14 : percakapan singkat

10.6K 2.5K 271
                                    

"Kalo emang dia pelakunya, kenapa masih berani berkeliaran bebas di sekolah, apalagi ke kantin," kata Nakyung.

"Tapi justru karena membaur sama masyarakat, orang-orang gak akan tau kalo ternyata selama ini tersangka yang mereka cari itu ada di sekitar mereka," kata Haechan.

Jeno menjentikkan jarinya. "Bingo. Tepat sekali," kata Jeno.

"Langkah selanjutnya apa sih bosq?" tanya Haechan.

"Ini beneran jamkos sampe pulang gak sih? Kalo iya mending kalian semua ikut ke rumah gue, ngeliatin CCTV satu-satu," kata Guanlin.

Semua tampak menyetujui ide Guanlin, tapi tentu saja tidak begitu dengan Nakyung. Mereka baru berkenalan beberapa menit yang lalu, dan tiba-tiba mereka akan pergi ke rumah Guanlin, dan Nakyung adalah perempuan satu-satunya?

Guanlin tampak menangkap kegelisahan Nakyung. "Lo sama gue aja, Kyung. Gue bawa mobil. Kalian yang gak bawa kendaraan, ikut gue aja," kata Guanlin.

"Gue bawa motor," kata Jinyoung.

"Gue juga," kata Haechan dan Jeno bersamaan.

Tidak ada pilihan lain, Nakyung akan pergi bersama Guanlin.

Muka Nakyung seketika merah padam hanya karena memikirkan bagaimana suasana di dalam mobil bersama Guanlin, karena semua orang pun tau, Guanlin adalah salah satu prince sekolahnya.

"Gak usah gugup gitu, Kyung. Guanlin ga gigit," canda Haechan.

"Dih tau darimana lo kalo Guanlin gak gigit?" cibir Jinyoung.

"Bacot deh lo," kata Haechan.

"Gak usah berantem mulu, anjeng. Udah ayo berangkat sekarang," kata Jeno.

Nakyung berjalan berdampingan dengan Guanlin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nakyung berjalan berdampingan dengan Guanlin. Ia tidak bisa sekadar mengangkat kepalanya karena ia terlalu takut pada tatapan pandangan teman-temannya karena ia berjalan bersama Guanlin.

"Lo gak takut nabrak? Jalannya biasa aja kali," kata Guanlin.

Nakyung mengangkat kepalanya menatap Guanlin, lalu menatap ke depan. Teman-temannya menatap Nakyung dengan tatapan tidak suka dan beberapa diantaranya bahkan mencibir Nakyung dengan terang-terangan.

"Memanfaatkan situasi banget, najis!"

"Awas aja kalo berani godain Guanlin!"

"Ck! Cabe!"

Nakyung kembali menundukkan kepalanya. Ia sudah siap jika keesokan harinya ia akan di-bully habis-habisan oleh satu sekolah.

Guanlin tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk merangkul pundak kecil Nakyung dan menariknya mendekat. Nakyung kaget, tentu saja. Ia menatap wajah Guanlin dan Guanlin hanya memberinya senyuman singkat.

Guanlin menghentikan langkahnya, dan tentu saja membuat langkah Nakyung ikut terhenti.

Guanlin membalikkan badannya dan menatap para perempuan di sekelilingnya dengan tatapan tajam. "Siapapun di antara kalian, jangan ada yang sampe gangguin Nakyung atau gue sendiri yang bakal ngurus kalian," kata Guanlin datar.

"Lin, apaan sih!" bisik Nakyung.

"Gue harus ngelindungin temen-temen gue, termasuk lo," kata Guanlin.

Nakyung menghela nafasnya. Perjalanan ke parkiran mobil mendadak terasa sangat panjang.

Guanlin membuka kunci mobilnya dan mempersilahkan Nakyung masuk ke dalam mobil. Nakyung mengedarkan pandangannya ke sekeliling untuk memastikan tidak ada teman-temannya yang melihatnya masuk ke mobil Guanlin.

Nakyung mungkin terlihat berlebihan, tapi meskipun sekolah mereka melarang keras tindakan bullying, para siswi khususnya fans Guanlin tidak akan membiarkan siapapun dekat dengan pangeran mereka.

"Fans lo serem-serem," keluh Nakyung sesaat setelah Guanlin menutup pintu mobil.

"Susah sih jadi orang ganteng," kata Guanlin.

"Terserah," kata Nakyung.

Guanlin mulai membawa mobilnya keluar dari wilayah parkiran. Di perjalanan, keduanya kompak terdiam sampai Guanlin memutuskan untuk berbicara.

"Kyung,"

"Hm?"

"Sejak kapan lo punya sixth sense?"

"Dari lahir,"

"Apa lo gak pernah takut ngeliat apa yang orang lain ga bisa liat?"

Nakyung menggeleng. "Kan gue udah beradaptasi dari kecil, toh selama kita ga ganggu, mereka juga gak bakal nunjukkin muka seremnya," jawab Nakyung.

Guanlin menggigit bibirnya. "Mmm, sekarang lo liat sesuatu?" tanya Guanlin.

"Iya, tuh di jok belakang, persis di tengah,"

"ANJIIIIRR!"

"ANJIIIIRR!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔] The Lost : The Creation  (00ㅡ01L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang