6

694 97 0
                                    

Guanlin menggaruk kepalanya, pagi ini dia tidak sempat mencuci rambutnya sehingga terasa agak gatal. Masih wangi kok, kan, biasanya Guanlin mencucinya setiap hari. Hanya saja tadi pagi ia telat bangun -pertandingan bola semalam terlalu seru untuk dilewatkan.

Di hadapannya, seonggok manusia yang biasanya mengekori begal sekolah, mendadak jadi menghindar. Sudah beberapa hari, dan selalu membuatnya ingin mengumpat karena bekalnya selalu saja kecolongan padahal anak itu sudah menghabiskan bekalnya sendiri.

"Kan aku masih dalam masa pertumbuhan." ujarnya kala Guanlin protes.

"Kau benar benar menyebalkan, Jeong. Sadar diri jika aku juga masih dalam masa pertumbuhan." Jeongin memutar bola matanya malas. "Kau itu sudah seperti tiang bendera berjalan, bodoh!"

Mereka saling mengumpati, tak peduli dengan teman sekelas mereka yang bising berbincang di sudut kelas.

Tak lama bel berbunyi, tiap murid kembali ke tempat duduk masing masing -pun Guanlin dan Jeongin yang membenahi posisi duduk mereka.

Guru belum datang, tiba tiba saja Jeongin berceletuk; "Apa harusnya aku menyatakan perasaanku padanya?"

"Dasar lemot, harusnya kau lakukan itu sejak lama."

Hesitate (Jeongbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang