3

539 100 2
                                    

Siang ini yoongi tengah terdian dikantin dengan teman2nya, kebisingan terdengar dari arah depan karna ulah anak2 populer itu yang tengah membuli satu siswi berkacamata. Yoongi menatap acuh, kali ini ia tak tertarik.

Entah kenapa rasanya bosan, ia hanya ingin pergi tidur saja.
Sungguh, bukan ia yang menyuruh sekarang, yoongi tak tau apa masalah mereka hingga menyerang gadis itu.

"Ada apa dengannya?"
Yoongi menatap kihyun

"Aku tak tau, mereka bilang asik saja membullynya. Gadis itu benar2 lemah hingga seru untuk dipermainkan"

Yoongi berdecih pelan.
"Aku mengantuk"
Gumamnya menghasilkan tatapan kesal dari kihyun. Ya min yoongi si penguasa yang hobi tidur. Tak akan berubah

"Tidur dimana? Atap masih dalam perbaikan"

Sejenak sicantik diam seolah berfikir, terlintas beberapa tempat yang dikiranya bisa ia gunakan untuk tidur, walau bibirnya mengerucut dan kepalanya sesekali menggeleng tanda tak setuju kala otaknya memikirkan tempat yang menurutnya tak mungkin.

Termasuk disana..

Atap gedung sebelah, jelas yoongi ingat pria kemarin. Walau, ya.. Ia hanya suka tempatnya. Disana sungguh sejuk. Tapi ia benar2 ketakutan jika mengingat bagaimana si jimin jimin itu menahannya sebelum pulang, bukankah itu mengerikan?

Kihyun menatap aneh kelakuan sahabatnya itu.

"Aku akan tidur"
Ujar yoongi bangun dari kursi dan beranjak.

"Dimana?"

"Dimanapun.. Aku bisa terlelap"

*****

Yoongi menyenderkan kepalanya pada pohon yang ada ditaman itu, ya disanalah pilihan terakhir untuknya agar dapat terlelap. Angin lumayan sejuk sebagai pengantar kedunia mimpi, hanya saja.. Satu hal tersialan ada ditempat itu.

Taman terletak tak jauh dari lapangan basket, dan sekarang tengah ada pertandingan membuat suara bising anak2 alay terutama wanita pencinta abs terus saja menguar hingga ingin rasanya yoongi banting.

Helaan kesal terdengar, pandangannya ia edarkan keberbagai arah berharap menemukan tempat lain yang nyaman. Hingga tak sengaja satu sisi terlihat, tertangkap oleh indranya itu.

Atap gedung sebelah. Bukan itu fokusnya, yoongi menajamkan matanya merasa aneh, rasanya ia melihat sesuatu yang lain. Bebrapa detik proses otak hingga ia sadar. Seorang pria berdiri menatap langit tak jauh dari pembatas atap. Walau dibilng mengabur tak jelas karna jarak yang jauh, tapi yoongi yakin, dia pria yang sama yang ia temui ditempat yang sama pula kemarin

Park jimin

Ah.. Membuatnya ingin terlelap diasana lagi. Surganya..

yoongi menggeleng kemudian.

"Aku tak mau!"

Apapun itu, yang jelas fikirannya sedang dalam mode terburuknya sekarang

Suara mengencang dari arah belakang tanda tim yang menang dan kalah, baru saja namja itu tersenyum senang tanda permainan berakhir. Sial sekali, kalimat yang diucapkan selanjutnya membuat ia muak. Bahwa babak kedua akan dimulai kurang dari lima menit.

Yoongi bangun karna kesal memilih pergi saja dari sana.

Acuh.. Bahkan kala tatapan mata itu berpusat padanya. Seseorang yang sedari tadi memprrhatikannya itu hanya bisa memasang wajah dengan aura sulit terdefinisikan.

******
Namja manis itu memilih berjalan ketoilet.

Yoongi menggerakan jemarinya agar bisa terbasuh semua oleh air keran itu, sesekali mengusap wajah terutama matanya berharap ngantuknya bisa hilang  . tapi tidak, justru semakin parah saja rasanya.

12:30 (MINYOON) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang