01 - A Sad Story

12.2K 938 41
                                    

~Walau kau tak menganggapku ada, aku tetap akan mengorbankan seluruh hidupku padamu, lara yang selalu kau berikan mampu membuatku menyadari jika hidup memang tak seindah yang mereka bayangkan. Tapi bisakah berikan satu kesempatan untukku menjadi diriku sendiri? Aku bukan dia yang sempurna. Aku hanya gadis tak tau diri yang ingin secuil perhatian darimu~
————————————
























































"AKKHHH ... " jerit seorang gadis yang surainya dijambak paksa oleh seseorang

"Benar-benar anak sialan! Kau memang tak tau diri!" hardik wanita yang diketahui ibunya itu sebelum menghempaskan anaknya hingga tersungkur pada dinginnya lantai

"Hentikan ... Ibu kumohon hentikan" lirih Yoon Ahra yang sudah tak kuat menghadapi ibunya

"Kau tak lebih dari sekedar jalang yang merusak kebahagiaanku!" tak menghiraukan keadaan putrinya yang bisa dibilang mengenaskan, Jung Haena berlalu meninggalkan kamar Ahra dengan masih mengumpat

"Dan ... Berhentilah mencari muka! Kau bahkan tak pantas hidup di dunia ini. Lebih baik, turuti keinginanku ... Dan aku akan menjamin kau bebas mulai sekarang" Wanita itu menghentikan langkahnya tepat di depan pintu hanya untuk memperingati anak tak tau diri itu

Tak berselang lama, beberapa wanita berpenampilan maid menghampiri nona mudanya. Membantu Ahra bangkit dari ketersungkurannya.

"Nona, apa kau baik-baik saja?" tanya salah satu maid yang usianya lebih tua dari yang lain

"Hmm ... Kalian tak usah mengkhawatirkan ku. Aku gadis yang kuat" selalu kata-kata itu yang terlontar ketika Ahra merasakan kembali kemarahan ibunya. Hanya wajah datar yang selalu gadis itu tunjukkan

Hidup seorang Yoon Ahra tak lebih dari sekedar boneka yang tak berguna, baginya ... Hidup yang ia jalani ini hanyalah sia-sia. Ia tak pernah mengeluh pada Tuhan atas kesengsaraannya, ia tak pernah menangis. Karena baginya ... Walaupun ia menangis, tak ada satupun orang yang peduli padanya. Jadi hal itu akan lebih menjadi sia-sia.

Lumrah bagi Ahra merasakan berbagai siksaan saat emosi wanita itu tersulut. Walau jarang kekerasan fisik Ahra terima, tapi perlakuan beliau amat sangat menyiksanya.

Ia tak bisa meminta tolong pada siapapun, karena ia sendiri. Berjuang melawan rasa sakit dan bangkit dengan kaki rapuhnya saat ini, adalah salah satu kekuatan Ahra.

Lelah dengan situasi seperti ini, gadis Yoon itu berlalu pergi dengan menyambar kunci mobil dan jaket. Ia teramat lelah dengan hidupnya, hingga tak jarang ia sering sekali ingin mengakhiri hidupnya yang kejam ini.

"Nona kau mau kemana? Di luar udara amat dingin nona kau lebih baik istirahat" intruksi salah satu maid yang tadi menanyakan keadaan Ahra

Gadis itu berbalik sesaat untuk meluruskan sesuatu, ia tak akan bisa menghiraukan bibi Hong yang sudah seperti ibunya sendiri. Bahkan wanita di depannya ini lebih pantas di sebut seorang ibu dari pada wanita yang selalu menyiksanya itu.

"Tidak bibi ... Tempatku bukan disini. Aku ingin kembali, kembali pada tempatku yang sebenarnya. Kalian semua pergilah! Aku tak ingin ibu memarahi kalian karena membantuku" jawab Ahra dengan mata yang tajam dan tatapan sendunya

Yoon Ahra tak perlu kekayaan berlimpah, mobil mewah, rumah bak istana. Ia tak memerlukannya. Ia hanya ingin hidupnya normal seperti yang lainnya. Apa ia salah? Katakan dimana letak kesalahannya?

The Young BridleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang