Dalam pandanganku, kulihat indahmu sayang,
di sampingku.
Kukecup lagi pucuk rambutmu,
Oh sayang, tunggulah sebentar
Agar kuhidangkan sarapan untukmu.
Nanti akan ku bangunkan lagi.
Saat nanti kau mulai terusik,
Ingatlah sayang
kalau melodi tak akan habis dari bibir manis ini,
Kurasa tak cukup bila, kurindu namun tak ku lakukan
bukti cintaku ini sayang.
Sekarang sayang
Sekarang
Kupeluk lagi tubuh mungilmu yang kurindu
Tak ingin ku terpejam, nanti kan hilang rasa daku.
Sekarang sayang
Sekarang.
Kulihat lagi tubuh mungilmu
makin sesak rasa rinduku
Tak cukup sayang
Tak cukup, bila ku peluk
Tapi makin merindu
Terpejamlah sayang
Terpejam, sekarang sudah saatnya
Kutinggalkan rumah mu ini,
Dengan nisanmu yang kokoh tertancap
Tunggu aku sayang di penantianku besok lagi, saat ku kembali disini.Lelakimu yang merindu
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi ( Bisu Dalam Nada)
Poetry,,,,,,,,,,,,, Dalam detak, yang hampir mati Dialog mataku dialam sunyi Tinggalkan itu, untukku nanti,,,,,, Sepenggal dari beberapa kisah yang di kemas dalam satu tulisan. Kehidupan, Tuhan, Keluarga dan lainnya yang bisa memberi sudut pandang baru bu...