" Heh jalan nya buruan dong , gue buru buru nih udah mau jam 7 " kesal aurell pada gadis di depan nya" Kamu bisa jalan di depan aku " gadis itu tersenyum manis kepada aurell sedangkan aurell berdecak pelan , ia mencepati langkah nya dan dengan sengaja menyenggol bahu gadis yang ada di depan nya itu .
Dari sudut lain ada seseorang cowo yang melihat tingkah laku aurell , cowo itu langsung menegur aurell " lo bisa ga sih gausah pake acara senggol senggolan segala? " Cowo itu adalah veron , ia melemparkan tatapan tajam ke arah aurell
Aurell menghentikah langkah nya " Suka suka gue dong , ini urusan gue sama dia , bukan sama lo "
" Emang ya lo tuh ga bisa banget yang namanya ngehargain orang , dia tuh temen lo sendiri , jangan berlaga lo yang paling oke bisa ga sih ? " Tegur veron
" Lo kalo mau sok sok an jadi pahlawan jangan di sini " jawab aurell dengan emosi
" Gue ga akan negur lo kalo lo tadi ga nyenggol dia , menurut lo dia ga akan ngerasa sakit di senggol kaya gitu? " Veron menatap tajam aurell
" Ya lo pikir aja sendiri , masih punya otak yang berfungsi buat mikir kan ya? " Jawab aurell dengan sedikit tawaan jahat
" Kelewatan lo " bentak veron , ia sudah terlihat sangat marah
Tiba tiba rhevan datang menghampiri aurell " kenapa? " Tanya rhevan , ia melemparkan tatapan sinis kepada veron dan gadis di sebelah nya itu
Aurell diam tak menjawab , matanya menyorot ke arah veron dengan sorotan kebencian " lo ngapain cewe gue ?! " Bentak rhevan kepada veron
" Tanya aja sama cewe lo sendiri , masih punya mulut buat ngomong kan? " Jawab veron membalikan kata kata aurell tadi
" Heh! Kalo ngomong tuh yang bener ya , lo ngomongin cewe gue bisu?! " Balas rhevan , ia tak terima dengan ucapan yang veron ucapkan barusan , rhevan melangkah maju , mengepalkan tangan nya dan hampir saja mendaratkan tangan nya di wajah veron jika gadis di sebelah veron tak berteriak " STOPPP! "
" Gausah berantem , aku baik baik aja " gadis itu melanjutkan ucapan nya
" Lo denger sendiri kan? Dia gapapa? Jadi yaudah gausah sok sok an deh lo " aurell melemparkan tatapan sinis lalu pergi menggandeng rhevan
" Maaf ya veron " gadis itu tersenyum kepada veron yang berdiri di sebelah nya
" Iya gapapa " balas veron " nama lo zara kan ? "
Gadis itu mengangguk " aku ke kelas duluan ya "
" Iya ati ati "
-----💓-----
" Relll , FARRELL " panggil dhika yang baru saja memasuki kelas , ia menerobos aurell dan rhevan yang berada di ambang pintu , rhevan memang serinv mengantar aurell sampai ke kelas nya
Farrel yang merasa nama nya di panggil langsung menengok ke sumber suara " kenapa? "
" Dhevan , rayhan , sama jaky mana ? " Tanya dhika , ia meletakan tas nya di kursi yang berada di sebelah farrel
" Dhevan belum dateng , rayhan lagi nyari sarapan sama zaky " balas farrel
" Veron kemana? " Tanya dhika lagi
" Gatau keluar barusan , eh ga barusan juga sih , daritadi " jawab farrel , matanya fokus kepada ponsel milik nya
" Dhevan ko tumben ya belum dateng " bingung dhika
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Teen FictionDhevano azzam rhevandhika atau biasa dikenal dengan sebutan dhevan, seorang cowo dingin yang memiliki masalah dengan keluarganya sehingga dirinya memiliki trust issues dan hanya dapat percaya kepada 5 teman nya saja, ia merasa jika dirinya dilahirka...