17 : kantor polisi

9.6K 2.4K 118
                                    

"Kita mau gimana?" tanya Jeno pada teman-temannya.

Jinyoung mengangkat bahunya. "No choice, kita harus ke kantor polisi biar semua masalahnya tuntas. Emang lo mau berakhir luntang-lantung karena sekolah ditutup?" tanya Jinyoung.

Nakyung menghela nafasnya, "Yakin mau ke kantor polisi? Gimana kalo mereka gak dengerin kita?"

"Kita udah bukan bocah kan, kita udah SMA, harusnya omongan kita bisa didengerin," kata Haechan.

"Yaudah, kita ke kantor polisi sekarang," kata Jeno.

"Yuk, mobil gue ready," kata Guanlin.

Ah, muka Nakyung memerah lagi karena mengingat waktunya bersama Guanlin kemarin.

"Nakyung kok mukanya merah?" goda Haechan.

Nakyung mengulurkan tangannya untuk menabok Haechan. "Bacot sih!" seru Nakyung.

"ANJAY! Ia ia, maap," kata Haechan.

"Jangan suka sama Guanlin, Kyung. Tiati diintipin, wkwk!" seru Jinyoung.

"DIINTIPIN APAAN BANGSAAD??!" seru Guanlin.

"Ya kan lo suka ngeliatin CCTV orang," bela Jinyoung.

"YAKAN GA NGINTIPIN JUGA ANJIR!" seru Guanlin sambil menoyor kepala Jinyoung.

"UDAH UDAH, JANGAN BERTEMAN!" seru Jeno. "Sekarang kita ke kantor polisi naek mobil Guanlin."

Di sinilah mereka sekarang, di depan kantor polisi pusat kota mereka yang merupakan kantor kerja Moonbin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sinilah mereka sekarang, di depan kantor polisi pusat kota mereka yang merupakan kantor kerja Moonbin. Mereka yakin kasus sekolah mereka diusut oleh kantor polisi pusat.

"Masuk nih?" tanya Haechan.

"Ya kalo ga masuk, ngapain kita ke kantor polisi," jawab Jinyoung.

"Sans dong bwank," kata Haechan.

Kelimanya memantapkan hati mereka untuk memasuki bagian pelaporan dimana sudah ada polisi dengan komputernya disana.

"Permisi, Pak," sapa Jeno sopan.

"Ya? Silakan duduk, ada yang bisa saya bantu?" tanya Pak Polisi.

Jeno dan Jinyoung mewakili teman-teman mereka untuk melapor, sedangkan sisanya berdiri di belakang Jeno dan Jinyoung.

"Jadi gini Pak, kami mau menyampaikan pembelaan kita terhadap kasus sekolah kami—"

"Maaf, dek, kami masih belum menerima campur tangan orang asing."

"Tapi, Pak, kita punya bukti yang kuat dan akurat—"

"Maaf ya, dek, mohon adek mengikuti keputusan kepolisian,"

Jeno menghela nafas, lalu menoleh ke arah Jinyoung, meminta pendapatnya.

"Tapi, Pak, dengerin kami du—"

"Maaf ya, dek, mending adek semua pulang dulu, belajar," kata pak polisi.

Jinyoung merotasikan mata mereka. "Ya udah lah ayo pulang aja," kata Jinyoung tidak sabar.

Kelimanya hanya menatap polisi tersebut dengan tatapan kecewa. Mereka tidak bisa memaksa polisi untuk mendengarkan pendapat mereka karena hal tersebut hanya memperkeruh suasana.

"Yuk pulang—"

"Eh Jeno!"

Panggilan Moonbin memotong kalimat Guanlin dan membuat kelima remaja itu berbalik kembali ke kantor polisi untuk menemui Moonbin.

"Ngapain kesini sih, bocah?" tanya Moonbin.

"Anjir," kata Haechan pelan.

"Gapapa, bang," jawab Jeno.

Moonbin menengok ke kanan dan ke kirinya. "Gue lagi free nih, ayo kalo mau cerita," ajak Moonbin.

Mata mereka berbinar-binar. Ini adalah saatnya bagi mereka membicarakan pembelaan mereka terhadap kasus sekolah.

"Ayok bang, tempat sepi dimana?" tanya Jeno.

"Loh sepi-sepian mau ngapain njir!" seru Haechan.

Jinyoung menabok Haechan pelan. "Bacot mulu sih anjir!" komentar Jinyoung.

"Yuk ke ruangan gue aja," ajak Moonbin.

"Gimana?" tanya Moonbin sambil membenarkan posisinya yang menyender ke punggung kursi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana?" tanya Moonbin sambil membenarkan posisinya yang menyender ke punggung kursi.

"Kita mau ngasih tau tentang penemuan kita terkait kasus sekolah, dan kita bisa buktiin sekolah kita sama sekali ga bersalah," jawab Jeno.

"Hah?? Bukti apaan sih?"

Jeno mempersilakan Guanlin untuk menunjukkan potongan CCTV, kemudian Jinyoung untuk menjelaskan teori tentang lukisannya.

Mendengar penjelasan mereka, dahi Moonbin berkerut seakan bukti sebesar ini bahkan belum mereka temukan.

"Jadi gimana? Masih mau ngasih tuntutan buat sekolah kita?" tanya Jinyoung sinis.

"Jadi gimana? Masih mau ngasih tuntutan buat sekolah kita?" tanya Jinyoung sinis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maap lupa bilang, seri lain dari the lost sudah meluncuuur

Maap lupa bilang, seri lain dari the lost sudah meluncuuur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔] The Lost : The Creation  (00ㅡ01L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang