Liburan kenaikan kelas telah usai. Siswa dan siswi SMA Cendekia pun mulai kembali menjalani kegiatan rutinitasnya sebagai seorang pelajar, yaitu sekolah. Melody, cewek yang sebentar lagi menginjak usia 17 tahun itu sedang berdiri didepan gerbang sekolahnya. Ia tersenyum, mengingat sekarang dirinya sudah bukan kelas 10 lagi, tapi sekarang Melody sudah duduk dikelas sebelas.
Melody melangkah ringan menuju ke kelas nya. Ia teringat ketika pertama kali dirinya menginjakkan kaki di SMA Cendekia. Saat itu Melody sangat canggung berada ditempat baru dengan orang-orang yang semuanya tak ada yang dikenalinya. Lalu tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namanya lalu mengajak Melody untuk berkenalan.
"Hai Melody, kenalin namaku Mars" ucap mars tersenyum.
"Haii, kok tau nama aku?" jawab Melody sedikit canggung.
"Tau lah, kita sekelas tau" jawab Mars.
"Masa, kamu masuk kelas X mipa 1 juga?" mata Melody berbinar. Melody senang karena ia sudah memiliki satu teman baru yang akan jadi temannya untuk beberapa tahun kedepan. Jadi setelah ini Melody tidak sendirian lagi berada disekolah baru nya yang menurutnya sangat luas.
Setelah itu Melody dan Mars bersahabat, selalu bersama kemanapun mereka pergi, saling melengkapi satu sama lain, saling membantu apabila salah satunya sedang kesusahan dan selalu hadir menemani sahabatnya disaat senang maupun sedih.
Melody terus saja tersenyum mengingat kejadian satu tahun lalu sembari memandang lapangan sekolahnya. Lalu kegiatannya terhenti karena tiba-tiba saja ada seseorang yang menepuk pundak kanannya. Melody pun menoleh ke kanan dan, kosong! Tidak ada siapa siapa dibelakangnya. Melody bergidik ngeri, masa pagi pagi gini ada setan yang nyapa aku batin Melody. Lalu Melody menoleh ke sisi kirinya, dan.
"Duarrr! hay Mell apa kabar?" ucap Mars dengan kata Duarrr yang dikeraskan sehingga membuat Melody kaget.
"Ihh Mars bikin gue kaget aja sih" jawab Melody berteriak didepan telinga Mars, dan Mars refleks menutup kedua telinganya sambil meringis.
"Lo mah gue tanya malah teriak teriak depan telinga gue, nanti kalo telinga gue beemasalah gimana? Masa orang seganteng gue telinganya bermasalah" ucap Mars dengan kalimat terakhirnya yang membuat Melody ingin muntah.
"Yee yaudah maaf ya, lo sih masih pagi udah ngagetin orang aja. Oh iya, kabar gue baik kok, sehat dan selalu bahagia. Gak kaya lo jones hwahaha" jawab Melody dengan kebiasaannya yaitu mengejek Mars.
"Ihh gue mah gak jones, tapi jomblo berkualitas. Soalnya banyak yang suka sama gue, tapi gue nya aja yang gak mau punya pacar" ucap Mars membanggakan dirinya sendiri. Dan Melody memutarkan bola matanya jengah.
"Apa lo bilang? Banyak yang suka sama lo? Mana buktinya?" tanya Melody dengan malas. Baru saja Mars akan menjawab pertanyaan dari Melody, tiba-tiba ada seseorang yang sedang berjalan kearahnya memanggil namanya.
"Haii Mars" ucap sofia bersemangat. Yang hanya dibalas senyuman tipis oleh Mars.
"Ini oleh oleh buat kamu Mars, kemarin aku habis liburan ke new york sama keluarga aku" kata sofia sembari menyodorkan paper bag kepada Mars dan langsung diterima nya.
"Wah ga usah repot-repot sofia, Makasih banyak ya" jawab Mars tersenyum.
"Gak ngerepotin ko Mars, iya sama-sama. Aku ke kelas duluan ya Mars. Dahh" ucap sofia melambaikan tangannya ke arah Mars. Dan Melody terus memerhatikan sofia yang sedang berjalan menyusuri koridor kelas sampai orang itu hilang terhalang ruangan ruangan yang telah dilewatinya.
"Tuh kan apa gue bilang, gue banyak yang suka tau. Buktinya barusan aja si sofia nyamperin gue" ucap Mars menyombongkan diri.
"Eh Mars, heran gue sama si sofia, padahal dari tadi gue disini tapi dia ngomongnya sama lo doang. Gak senyum atau minimal nengok ke gue gitu, parah banget kan gue gak dianggep ada" ucap Melody kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody
Teen FictionMereka adalah sepasang sahabat, yang selalu bersama selama 3 tahun terakhir. Hingga mereka tak merasa ada perasaan yang hadir diantara keduanya, karena perasaan itu tak begitu nyata. Tetapi suatu ketika ada seseorang yang hadir dan membuat perasaan...