Chapter-5

14 1 0
                                    


" Heh jalan nya buruan dong , gue buru buru nih udah mau jam 7 " kesal aurell pada gadis di depan nya

" Kamu bisa jalan di depan aku " gadis itu tersenyum manis kepada aurell sedangkan aurell berdecak pelan , ia mencepati langkah nya dan dengan sengaja menyenggol bahu gadis yang ada di depan nya itu .

Dari sudut lain ada seseorang cowo yang melihat tingkah laku aurell , cowo itu langsung menegur aurell " lo bisa ga sih gausah pake acara senggol senggolan segala? " Cowo itu adalah veron , ia melemparkan tatapan tajam ke arah aurell

Aurell menghentikah langkah nya " Suka suka gue dong , ini urusan gue sama dia , bukan sama lo "

" Emang ya lo tuh ga bisa banget yang namanya ngehargain orang , dia tuh temen lo sendiri , jangan berlaga lo yang paling oke bisa ga sih ? " Tegur veron

" Lo kalo mau sok sok an jadi pahlawan jangan di sini " jawab aurell dengan emosi

" Gue ga akan negur lo kalo lo tadi ga nyenggol dia , menurut lo dia ga akan ngerasa sakit di senggol kaya gitu? " Veron menatap tajam aurell

" Ya lo pikir aja sendiri , masih punya otak yang berfungsi buat mikir kan ya? " Jawab aurell dengan sedikit tawaan jahat

" Kelewatan lo " bentak veron , ia sudah terlihat sangat marah

Tiba tiba rhevan datang menghampiri aurell " kenapa? " Tanya rhevan , ia melemparkan tatapan sinis kepada veron dan gadis di sebelah nya itu

Aurell diam tak menjawab , matanya menyorot ke arah veron dengan sorotan kebencian " lo ngapain cewe gue ?! " Bentak rhevan kepada veron

" Tanya aja sama cewe lo sendiri , masih punya mulut buat ngomong kan? " Jawab veron membalikan kata kata aurell tadi

" Heh! Kalo ngomong tuh yang bener ya , lo ngomongin cewe gue bisu?! " Balas rhevan , ia tak terima dengan ucapan yang veron ucapkan barusan , rhevan melangkah maju , mengepalkan tangan nya dan hampir saja mendaratkan tangan nya di wajah veron jika gadis di sebelah veron tak berteriak " STOPPP! "

" Gausah berantem , aku baik baik aja " gadis itu melanjutkan ucapan nya

" Lo denger sendiri kan? Dia gapapa? Jadi yaudah gausah sok sok an deh lo " aurell melemparkan tatapan sinis lalu pergi menggandeng rhevan

" Maaf ya veron " gadis itu tersenyum kepada veron yang berdiri di sebelah nya

" Iya gapapa " balas veron " nama lo zara kan ? "

Gadis itu mengangguk " aku ke kelas duluan ya "

" Iya ati ati "

-----💓-----

" Relll , FARRELL " panggil dhika yang baru saja memasuki kelas , ia menerobos aurell dan rhevan yang berada di ambang pintu , rhevan memang serinv mengantar aurell sampai ke kelas nya

Farrel yang merasa nama nya di panggil langsung menengok ke sumber suara " kenapa? "

" Dhevan , rayhan , sama jaky mana ? " Tanya dhika , ia meletakan tas nya di kursi yang berada di sebelah farrel

" Dhevan belum dateng , rayhan lagi nyari sarapan sama zaky " balas farrel

" Veron kemana? " Tanya dhika lagi

" Gatau keluar barusan , eh ga barusan juga sih , daritadi " jawab farrel , matanya fokus kepada ponsel milik nya

" Dhevan ko tumben ya belum dateng " bingung dhika

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang