TIGA

81 1 0
                                    

"ngga, nanti mau mampir dulu ga ke rumah? aku mau ngobrol bentar, mau cerita"
"boleh In, dengan senang hati"
"yaudah bawa motornya santai aja"
"santai gimana? lihat langitnya udah mau nangis, aku ga bawa mantel Inaaa, nanti kalo kehujanan gimana? mau sakit?" celetuk Rangga
*mauku gitu ngga, aku pengen nunjukin ke kamu, bahwa aku nyaman denganmu*

"sudah sampe In, untung gak hujan"
Ina turun dan membuka pagar
"motornya masukin aja, taruh di garasi biar ga kehujanan"
"kan ada mobilmu"

Bi Jum membuka pintu garasi dengan membawa kantong kresek yang berisikan sampah
"masuk aja kak rangga, mobilnya ga ada dirumah, lagi di bawa mamanya Ina ke bogor"
"loh bi,mama ke bogor? kok nggak ngasih tau Ina?" dengan wajah sedikit kecewa
"buruan masukin motormu ke dalem garasi, aku tunggu di dalem"

"iya Kak Ina, tadi waktu kak ina berangkat ke sekolah, mama kan belum bangun, tadi juga buru buru berangkatnya, sampe belum sempet sarapan, padahal sudah bi jum siapkan"
"yaudah bi, nanti aku yang telfon mama aja sendiri"

"masuk Kak Rangga" suruhan bi jum
"iya bi jum"

"sudah tenang belum hatinya? kalo belum tenangin dulu, kalo ga tenang tenang, buruan telfon mama kamu, tanya kabar"
"yaa" jawaban cuek andalan Ina disaat kesal melanda dia.

"halo mama dimana?"
"mama di bogor kak"
"ngapain mama kesana? nggak ngabarin Ina dulu"
"maaf kak, mama buru buru, tadi juga mama bangun sudah kesiangan, mama di bogor ga lama kak, lusa sudah pulang"
"mama hati hati, Kakak disini sama bi jum jaga rumah, dirumah lagi ada Rangga"
"titip salam ya buat Rangga, mama titip Ina ke Rangga ya hehe" guyonan si Mama saat di telfon
"apasih maa" tanggapan Ina kesal
"yaudah makan kalo belum makan, istirahat yang cukup ya kak"
"iya maa, bye"
"bye, jaga diri baik baik ya kak i love u"
"iya ma, too"

memang, Ina dan mamanya tidak terlalu dekat. mamanya yang sibuk bekerja, sampai tidak punya waktu untuk mendengarkan cerita Ina walau sebentar.
sedangkan papanya? papanya sudah lama meninggalkan mamanya dan Ina demi pekerjaan yang harus di kerjakan di luar negeri, dulu sempat berjanji akan balik menemui mamanya dan Ina tapi sampai sekarang pun juga belum tersampaikan.

"sudah lega Ina?" dengan menatap dengan tatapan khawatir Rangga
"sudah ngga"
Rangga menghelang napas lega
"syukurlah, jadi apa yang mau kamu ceritakan In?"

"bi jummm ... biii"
"iya kak Ina?"
"bikin air sirup ya bi, buat cowo resek ini"
"iya kak Ina"

"apaan sih In, resek banget ya aku"
"iyalah,pake nanya segala"
"Ina mau cerita apa ih? lama hm"
"oiya, tadi ada kakak osis cowok, dia baik banget sampe akhirnya dia nganterin aku sampe kelas"
"wah bagus dong"

*kenapa kamu ga cemburu sih ngga, padahal aku pengen tau muka kamu cemburu itu gimana?*

"dia baik banget, tadi nawarin aku tumpangan buat pulang, tapi aku nolak"
"lah kenapa di tolak?"
"karena aku maunya sama kamu ngga"
"apasih In, tumben banget kayak gini haha" Rangga tertawa terbahak bahak, sedangkan Ina kebingungan melihat tingkah Rangga yang begitu geli.
"kamu ga cemburu aku cerita gitu?"
"cemburu? enggak In, aku ga ngehalangin kamu buat temanan sapa siapa aja? tawaran pulang itu baik, siapa tau next time aku ga bisa jemput atau nganter kamu"
"ngga tapi"

"silahkan kak minumnyaa"
"iya bi taruh situ aja, nanti juga di minum sama si resek ini"
"emang kak rangga resek ya?" sambil menaruh gelas berisikan sirup itu
"resek pol bi"

"eh In, enggak bi jangan percaya Ina"
"tuh kan bi, bilangin resek dia ini"
"sudah sudah bi jum ke dapur dulu ya"

"lanjutin In"
"terus yakan, aku tadi juga kenalan sama temennya dia sekelas, namanya Icha"
"cantik gak anaknya In?kenalain ke aku dong" dengan wajah sedikit merengek
"apaan sih ngga!" jawab Ina kesal
"yahh Inaa"
"sudah, dia temen sekelasnya, dia juga katanya kenal deket sama kakak osis cowok itu, aku jadi penasaran"
"bagus dong"
"bagus apanya ngga?"
"bagus kamu kenal sama temennya, nyari info dari temennya aja"
"tapi ngga, susah"
"susah apanya? apa aku harus yg memulai duluan?bilang ke dia kalo km penasaran?"
"mesti ada ada aja"

"haha yaudah aku pulang aja ya, mau nganter mama ke rumah sakit, jenguk tetangga"
"yaudah aku anter ke depan ya"

"bi jummm, rangga pulang yaa" teriak rangga dari dalam ruang tamu
"iyaa Kak Rangga, hatihati dijalan ya, bawa mantel nggak?" tanya sambil menghampiri rangga
"nggak bi, gapapa kan deket semoga belum hujan"

"Ina, Rangga pulang dulu ya. jaga diri dirumah baik baik, kalo ada apa2 telfon aku aja"
"iya resek"
"bye Inaa"
"hatihatii"
dengan sapaan klakson andalannya *tintin*

KISAH PUTIH ABU ABUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang