SEPULUH

41 2 0
                                    

setibanya di rumah, Ina melepas penat  dengan memainkan gitar kesayangannya di dalam kamar, petikan gitar yang Ina mainkan Ina langsung ingat dengan Rangga

"Rangga, gimana ya keadaanya sekarang?" gumamnya dalam hati dan terus memetik gitar kesayangannya
"ah ngapain juga gue mikirin Rangga"

"nakkk..."
"iya maa?"
"sini keluar kamar gih"
"iya ma bentar"

Ina membereskan seragamnya yang tergeletak di atas kasur, dan bergegas keluar kamar menghampiri mamanya

"ada apa ma?"
"ayo makan dulu,sebelum mama tinggal ke kantor"
"loh? katanya mama hari ini libur"
"iya mama hari ini libur, mama cuma ngambil berkas terus mau ke rumah pak Edi buat ngasih berkasnya"
"yaudah, yuk ma makan"

setelah makan, mama Ina segera mengambil tas dan menuju garasi
"ma jangan lama lama ya"
"iya nak, secepatnya mama pulang"
"bener yaa, jangan buat Ina marah" jawabnya dengan senyuman yang manis itu
"iyaa anak mama yang paling cantikkk"
"yaudah sini salim dulu" sambil menyodorkan tangan kanan ina ke mama nya
"berangkat dulu ya" sambil mencium kening Ina
"iya maa hati hatii"

mama Ina bergegas masuk kedalam mobil dan bergegas berangkat ke kantor

Ina menuju ke kamar dan memainkan gitar kesayangannya lagi.

hari mulai petang, tapi mama Ina tidak kunjung pulang, Ina mengambil ponselnya dan mengirim pesan singkat untuk mamanya
"ma.. mama dimana? masih lama?"
Ina menunggu balasan dari mamanya, setelah 30 menit berlalu pesan Ina dibalas oleh bidadari tak bersayap itu
"ini mama sudah jalan kerumah nak, Ina mau titip apa?"
"sate aja ma, sate ayam yaa,yang pedas"
"oke tunggu ya, bye..!"
"bye.."

Ina keluar dan menuju ke ruang tengah untuk menonton TV, sambil nunggu mamanya datang, tak lama kemudian mama nya datang dan masuk kerumah menuju ruang tengah dengan membawa bungkusan titipan Ina.
"inii, ayo makan"
"yeeee...ayoo"
"bi Jum mana?"
"itu dikamarnya ma"
"bentar ya, mama panggil bi Jum"

mama Ina berjalan menuju kamar bi Jum,pintu kamar bi Jum terbuka dan mama Ina melihat bi Jum yang terlihat dari luar sedang memandang pigora yang berisikan foto, entah didalam itu foto siapa yang terpajang
lalu, mama Ina mendorong pintu kamar bi Jum perlahan

"bi Jum.."
"eh ibu...iya bu?" dengan terburu buru membalik pigora itu dan mengusap air mata yang ingin jatuh di pipi nya
"bi Jum kenapa? kok sedih gitu?" tanya mama Ina
"enggak bu.. saya lagi kangen sama anak saya, anak saya hari ini pulang ke rumah, karena libur kuliah"
"kenapa bi Jum nggak pulang aja juga? saya ngebolehin kok"
"nggak deh bu, pekerjaan saya disini belum selesai, lagian baju yang dibelakang itu belum saya jemur-in"
"sudah nggak papa, nanti saya yang jemur-in bajunya, tinggal jemur aja kan ya?"
"beneran bu?" dengan wajah gembira dan menggenggam tangan mama Ina
"iyaa bi Jum...beneran saya perbolehkan bi Jum nemuin Bima"

iya Bima, Bima adalah anak bi Jum satu-satunya, Bima adalah mahasiswa UI yang mengambil jurusan Kedokteran Gigi, anak seorang pembantu rumah tangga mampu mengharumkan nama keluar dan juga mengangkat derajat orang tuanya. Bima anak yang baik, sholat tidak pernah di tinggal, dan selalu disiplin.

"yaudah bu, besok pagi setelah masak saya pulang ya bu"
"jangan bi Jum, habis makan saja, ayo kita makan bareng dulu"
"bu...bener?" dengan tatapan berkaca kaca, pertanyaan itu selalu terlontarkan keluar dari mulut bi Jum
"iya bi Jum, beneran.. ayo makan dulu"

lalu mereka menuju meja makan untuk makan bersama, setelah makan mama Ina bilang kepada Ina tentang hal bi Jum akan pulang untuk beberapa hari kedepan.

"nak, bi Jum mau pulang dulu untuk beberapa hari, karna rindu dengan Bima, Ina tau Bima kan?"
"wah bi Jum, kak Bima sudah pulang?"
"Bima lagi libur kak Ina, mangkanya dia pulang"
"wahhhh, mau dong bi Jum Ina ikut ke rumah bi Jum yaaa" dengan wajah merengek dan merayu
"loh ya tanya mama dong, kok tanya bi Jum"
"maa Ina ikut bi Jum yaa"
"boleh, nanti kan kita anter bi Jum pulang nak"
"bi Jum jangan lama lama ya pulangnya, cepat kembali ke rumah Ina, nanti Ina ga ada temennya kalo mama lagi kerja"
"iya kak Ina...mungkin 2-3 hari aja bi Jum di rumah"

setelah makan, bi Jum kembali ke kamar dan mimilah baju untuk dibawa pulang kerumah.

tak lama kemudian akhirnya mereka berangkat mengantarkan bi Jum.

KISAH PUTIH ABU ABUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang