Lan Family - Lan Yangyue

282 17 1
                                    

"Xiaojie..." bisik Hua saat memasuki kamar Yue.

Yue tampak amat serius berpikir dengan tusuk konde yang ada ditangannya. "Hn....

Hua mengkerutkan keningnya, "Hm? Xiaojie, apakah engkau menyesal untuk meninggalkan rumah sekarang?"

Yue menggeleng-gelengkan kepalanya, "Tidak. Kalau tidak sekarang kapan lagi aku bisa keluar dengan leluasa?"

"Jadi?" Tanya Hua sambil menaruh baskom perunggu berisi air mawar.

"Aku bukan anak haram..., aku bukan nona yang ditinggal..., aku bahkan bukan protagonis yang seperti di novel?" Gumam Yue dengan serius dengan tangan lembutnya memutar-mutar tusuk kondenya.

Hua melototkan matanya, kaget, "Astaga-" ia mendekati nonanya, memegang dadanya agar tidak mengalami serangan jantung.
"Nona, apakah engkau gila lagi?! Nona, kamu bilang apa?!"

Yue mendelik secara mendadak. Mata hitamnya melotot sebal ke Hua. "Hua, aku tuanmu! Bukan gila!!"

Hua dengan cepat tersadar dan membungkukkan kakinya, "Nona-, nona, maafkan aku! Tapi, nona jangan begitu... nona kamu disayangi tuan!" Hua menatapnya lekat-lekat, tangannya saling memegang dengan erat.

"Hmm... aku hanya merasa aneh... Aku menjadi seperti orang lain. Namun, ayah ibu menyayangiku, kakak juga, paman-bibi bahkan kediaman ini juga!" Ujar Yue dengan lantang.

Hua menggeleng-gelengkan kepalanya dengan bibirnya yang tergigit oleh gigi kecilnya. "Nona, nona, memang begitu tapi bukan begitu. Maksudku- maksud saya bukan niat keluarga seperti itu."

Yue dengan cepat berdiri, ia berjongkok didepan Hua yang masih membungkukkan kakinya. "Jadi? Apa lagi?"

Hua menundukkan kepalanya. "Tapi.. nona... aku tidak sanggup mengatakannya padamu..."

Mata Yue yang sipit melotot, "Aku tak peduli, Hua! Apa kau mau aku mati lagi? Baik, baik, aku akan mati, mati lagi!!" yue mengancam dan bergerak cepat untuk mengambil vas. Ia berencana untuk membenturkan kepalanya dengan vas itu. Namun, itu hanya rencana cerdik Yue.

Hua dengan cepat menghalau Yue, "Nona! Nona! Tidak. Tidak. Baiklah. Aku akan mengatakannya. Tapi.. nona, jangan sedih..."

Yue mengerutkan keningnya, heran. Apakah kondisi Yue lama begitu buruk hingga menjadi aib?

Yue menatap Hua dalam-dalam, menanti kelanjutannya. Hua yang merasakan amarah sang nona dengan cepat membenturkan kepalanya ke lantai, "begini, nona--"

"Cepatlah!!!" Bentak yue dengan keras

"sebenarnya... sebelumnya... nona itu..., gila."

Y-A-N-G-Y-U-E

Dengan menyedihkan transmigrasi ke masa lalu dengan pesakitan?!!! Menggantikan orang gila?

Welkam tu watdepak ancient chinese--!!

Nonono... Yue, semua memiliki hikmah.

Yue berusaha untuk tenang, dan tenang. Menahan tangisnya, dengan gemetaran ia bertanya lagi, "apakah gila? Atau aku terkena rare syndrome? Atau down syndrome? Berarti genetikku jelek?!!"

Hua menatapnya dengan mulut menganga, ada apa dengan nonanya? Nonanya berkata apa...? Oh--

Hua berlari dan memeluk erat Yue, "NONA! NONA! JANGAN KAMBUH! AKU DISINI! AKU DISINI!"

"Kau yang bodoh, tidak mengerti aku, ucapanku!! Lepaskan!!" Teriak Yue berusaha melepas pelukan Hua.

Hua mengalah dan menghela nafas besar, "Nona ayo coba hitung 99+88"

"Mudah, bego!! 187!! Untung kau bertanya hal ini. Bukan integral atau apapun itu!! Nasib anak fashion..."keluh kesah Yue kembali dengan kata yang tak bisa hua mengerti. Semenjak nonanya menjawab dengan benar, "Baiklah, Nona.."

Yue kembali berpikir keras, berbicara hal yang rumit bagi orang pintar, ia teringat kakaknya disini, "Lan guangchun..., mengapa ia membenciku?"

Hua yang daritadi kikuk, merubah ekspresi wajahnya menjadi amat serius. "Tentu, Nona. Ia sangat membencimu!! Oh nonaku, apakah kau pintar dan bodoh?"

Yue melotot, "Dasar pelayan kecil! Beraninya!! Untung aku sayang padamu. Kini katakan padaku mengapa?" Ia duduk dan menikmati teh hangat. Oh, Tuhan~ teh ini seperti teh di starbak~ yang cukup menelan saldo WiChat dirinya.

Hua dengan cepat berlutut, "Ampun, Nona!!! Uhh.." Hua menunduk dalam, "Nona pertama membencimu karena perhatian Tuan dan Nyonya hanya kepadamu.., bahkan... Pangeran Mahkota bertunangan padamu sejak kecil."

Bbrrrr!! Yue menyemburkan tehnya, terbatuk keras. "HUAHAHAHAHA!! Akhirnya, hal klise yang kunanti muncul!!"

Tunggu... pantas ayah memperlakukanku seperti bukan tunangan siapa-siapa. Masih empat belas tahun heh? Aku tak bisa merayu pangeran dong... oh my future husband nantikan jurus mautku!! Kau akan mencintaiku  :(

Pikiran Yue terhenti saat Hua melanjutkan dengan cepat, "tapi keberadaan yang mulia tidak diketahui. Ia hanya pangeran mahkota yang bertitel, selama ini tugas dan wewenang diampu pangeran ketiga," Hua terbatuk dan mengecikkan suaranya, "kekasih nona pertama, maaf nona aku mendengarnya dari pelayan."

Hua tersenyum, bukankah itu bagus? Seperti ghost prince? Kyaaaa!!

"Bagus!!! Tetaplah mengumpulkan gosip diantara pelayan!! Untung aku empatbelas tahun~~ dan oh, pantas ia membenciku sampai mati yah? Dan berkoalisi dengan siapa, itu. Bibiku? Oh, bibi ketiga." Dengan tersenyum lebar dan memilin rambutnya, ia menahan tawa jahatnya. Hua merasa amat takut,.. mungkin kalau Yue masih gila, hidupnya kan tenang...

"Hua'er~ kita akan menikmati perjalanan kita dahulu~ siapkan segalanya!!! Wauu aku merasa seperti kera sakti!! KERA SAKTIIII~~~!!" Yue'er dengan cepat melompat, ia berharap ia seperti di dunia MMORPG ancient chinese secara real~~

---
HEPI NYU YERR!!!
Sloresp :(((

Maap yue menggila :((

Wife, you are so annoying.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang