Minta Digampar Cinta

56 0 0
                                    

Aluna, seorang mahasiswa baru (maba) yang cantik, tengah menjalani ospek. Ia harus berjalan jongkok keliling lapangan luas sambil memegang kedua telinganya; memberikan surat cinta yang dibentuk hati dari satu kertas karton ke kating yang menurut mereka, mereka suka; dan berjalan membentuk kereta dengan mata diikat kain dengan dipandu oleh kating ke manapun yang kating perintahkan.

Hingga akhirnya, ketika ia berjalan dengan mata tertutup seraya memegang pundak temannya, Aluna merasakan dirinya ditabrak oleh sesuatu yang membuatnya jatuh dan seluruh barisannya hancur. Ia membuka penutup matanya dan melihat laki-laki yang masih berdiri mencari-cari arah dengan mata tertutup. Kesal, ia pun berteriak memaki si lelaki dan memerintahkannya untuk membuka mata.

Si lelaki lalu membuka penutup matanya dan melihat Aluna yang terjatuh lalu bertanya, "Lu siapa?"

Aluna yang makin kesal, memaki-maki si lelaki tadi. Lalu si lelaki berinisiatif membangunkannya. Ketika berdiri, Aluna menggampar pipi si lelaki dan memperingatkannya untuk lebih berhati-hati

Si lelaki dengan polosnya meng-iyakan sambil mengelus-elus pipinya.

Lalu si kating memerintahkan si Aluna untuk kembali ke barisan. Maka Ia pun segera melakukannya dan kembali ke ospeknya.

Singkat cerita, Aluna menjalani kuliahnya dengan lancar-lancar saja. Sampai ia bertemu asisten dosen (asdos) yang tampan dan pintar. Begitu terpukau si Aluna melihat ketampanannya. Sampai-sampai ia terus menceritakannya kepada sahabat baiknya, Syifa.

Namun di saat ia begitu seru menceritakan asdosnya yang keren kepada Syifa yang sambil berjalan di aula loker, tiba-tiba ia tertabrak oleh seorang laki-laki. Aluna yang sambil memeluk tiga buah bukunya, tersentak dan buku-buku itu jatuh. Di saat ia menyadari bahwa yang menabraknya ternyata cowok yang waktu itu pernah menabraknya juga, ia menggampar lagi si cowok itu dan bilang bahwa ini adalah peringatan untuk kedua kalinya. Si cowok yang kelihatan masih polos, mengatakan bahwa Ia tadi melamun. Mendengar itu, Aluna makin kesal lalu ingin menggampar si cowok sekali lagi namun ditahan oleh Syifa. Syifa berusaha untuk menetralisir keadaan dan meminta si cowok itu untuk tidak mengulanginya lagi. Maka, si cowok pun berjanji dan segera pergi meninggalkan mereka. Aluna yang masih kesal, memaki-maki si cowok itu. Syifa berusaha menenangkannya, lalu mereka berjalan ke kantin.

Di kantin, Ia melihat asdosnya yang keren itu sedang berkerumul dengan teman-temannya. Ia dengan antusias memberitahukannya ke Syifa dan menunjuk-nunjuk asdosnya itu. Syifa hanya bisa tersenyum sambil berkata, "Yaaaa keren, sih, emang. Tapi... lu diliatin ama temen-temennya tau, Lun." Di saat itu, Aluna baru sadar bahwa Ia kini diliatin oleh sekerumunan itu sambil ditertawai---entah apa yang mereka bicarakan. Aluna pun langsung merunduk memeluk meja, malu. Syifa menenangkannya dan mengajaknya pergi meninggalkan kantin.

Minggu depannya, asdosnya kembali menggantikan dosennya di kelasnya. Aluna yang melihat asdosnya itu, terserang rasa panik dan malu. Asdosnya juga diam-diam mencuri-curi mata ke Aluna. Hingg akhirnya, jam pelajaran selesai, maka Aluna pun pergi meninggalkan ruangan. Namun, begitu di depan papan tulis, ia dipanggil oleh asdosnya itu. Mendengarnya, Aluna seketika salah tingkah. Si asdos memintanya untuk mendekat, dan menanyai siapa namanya. Setelah sesi perkenalan dan ngobrol-ngobrol singkat, si asdos memberitahukan bahwa ada sebentar lagi ada suatu project besar, dan ia kebetulan sedang mencari beberapa orang. Ia mengajak Aluna untuk ikut serta dalam projectnya. Aluna meng-iyakan dan begitu senang karenanya.

Keesokan harinya, Aluna mendapat pesan dari Line yang Ia ketahui dari asdosnya yang keren, Billy. Ia yang begitu excited, membalas chat itu dengan sangat senang. Keesokan harinya Ia menceritakannya ke Syifa. Syifa menanggapinya hanya dengan senyuman lalu mengucapkan selamat.

Semakin hari, Aluna semakin sering dichat oleh si Billy. Pada akhirnya, si Billy mengajaknya jalan yang begitu tak disangka Aluna sebelumnya. Aluna pun meng-iyakan dan akhirnya mereka jalan berduaan. Mereka makan malam di suatu restoran. Ketika makanannya sudah sampai, Aluna tak sengaja melihat wajah si weitress dan bertanya keras, "Lo, yang waktu itu, kan, yang nabrak gue dua kali?"

Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang