3. What?

629 101 26
                                    

"Ya!! Kang Seulgi, kau ini kenapa?"

Teriakan yang membahana terdengar begitu jelas di telinga wanita yang sedang menelungkupkan badannya di atas tempat tidur tersebut. Dia Kang Seulgi. Sosok yang sedari tadi hanya melamun menyangga dagunya dengan kedua tangan.

"Tak usah berteriak juga Son Seungwan!!" Seulgi melempar bantal yang ada di dekatnya ke arah Seungwan, sahabatnya yang mulai mendekat ke arah tempat tidurnya itu.

"Ya habis dipanggil tak ada jawaban. Sedang ada masalah?"

Seungwan mulai duduk di pinnggiran kasur kemudian memposisikan posisi duduknya menghadap Seulgi supaya nyaman untuk mengobrol.

"Aku bingung!" Seulgi merubah posisinya dari telungkup menjadi terlentang di atas kasur. Kedua matanya menatap langit langit kamar di flatnya tersebut.

"Bingung karena belum dapat kerjaan yang baru?"

"Salah satunya"

"Huh? Salah satunya? Berarti ada alasan lain selain belum dapat pekerjaan?"

"Mmm, ya begitulah" Seulgi mengedikkan kedua bahunya acuh.

"Tenang saja, aku masih berusaha mencari pekerjaan untukmu, tak usah khawatir!"

"Gomawo!"

Kang Seulgi mengalihkan pandangannya kepada sahabatnya kemudian memberikan senyum tulus kepada Seungwan.

Dia merasa bersyukur mempunyai sahabat yang setia menemaninya dan membantunya kala terpuruk seperti sekarang. Seungwan tempat Seulgo berbagi keluh kesah hidupnya. Begitupun sebaliknya.

"Terus masalah lainnya apa?"

Seungwan bertanya sembari jari jarinya mulai menari nari di atas layar handphonenya. Dia mengobrol dengan sahabatnya sekaligus memainkan handphone. Itu sudah biasa terjadi antara mereka. Tak ada yang keberatan, karena sekalipun sibuk dengan gadget masing masing, mereka tetap bisa fokus mendengarkan curhatan satu sama lain.

"Aku bertemu seseorang"

"Siapa? Jungkook?"

"Bukan. Dia pria yang baru saja kukenal dua hari ini"

Seungwan menghentikan kegiatannya ketika mendengar penuturan Seulgi.

"Jangan bilang kau sedang memikirkannya?? Astaga Seulgi!! Mau kau kemanakan Jungkook?"

"Ya!!! Aku belum selesai bercerita!!" Kang Seulgi mendengus kasar melihat sahabatnya menimpali omongannya seenaknya saja. Dia kan belum selesai bercerita.

"Ya ya ya!! Jadi kenapa dengan pria itu?" Tanya Seungwan.

"Dia pria yang baik dan dewasa"

"Mmm"

"Baru saja kemarin pria itu bilang bahwa dia tertarik denganku, padahal dia sendiri tau bahwa aku sudah punya kekasih"

Seulgi menatap Seungwan dengan tatapan yang seolah berkata 'ayo bantu aku harus bagaimana'. Seungwan yang melihatnya mengerti keadaan dan posisi Seulgi itu menghembuskan nafasnya pelan sebelum bertanya kembali.

"Lalu kau jawab bagaimana?"

"Ya, aku jawab saja bahwa aku sudah punya kekasih jadi tak mungkin dia bisa mendekatiku"

"Terus reaksinya setelah itu?"

"Hanya diam saja. Bahkan setelah itu dia hanya menjawab pertanyaanku seadanya atau malah hanya heeemmmm haammm hemmmm"

Seungwan tertawa kecil melihat sahabatnya memeragakan deheman pria yang baru saja dia ceritakan detik ini. Dari wajah Seulgi, terlihat jelas bahwa wanita itu begitu memikirkan masalah yang bisa dikatakan sepele tersebut. Dasar Kang Seulgi! Sama saja seperti dulu! Masalah kecil dipikirkan begitu berat.

Can I Love You? (seulmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang