Ayden Arsenio ❤ on mulmed
Hal yang paling menyenankan dari hari pertama masuk sekolah adalah belum ada pelajaran sama sekali. Bisa dibilang disebut pengenalan. Mereka cuma datang ke sekolah, upcara, dan sisanya masih bisa bersantai, pulang cepat lagi. Mungkin itu bagi kelas lain kecuali kelas 11-1 yang masih diawasi oleh Bu Endah yang killer. Mereka duduk diam di mejanya masing-masing. Nggak ngapa-ngapain. Kebanyakan seperti kambing conge melihat sekertaris kelas menuliskan jadwal pelajaran didepan.
"ditulis. Bukan dilihatin." sambar Bu Endah saat melihat salah satu siswa yang diduduk dibagian depan malah bengong.
Dengan cepat siswa itu langsung kembali menulis.
Tiba-tiba masuklah seorang cowok yang baru saja datang sambil menjinjing tasnya dipunggung. Ia berjalan bagaikan tidak punya dosa.
Athena langsung berhenti menulis saat melihat anak cowok itu. Yang lain juga melakukan hal yang sama, bahkan sekertaris yang ada sidepan langsung duduk kembali."good morning, bu." cowok itu masuk, tanpa dosa dan malah tersenyum bangga.
"Astaga! Kamu baru datang ke sekolah jam segini?!" Bu endah melirik jam didinding. "kamu ini bagaimana sih?!"
"yah, bu sabar bu sabar. Ntar tambah lebar." seketika terdengar suara kikikan dari belakang Athena. Diam-diam anak lain di kelas menahan tawa.
"kamu ini! Ngapain kamu kesini? Ini bukan kandang kamu, sana hush! " Bu endah menggerakan tangannya seperti mengusir binatang.
"yah, si ibu. Saya juga ga bakal kesini kalo nggak disuruh Pak Andi." katanya.
"selamat pagi, bu." suara Pak Andi, guru Fisika kelas sebelas muncul dibelakang cowok itu.
"tadi saya menangkap Aydan mengendap-endap masuk lewat pintu samping, bu. Jadi dia saya suruh kesini menghadap ibu. Lagipula dia telat juga." kata Pak Andi meremas bahu Aydan dari belakang dengan jengkel.
"ye, bapak. Saya juga punya alasan logis, pak. Tadi saya nolongin kucing nyangkut di pintu. Makanya saya telat." kata Aydan dengan alasannya yang sangat tidak bisa dipercaya.
"bohong, tuh bu. Ngibul dia." suara Oliver dan Tristan terdengar mengompori dari belakang. Senang bila teman karibnya itu kena masalah yang membuat mereka terbahak.
Bara disamping Athena cuma mengamati Aydan tanpa berkomentar.
"bacot,lu!" celetuk Aydan membalas kedua temannya itu.
"diam kamu, Aydan!"
Oh, itu yang namanya Aydan-Aydan itu.
Athena suka melihat Aydan saat istirahat, biasanya cowok itu main futsal dilapangan bersama Oliver, Tristan, dan Bara. Mereka juga merupakan teman sepermainan Aydan yang sudah terkenal diantara murid-murid dan guru disini. Tentu karena kasus dan status nya sebagai demid-demid kelas sebelas.
"kamu ini, Dan. Baru juga masuk sekolah, ada aja yang dilakuin. Tobat! Hoi Tobat!" kata Bu Endah seraya menjewer Aydan.
Cowok itu meringis dan ditertawai anak-anak kelas 11-1.
"sudah sana, kembali ke kelas kamu. Ibu ampuni hari ini. Besok? Jangan harap." Bu Endah memberikan gerakan tangan yang memenggal kepalanya ke arah Aydan yang kemudian pergi meninggalkan kelas 11-1
"ya, sudah, Bu Endah. Silahkan dilanjutkan kembali." kata Pak Andi kemudian keluar dari kelas.
Kelas kembali hening, dan sekertaris kembali menulis jadwal dipapan tulis.
"Athena, sini kamu." panggil Bu Endah.
Athena berhenti menulis dan bangkit dari tempat duduknya, menuju meja guru didekat pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aydan&Athena
Teen FictionAydan Arsenio, cowok begajulan SMA Pasi yang punya segudang masalah dalam hidupnya namun menjadi idaman kaum hawa karena wajahnya yang rupawan, mata berwarna coklat gelap, alisnya tebal, ditambah bibirnya yang sexy. Tawuran dan berantem itu nomor sa...