7

717 96 20
                                    

End

*****

Yoongi memasuki kelasnya dengan malas, hari2 ini ia merasa sering lelah dan tak mood dalam segala hal. Entahlah yang jelas yoongi hanya ingin tidur saja dikamarnya. Atau dipelukan jimin. *eh

"Yoon? Kulihat akhir2 ini kau sering ke gedung sebelah. Untuk apa?"
Yoongi menoleh mendapati hyungwon. Ia menggeleng
"Tak ada.. Aku hanya tidur saja"
Dustanya tak mau membuat sahabatnya itu curiga

"Hah? Tidur? Dimana kau tidur?"

"Tentu saja atap, yang kau bilang dulu."

"Atap?"
Ia kebingungan sendiri.
"Aku? Aku tak pernah bilang apapun soal atap gedung sebelah yoong"

"Jangan bercanda hyungwon. Bahka kau memberi rute padaku jalan cepat bukan?"

"Kau yang bercanda! Apa kau tak tau kenapa atap disana jarang diinjak manusia? Disitu angker yoong. Untuk apa kau kesana?"

Jwaban itu membuat yoongi terdiam dengan jantung berdetak aneh. 
"Gila. Angker? Sudahlah. Lawakanmu tak lucu kali ini"
Malasnya menghilangkan segala pemikiran negatif, memilih pergi saja dari sana menuju kantin.

Sedangkan kihyun yang duduk disana menatap curiga pada hyungwon .
*******

Yoongi berjalan kearah taman belakang, untuk menuju kantin agar cepat sampai, tapi langkahnya yang pelan karna sakit itu yang membuat ia tak kunjung tiba. Membuatnya mengumpat terus menerus sepanjang jalan
"Sialan sekali, ini sudah dua hari tapi kenapa masih sakit? Park jimin sialan!"

"Sunbae?"
Seorang gadis menghadangnya saat ia akan berbelok, dahinya berkerut heran semntara matanya menatap malas
"Jihyun? Apa kau?"

"Sunbae? Apa.. Kau baru saja menyebut jimin?"
Tanyanya ragu.

Aura tak suka dikeluarkan yoongi saat wanita itu menyebut satu nama dengan begitu fssih seolah akrab, hatinya bergemuruh tak suka.
"Apa urusanmu? Huh? Menjauh kau sebelum aku membullymu lagi"

Ia melangkah menjauhi jihyun tapi si gadis malah terlihat panik sekarang
"Subae tunggu jebal.. Kau ka- kau. Bersama jimin? Park jimin?"

Yoongi memperhatikan tingkah aneh jihyun kala begitu terburu2 mengambil iphone dan mengotak-atiknya. Ia diam tertarik.
"Diakah?"

Kepala sicantik megepulkan asap emosi mendapati foto sosok yang berstatus kekasihnya dua hari lalu berada di benda kotak itu, entah apapu alasannya yang jelas yoongi tak suka. Ia mengambil benda itu dan melemparnya sembarang.
"Maksudmu apa sialan? Dia kekasihku! "

"Sunbae hiks itu tidak benar sunbae.. Jimin oppa"

"Jangan memanggilnya oppa bangst. Dia milikku!"

"Kumohon dengarkan aku hiks dia dia sudah meninggal sunbae.."

Deg

"Apa lagi ini sialan! Bicara sekali lagi kau hah!! Sini ikut!"
Amarah yoongi kian memnucak, menarik keras tangan jihyun menuju sebuah lorong yang gelap.

"Sunbae hiks"

Setibanya dilorong paling ujung dengan sebuah pintu disana. 
Dok 
Dok
Dok

"Jackson! Buka!! Aku tau kau disana! Cepat buka!"
Perasaan jihyun tak enak sekarang. Sungguh buruk, tak lama seorang pria keluar dengan penampilan acak2an

"Apa?! Aku sdang tidur, mumpung para anggota osis itu tak disini"

Brukk

Ia melempar jihyun keras tepat ketubuh jackson
"Eh?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

12:30 (MINYOON) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang