3. Melody nyontek?

60 6 1
                                    

"Tak ada yang berbuah manis dari kebohongan. Lambat laun, semuanya akan terungkap"

💦💦💦

Siang ini, Melody berada di toilet sekolah. Ia sedang mengepel lantai toilet dengan kesal, wajah ditekuk dan mulutnya tak henti-hentinya berkomat kamit mengucapkan kekesalannya kepada Mars, meskipun kini ia hanya sendirian di toilet sekolah.

Ini dikarenakan Mars dan mulut embernya memberitahu bu Mega bahwa Melody menyalin jawaban miliknya. Ditambah lagi Alfa yang meng-iya kan ucapan Mars, membuat bu Mega semakin mempercayainya.

Padahal baru saja mereka berdamai dengan masalah tadi pagi dan Melody kembali duduk bersama Mars. Beberapa detik setelahnya Mars sudah menyebalkan dan membuat Melody terkena hukuman. Mars emang teman paling setia kawan kan?

Tapi Melody juga merasa bersalah. Karena tidak seharusnya ia menyontek, tidak seharusnya ia berbohong. Karena semua kebohongan, sekecil apapun pasti akan terungkap, entah waktunya kapan namun pasti.

"Mars emang orang jahat, orang paling nyebelin sedunia" cibir Melody sembari mengepel lantai dengan emosi.

"Gue kan baru pernah nyontek sekali, masa langsung dilaporin. Padahal, banyak tuh anak sekelas yang sering nyontek" ucap Melody entah pada siapa, pada keramik toilet mungkin. Karena jelas-jelas ia hanya sendirian didalam toilet.

"Dasar sok alim, sok pinter! Eh tapi emang Mars pinter beneran ya. Aish pokoknya Mars nyebelin!" Melody mengehentak-hentakkan kakinya.

Setelah selesai mengepel seluruh lantai toilet, Melody mencuci tangan dan juga muka nya agar terasa lebih segar sehingga rasa kesalnya pun sedikit hilang.

Waktu menunjukan pukul 17:20. Sekolah sudah sangat sepi, bahkan penjaga sekolahpun entah dimana keberadaannya, karena sejak tadi Melody tak melihatnya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi, ternyata ada telepon dari mamanya, Melody pun mengangkat nya dengan segera.

"Ody dimana?" belum sempat Melody menyapa, mama nya sudah membuka suara terlebih dahulu.

"Ody masih di sekolah, ini udah mau pulang kok" ujar Melody, sembari berjalan dikoridor sekolah menuju ke pintu gerbang.

"Dirumah gak ada orang, bi Leli lagi pulang kampung. Ini kunci rumah semuanya di mama"

"Loh kenapa bi Leli pulang kampung?" Tanya Melody penasaran, karena setahu nya, belum lama bi Leli pulang kampung.

"Kamu gak perlu tau kan" ucap mama nya sinis. Melody menghela nafas panjang, harusnya Melody tidak masalah, karena mama nya memang sering bersikap jutek, entah apa alasannya, mungkin karena terlalu sibuk sebagai dokter anak yang sangat bertanggung-jawab terhadap seluruh pasiennya.

"Mama selesai praktik sekitar jam 8 malam, kalo mau kunci nya, sini aja ke rumah sakit" lanjut mama nya.

"Iya mah, Ody pake taksi online aja deh"

"Iya itu sih terserah kamu. Udah dulu ya, mama lagi banyak pasien nih" ucap mama nya mengakhiri teleponnya.

Melody menghembuskan nafas kesal, dari dulu orang tuanya selalu sesibuk itu, hingga tak pernah meluangkan waktunya sedetikpun untuknya apabila tidak benar-benar penting. Papa nya yang seorang pengusaha terkenal se-asia pun jarang ada dirumah karena harus meeting dengan kliennya yang ada dibeberapa negara.

MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang