Bukannya iseng, tapi emang begini la aku.
Setiap kali merasa dibuntuti, aku selalu memarahi, menggerutu bahkan sampai memaki dalam hati.
Emmmm... Gimana ya, rasanya dibuntuti kemana-mana itu gak enak.
Aku hanya merasa tenang didalam toilet. Hanya toilet aku bisa merasa sendiri tanpa pengawasan.
Aku bukan anak presiden atau anak raja yang harus dijaga ketat dimanapun aku berada. Ya kan?Walaupun sebenarnya ada rasa senang dan aman karena ada yang ngawasin, berarti ada yang jagain, dan itu artinya aku selalu aman tanpa adanya gangguan. Bener kan?
Tapi ntah kenapa rasa risih lebih besar daripada rasa aman buat aku. Dan gak mungkin juga aku harus menghabiskan waktu seharian didalam toilet kan😥
Well, sore itu aku lagi badmood dengan kerjaan, lelah, dan mumet. Ditambah lagi harus dibuntuti ntah siapa la itu.
Spontan aku ngedumel, "duh siapa sih kamoe ngikutin melulu, gak capek apa? Aku risih, tetap berhenti disitu atau aku bacain doa, biar Tuhan membumihanguskan kamoe" (ngedumel dalam hati dunk, biar gak dikira gila karena ngomong sendiri)
Eh ternyata dia denger loh, dan ngilang tiba-tiba. Aku langsung narik napas lega, kalo tau ni cara ampuh, udah kupakai dari awal. Setidaknya aku tenang, dan damai layaknya orang normal.Tapi gak tau kenapa, damainya itu cuma terasa beberapa menit. Trus aku malah jadi was-was. "Yang ngebuntutin itu marah gak ya, kalo ntar aku dihabisin gimana? oh Tuhan, kuasaMu lebih besar atas hidupku. "
Penasaran menjadi-jadi. Siapa ya dia? Marah gak ya? Trus pergi sementara apa selamanya? 'hello pikiran nakalku melayang udah seperti mikirin gebetan'😑
Tapi, ternyata dia memahami dan mengerti perasaanku...
Dia menyapaku dari belakang,
Dan saat menoleh kebelakang, aku terbelalak...
(bukan karna takut, tapi lebih ke rasa kagum).Dia...
Badannya yang kekar, putih, tinggi dengan pakaian prajurit Dayak Kalimantan (ganteng menurut aku) sekarang berdiri tegak tepat di depanku.
Senyumnya buat aku meleleh..."maaf, selama ini aku cuma mau jagain kamu. "
Whattttt???
Jadi selama ini yang terus ada dibelakang menghantui hari-hari aku, dan setiap kali aku omeli dan caci maki, bentuk aslinya kayak gini?
Seandainya dia nyata, gak akan malu aku kalau dibuntuti ke mall sekalipun. Bahkan merasa melebihi dari anak Raja. Wkwkwkwk
Tapi itu hanya pertemuan pertama dan terakhir. Karena dia lebih memilih untuk tetap mengawasiku tanpa harus menunjukkan wujud aslinya itu.
Hmmm mungkin dia gak mau aku menganggapnya lebih. Eeeaaaa
Jadi sejak saat itu, aku mulai membiasakan diri. Karena wujudnya gak menyeramkan, toh niatnya juga baik. 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
The Others
HorrorSeluruh duniaku berubah karena mereka. Gimana tidak, dimanapun aku berada, aku selalu merasa ada seseorang yang mengikutiku dari belakang. Apapun yang aku lakukan, selalu merasa ada sepasang mata yang selalu memperhatikan. RISIH, iya aku mulai gak...