf kepada dhevan . "Apa lo!" Rayhan melirik sinis kepada zaky.

"gapapa ko kaka ray" jawab zaky dengan suara yang menirukan anak kecil

"Tadi kenapa ketawa sambil ngeliat ke gue" Rayhan trs melirik ke arah zaky dengan pandangan kesal. Zaky memang suka sekali membuat teman temannya kesal setengah mati.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang