Chapter-3

28 2 1
                                    

"gimana?" tanya veron saat rayhan selesai menelfon, Rayhan menggeleng

"kenapa?!" desak dhika

Rayhan diam, ia tak menjawab pertanyaan teman teman nya

"dhevan dimana ray" tanya farrel

"ray buruan kasih tau" ucap zaky yang semakin penasaran.

"gue gatau dhevan dimana!" jawab rayhan dengan nada yang membentak

"Maksud lo??!!" farrel menepuk pundak rayhan dengan santai

"Bukan dhevan yang ngangkat telfon nya tadi" ucap rayhan

Semua nya bingung "terus siapa?" tanya zaky

"pa ricky, dia nemuin hp dhevan di meja kantin, dia yang nyelamatin hp nya, tapi dia gatau dhevan dimana" jawab rayhan

Semua nya terdiam, hanyut dalam pikiran nya masing masing "dia bilang kita harus nyari dhevan di smua ruangan yang ada di sekolah" lanjut rayhan

"gue setuju" cetus dhika

"yaudah ayo cari, gue sama dhika, kalian bertiga" jawab zaky

"ngumpul lagi nya di kelas" lanjut zaky, semuanya pun langsung bergegas pergi mencari dhevan

"Ngumpul nya di kelas aja" ucap dhika sebelum semua nya pergi

-----💓-----

"paling temen lo udah mati gara gara kebakaran tadi " Tawa seorang cowo dengan senyum yang bisa dibilang manis namun jahat

Zaky memandang cowo yg ada dihadapan nya dengan kesal "lo bisa ga sih kalau ngomong di jagaa?!! SAMPAH TAU GA?!"

"santai bro, gue ngomong fakta ko, siap siap aja datengin acara pemakamannya besok" cowo itu malah membuat emosi zaky semakin memuncak

"woi rhevan! lo yang bakal mati duluan sebelum dhevan" ucap dhika dengan tegas

"oh iyaa??" tanya nya dengan nada mengejek

rhevan! cowo itu adalah saingan atau musuh dari dhevan , dulu dhevan dan rhevan dekat sekali , mereka sama sekali susah untuk di pisahkan , mereka adalah saudara ntah dari papah atau mamah dhevan , sejak kecil dhevan dan rhevan selalu bermain bersama , rhevan sering sekali mengunjungi rumah dhevan , namun semenjak orang tua rhevan meninggal akibat kecelakaan , pergaulan rhevan semakin menjadi liar , ia membenci dhevan karna merasa tersaingi dalam masalah akademik maupun non-akademik , ia ingin sekali melihat dhevan sengsara sampai saat ini dan ke depan nya nanti .

"ayo lawan gue! Lo jadi cowo ga menye kan" tantang rhevan, zaky mengepalkan tangan nya geram, saat kepalan tangan nya ingin mendarat di wajah rhevan, seseorang memanggil nya dari belakang, zaky pun menurunkan tangan nya, ia berbalik arah melihat seseorang yg memanggilnya 

Rhevan bertepuk tangan "Hebat ya, belum mati juga lo ternyata, btw tadinya kalau lo udah mati gue bakal ngadain party untuk acara kematian lo, dan gue bakal ngundang satu sekolah ini buat dateng ke acara party"

"Diem lo" Teriak dhevan, rhevan malah tertawa melihat keadaan dhevan saat ini

"Lo buta ya? Kaya nya lo deh yg bakal mati duluan sebelum dhevan" tegas dhika

Rhevan memutar bola mata nya malas "gue bosen deh disini banyak orang orang tolol, mendingan kita nongkrong di kantin" rhevan mengajak teman nya yang berdiri tepat di sebelahnya

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang