4-Kantin

38 1 0
                                    

Kantin SMA Pancasila di istirahat pertama sudah dipenuhi oleh lautan siswa-siswi yang sedang berburu makanan. Siapa cepat dia dapat. Itulah slogan yang cocok untuk mendeskripsikan suasana kantin di hari pertama sekolah. Kebanyakan didominasi oleh anak kelas sebelas dan duabelas yang sudah terbiasa dengan keramaian ala-ala pasar ini.

Kantin SMA Pancasila termasuk lengkap. Siomay? Bakmie? Bakso? Ada. Mau makan gado-gado juga ada. Semuanya lengkap disini. Untuk minuman juga sangat lengkap, mulai dari yang basic sampai susu soda yang suka dibuat jargon ala-ala iklan oleh anak-anak kelas duabelas.

Athena dan Sandra sudah santai di salah satu meja kantin. Mereka dijinkan keluar lebih cepat oleh Bu Endah. Jadi dengan kecepatan penuh Sandra menarik Athena langsung menuju kantin.

"aduh..,dimana si Rhea?" Sandra berdiri dari bangkunya dan melongok ke pintu masuk. Mencari-cari keberadaan Rhea.

"lagi otw kali."

Sandra pun kembali duduk terlihat lesu dan mengusap-ngusap perutnya yang sudah berteriak minta dikasih jatah.

"order aja duluan." kata Athena sambil membuka botol minumnya.

"iya kali ya? Gue pesen duluan aja. Ntar Rhea nyusul." Sandra bersiap untuk bangun namun terhenti saat Rhea langsung duduk disebelahnya.

"astaga, Rhea. Gue udeh nungguin lama. Laper nih. Keburu keabisan." rengek Sandra.

Kalo soal makan, Sandra memang nomor satu. Pada saat pertama kali Athena bertemu Sandra saat MOS. Kakak Osis menyuruh Sandra kedepan dan menyebutkan hobinya. Dan dengan percaya diri ia menyebutkan kalo dirinya hobi makan. Tanpa toleransi, semua makanan ia suka.

"ya udah, mesen duluan. Babay!"
Sandra langsung melesat keluar memasuki kerumunan pembeli.

"lo ga makan?" tanya Athena ke Rhea yang malah duduk diam.

"eh iya yah, kok gue lola si."

Athena cuma bisa menggeleng pelan sambil tersenyum tipis.
Beberapa detik kemudian, seorang siswi tinggi menghampiri mejanya sambil mengulurkan sebuah tas makan Tupperware. Athena diam-diam kaget didalam hati karena kehadiran cowok itu.

"nih,kamu lupa bawa kan."
Suaranya yang agak berat membuat yang mendengarnya langsung menoleh ke meja mereka. Memperhatikan mereka berdua, apalagi yang berada dimeja paling ujung.

Athena menerima tas makan itu dan langsung membuka seletingnya. Dikeluarkanlah kotak makan bertutup coklat dan berbadan hijau beserta sendok dan garpu yang sama warnanya, bisa dibilang satu set. Tentu mudah menebak mereknya.

Cowok yang sudah tak asing dimatanya duduk dihadapan Athena sejenak. Tersenyum melihat adiknya yang langsung berbinar saat melihat apa bekal yang dibawakan. Makanan kesukaannya.

"wihhhh. Rendang!" dengan semangat Athena langsung mendongak ke kakaknya. "asikk, tau aja aku lagi pengen makan rendang."

Athena buru-buru mengambil sendok dan memotong dagingnya menjadi ukuran kecil. Lalu mengarahkan sendok kemulutnya, tapi ia berhenti saat sendok itu tepat didepan mulut.

"kenapa?" tanya Arthur.

"ini ga pedes kan?" kata Athena menatap kakaknya yang tidak mampu menahan senyuman itu. Giginya yang suka diledekin sebagai gigi musang oleh Mario terlihat.

"engga, khusus buat kamu. Kaya biasa."

Sebelum melahap makanannya, Athena memejamkan mata dan menunduk sejenak untuk berdoa lalu ia langsung melahap rendang itu dan mengunyahnya dengan semangat. Ia menutup mulutnya yang tertawa terharu karena ternyata rendangnya enak banget.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aydan&AthenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang