Loving In The Shadow || 3rd Chapter

11.1K 1.1K 13
                                    

Update



Mari merapat



Jangan lupa klik 🌟 sebelum baca ya 🙏

Dari Ems si fakir vote



Happy Reading

------------

"Aku tidak tahu apa yang kau kerjakan selama ini atau kau hanya makan gaji buta? Sehingga permintaan sederhanaku tidak bisa kau kerjakan." Sahut Lea dingin, Heidy yang berjalan mengikuti Lea hanya terdiam. Bosnya sedang murka, karena mendapati cabang anak perusahannya terlambat opening.

"Aku tidak mau alasanmu, bereskan itu segera dan aku mau ada laporan masuk ke email-ku besok pagi, atau kau yang akan mendapat email pemecatan." Sahut Lea lalu menutup pembicaraan kesal. Lea menarik napas panjang lalu memandang Heidy.

"Apa aku kurang memberikan gaji besar kepada karyawanku Heidy?" Tanyanya. Heidy langsung menggeleng.

"Nope Miss." Dan itu memang benar, Lea tidak tanggung-tanggung memberikan gaji yang sesuai, bonus besar kepada pegawainya, sebagai gantinya ia mau pegawainya bersikap loyal dan memenuhi segala apa yang ia mau.

"Lalu kenapa masih ada saja orang bodoh yang tidak bisa memberikan apa yang aku mau." Lea menarik napas panjang lalu memandang berkeliling.

"Dimana Greg?" Heidy memandang keseluruh arah dan menemukan mobil Lea berada diseberang jalan.

"Kita harus menyeberang Miss." Sahut Heidy, Lea mengangguk lalu mengikuti Heidy menuju kemobilnya.

Lea baru saja berjalan Satu langkah, saat mendengar Heidy berteriak kecil.

"Awas Miss." Dan ia merasakan tubuhnya tertarik kebelakang. Seperti adegan slow motion, Lea yang tersentak kaget jatuh keaspal bersamaan dengan Heidy yang juga ikut terjatuh. Lea baru sadar jika ia hampir saja tertabrak mobil.

Lea merasa pusing karena kepalanya sempat terbentur pundak Heidy yang berusaha menyelamatkannya. Suasana menjadi ricuh, orang-orang berdatangan dan menolong mereka.

Greg dengan sigap membantu Lea berdiri, seorang polisi yang berada didekat situ langsung datang menghampiri lea.

"Anda tidak apa-apa Ma'am?" Lea hanya menggeleng sambil menahan debaran jantungnya.

"Mobil itu hampir menabrakku." Sahut Lea lalu memandang berkeliling, tapi mobil tadi tidak tampak, sepertinya mobil tadi tidak repot-repot untuk berhenti.

"Apa anda melihat jenis mobil yang melaju tadi?" Lea menggeleng lalu menoleh kearah Heidy.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Lea, Heidy mengangguk lalu mengambil air mineral yang entah dari siapa. Lalu memberikannya kepada Lea.

"Saya membutuhkan nama serta alamat dan nomor telepon anda Ma'am." Sahut polisi tersebut, Lea memberi datanya.

"Kemungkinan nanti akan ada polisi yang meminta keterangan anda." Lea mengangguk kembali.

"Apa saya boleh pergi?" Polisi itu mengangguk. Lea menyandarkan tubuhnya dijok mobil sambil mendesah keras.

"Kembali kekantor Greg, lain kali jangan parkir diseberang jalan." Sahut Lea, Greg sopirnya menatap dari spion.

"Maaf Miss, tadi saya susah mendapatkan parkiran." Sahut Greg, Lea hanya mengangguk, ini bukan kesalahan Greg juga.

---------

Pria itu berjalan memasuki bar dengan langkah santai, seolah-olah ia memiliki semua waktu didunia ini, pandangannya berkeliling mencari seseorang, ia tersenyum tajam saat melihat pria yang tengah minum dimeja bar. Ia melangkah yakin mendekati pria itu dan duduk disebelah pria setengah baya tersebut.

"Vodka, please." Sahutnya kepada bartender yang mendekat, bartender itu mengangguk, ia mendesah lalu memandang berkeliling.

"Malam yang ramai." Sahutnya santai, bukan untuk siapa-siapa. Pria setengah baya disebelahnya hanya menoleh diam lalu kembali menekuni minumannya, yang entah sudah berapa gelas. Bartender kembali membawa pesanannya.

"Cheers." Sahut pria itu sambil menyulangkan gelsanya. Pria setengah baya tersebut balas menyulang lalu menegak minumannya dalam sekali tegak lalu meminta tambah.

"Dude, you look mess." Sahut pria muda membuka pembicaraan, pria tua itu tertawa sinis.

"Hari ini aku baru saja selesai memberikan pelajaran kepada mantan bos tercintaku." Sahutnya sambil tertawa kering, Sang pria muda mengerutkan kening.

"Pelajaran?"

"Yeah, bitch itu kira bisa menghancurkanku, dia membuatku kehilangan hartaku, keluargaku hancur, istriku meninggalkanku." Sahut pria tua dengan penuh amarah.

"Lalu pelajaran apa yang kau berikan padanya?" Tanya pria muda lagi. Pria tua terkekeh senang.

"Aku hampir menabraknya tadi siang, sayang aku meleset. Aku tidak akan meleset untuk berikutnya." Sahut pria tua. Pria muda itu tertawa lalu memanggil bartender dengan isyarat.

"Berarti kita harus merayakan dengan minuman." Sahutnya lalu memesan minuman lagi.

"Cheers, untuk hidup baru." Sahut Pria tua sambil tertawa mabuk lalu menegak isi gelasnya.

"Yeah, untuk hidup baru." Balas pria muda.

"Aku harus pulang." Sahut pria tua sambil berusaha turun dari bangku bar, ia oleng saat menampakkan kakinya dilantai.

"Kau mabuk." Sahut pria muda sambil memegang lengannya berusaha menyeimbangkan.

"Biar aku antar kemobilmu." Sahutnya lagi lalu meletakkan uang diatas meja bar dan membantu pria mabuk itu menuju mobilnya.

"Aku akan mengantarmu pulang." Sahutnya sambil masuk kedalam mobil sang pria tua.

"Kau sungguh baik young man." Sahut pria tua itu dengan sisa kesadaran yang ada. Pria muda itu tersenyum datar sambil menjalankan mobilnya keluar Washington.

"Yeah, aku memang baik. Kekasihku akan mengatakan seperti itu juga jika aku memberikannya hadiah." Sahutnya sambil bersiul santai.

-------------

Okies, done untuk Chapter 3

Sejauh ini gimana ?

Hope you enjoy read this chapter

See you in next LITS 😘😘

Regards,



Emslenora 😘❤😘

Loving In The Shadow (Versi Novel ada di Fizzo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang