10

794 102 4
                                    

Joohyun berlari sekuat tenaga begitu ke luar dari taksi. Setelah mendengar perkataan Sehun, Joohyun langsung mencari taksi, lalu menghubungi Seungwan karena dia izin bekerja hari ini.

Setelah sampai di ruangan yang Sehun bilang, Joohyun langsung masuk ke dalam tanpa mengetuk pintu lebih dulu.

"Joohyun-ssi?", tanya Suho yang terkejut karena kehadiran Joohyun.

"Gwaenchana?", Joohyun menghampiri Suho dengan air mata yang sudah turun.

"Gwaenchana... kau tak perlu khawatir, ini hanya luka ringan", jawab Suho.

"Luka ringan apanya jika kau sampai ditemukan tidak sadarkan diri?", gerutu Sehun.

Suho menatap tajam Sehun. Dia tidak ingin membuat Joohyun khawatir, tapi sekarang karena Sehun semuanya gagal.

"Kau sampai pingsan? Bagaimana ceritanya?", tanya Joohyun dengan nada panik.

"Aku tidak tahu. Aku tunggu sampai tengah malam tapi dia tidak juga, aku kira dia tidak jadi datang dan aku memilih untuk tidur. Lalu, dia menelponku tapi bukan suaranya. Katanya orang itu menemukan Suho tergeletak di jalanan dan sudah membawanya ke rumah sakit", jelas Sehun.

"Tolong katakan lebih rinci. Kau punya musuh atau seseorang yang dendam denganmu?", tanya Joohyun.

"Aku rasa tidak. Aku kan baru satu bulan tinggal di Korea"

"Lalu, siapa yang memukulmu hingga babak belur begini?"

"Aku tidak tahu. Semalam keadaan sangat gelap dan tiba-tiba dia terus menghajarku tanpa aku bisa membalasnya. Setelah itu, aku pingsan dan tidak ingat lagi", jelas Suho.

Wajah Joohyun benar-benar terlihat panik. Suho menjadi merasa bersalah karena dirinya membuat Joohyun sangat khawatir.

"Sudah ya, sekarang aku benar-benar tidak apa", ucap Suho yang menghapus air mata Joohyun.

"Kau tahu kan aku pernah kehilangan orang yang aku sayang? Dan sekarang aku tidak mau itu terulang lagi"

"Iya... aku mengerti", Suho membawa Joohyun ke dalam pelukannya.

"Pokoknya kalau aku menyuruhmu untuk menginap, kau tidak boleh menolak! Sekalipun kau punya urusan yang mendesak", ucap Joohyun dalam sela tangisannya.

"Iya iya... aku janji", jawab Suho mengusap lembut rambut Joohyun.

Dia tidak menyangka jika sikap Joohyun bisa terlihat menggemaskan seperti ini. Karena yang selama ini Suho liat, Joohyun adalah wanita kuat, mandiri, dan juga tegas. Tapi hari ini dia melihat sebaliknya.

⚪⚪⚪⚪⚪

Pagi ini Chanyeol dengan gagahnya berjalan memasuki lobby. Semua karyawan menunduk hormat padanya.

Chanyeol memasuki lift dan sebelum ke ruangannya, dia mampir dulu ke ruangan Joohyun.

"Joohyun di mana?", tanya Chanyeol yang tidak mendapatkan Joohyun di mejanya.

"Joohyun izin merawat Suho yang sedang sakit, Daepyonim", jawab Seungwan.

Chanyeol mengerutkan keningnya. Rencana semalam memang sukses, tapi dia tidak menyangka kalau Joohyun akan merawat Suho.

"Suho sakit apa?"

"Katanya ada yang tiba-tiba memukulnya dan sekrang di rawat di rumah sakit", jawab Kyungsoo.

"Sehabis pulang kerja, kita mau membesuknya. Park Daepyonim mau ikut?", ajak Jongdae.

"Oke. Saya ikut"

One Day ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang