[Bonus Chapter] Baekhyun-Ahra #Sweet Love

3.5K 335 9
                                    

Baekhyun bingung, sangat bingung sekarang. Terlebih lagi semuanya menjadi kacau karena tekad jujurnya yang berbuntut Ahra mendiamkan dirinya cukup lama. Ia tidak akan sanggup jika begini. Lebih baik istri nya itu marah atau memakinya dari pada harus mendiamkannya lebih dari dua hari seperti ini. Baekhyun tidak bisa jika diabaikan Ahra, tidak tahan.

“Sayang! Ayo pergi bulan madu. Kau mau kemana? Bagaimana jika kita ke Paris?” ucap Baekhyun antusias menghampiri sang istri di dapur.

Percayalah jika sudah berulang kali lelaki Byun itu mencoba berdamai dengan cara apapun, tapi Ahra tak kunjung memaafkannya.

Sesungguhnya ia juga lelah. Tapi Baekhyun tidak mau keterdiaman sang istri berlanjut hingga beberapa hari kedepan. Bisa gawat.

Srek!

Dengan sekali tarikan, Baekhyun sudah membuat Ahra menghadap penuh pada dirinya. Memandang sendu sang istri yang hanya diam dan tidak berekspresi.

“Sungguh Yoon. Aku tidak bermimpi macam-macam dengan Hera. Aku sudah mengatakan semua mimpiku padamu hmm?” bujuk Baekhyun namun Ahra hanya diam.

“Mimpi yang macam-macam juga tidak masalah. Aku juga sering bermimpi dengan Taehyung, kami juga beberapa kali tidur bersama.” saut wanita Yoon itu membalikkan kembali badannya.

Baekhyun diam. Memandang istrinya dari belakang beberapa saat sebelum melangkah pergi, menjauh tanpa sepatah kata.

Ahra yang mendengar langkah suaminya tersebut mulai menunduk, merutuki kebodohannya karena telah menyakiti lelaki itu.

“Bodoh! Kenapa bicara seperti itu?!”

###

Beberapa hari ini terasa hening dan mencekam, dua orang yang tinggal bersama namun bersikap seolah tidak ada siapa-siapa.

Yang satu pulang hanya untuk mengambil pakaian ganti lalu pergi kembali, dan yang satunya lagi memilih berlalu jika orang itu pulang atau pun menyibukkan diri dengan apapun selagi orang itu ada di rumah.

Tiga hari terhitung mereka terus seperti itu, diam dan hanya akan diam tanpa suara.

Sampai pada puncaknya, Ahra mencoba bertahan. Sesungguhnya ia tidak baik-baik saja, ia juga tidak akan memberitahu keadaannya pada sang suami mengingat hubungan keduanya yang sedang dalam fase tidak baik.

Pyar!

“Bagaimana bisa lepas dari tanganku?” gerutu Ahra yang mulai berjongkok, mengambil kepingan piring yang tidak sengaja ia jatuhkan.

“Kau itu selain menyebalkan, bodoh, sekarang ceroboh?”

Kalimat tersebut sempurna membuat pergerakan Ahra terhenti, hanya diam dan kembali melanjutkan apa yang tengah ia lakukan.

Satu air mata menetes, dua air mata menyusul setelahnya. Wanita itu menangis dalam diam. Jika biasanya Baekhyun berkata sepeti itu dan mereka akan berakhir tertawa setelahnya, lain lagi situasi sekarang. Perkataan lelaki itu menyayat, sangat menyakiti hatinya.

Ahra dapat melihat Baekhyun ikut berjongkok di depannya, mengambil pecahan kaca dari tangannya—Yang ternyata baru ia sadari telah mengeluarkan sedikit bercak darah.

Ia hanya diam, bahkan saat Baekhyun menyelesaikan pecahan tersebut. Mereka hanya diam saling berhadapan.

Hiks ... hiks ... hiks ...

Runtuh, semua yang tengah Ahra tahan perlahan lenyap saat lelaki Byun itu merengkuh tubuhnya, mendekapnya erat dan Ahra tahu, ia sangat membutuhkannya.

“Maaf, maaf, maaf, maaf.” ujar wanita itu ditengah isakannya “Aku tidak bermaksud mengatakan hal itu Baekhyun. Jangan mendiamkanku.”

Rengkuhan itu semakin mengerat, dan Ahra tidak akan melepaskannya sebelum Baekhyun bicara dan mau memaafkannya.

“Sayang, begitulah rasanya ketika kau mendiamkanku. Apa aku keterlaluan?”

Mendengar hal tersebut, seketika itu pula Ahra melepaskan pelukannya. Memandang sengit Baekhyun yang tengah tersenyum manis di depannya.

“Sialan kau Baekhyun! Kau mengerjaiku?!” umpat gadis itu dengan wajah merah padam “Minggir!”

Ahra berdiri, beranjak dari sana atau ia akan benar-benar menjambak rambut Baekhyun bahkan merontokkannya sekalian.

“Sayang ... Tidak, bukan seperti itu. Aku hanya—Aish! Kau mengemaskan sekali sih!”

Baekhyun mempercepat langkahnya untuk menyusul Ahra menuju kamar, belum sempat ia masuk, pintu itu terbanting hebat menutup di depannya. Bukan terkejut, Baekhyun lebih menunjukkan senyuman manisnya.

“Dia cemburu? Ternyata manis sekali.” ujar lelaki itu sebelum mengetuk pintu dan memasuki kamar mereka.

Baekhyun melihat Ahra tengah membereskan pakaiannya, dan seketika itu pula Baekhyun panik, wajahnya pucat pasih. Ini lebih lebih lebih buruk dari apa yang ia bayangkan.

Huwa ... Ahra, mau kemana?!” lelaki Byun itu menghampiri sang istri yang tidak menggubris kehadirannya “Andwe! Jangan tinggalkan aku.”

Baekhyun benar-benar ketakutan sekarang, bahkan lelaki itu memeluk erat sang istri dari belakang guna menghentikan apa yang Ahra lakukan.

“Apasih Baekhyun?! Lepas.” ronta Ahra namun lelaki Byun itu menggeleng cepat.

“Tidak mau Ahra, hajima ... ” lelaki Byun itu bersiap untuk menangis.

“Memangnya aku mau kemana? Kau sendiri yang berhutang bulan madu padaku.”

Baekhyun menegakkan badannya, memasang wajah cengo yang membuatnya perlahan melukis sebuah senyuman.

Ah, kau menyetujuinya? Apa akan ada hukuman disana karena aku mengejaimu?” goda lelaki Byun itu sembari mendekat pada Ahra

“Kita harus buat anak. Perempuan. Aku tidak mau terus-terusan dikerjai olehmu.” mendengar hal tersebut sedikit banyaknya membuat Baekhyun terkekeh gemas.

“Kenapa tidak sekarang saja, dari pada menunggu bulan madu, kita bisa membuatnya sekarang. Setiap hari juga tidak masalah, sehari tiga kali aku sanggup.”

Ahra mulai mundur, kadar mesum lelaki itu sedang dalam mode ON.

“Dasar gila! Kau ingin aku lumpuh setelahnya?! Tidak bisa jalan?!”

“Tidak masalah sayang, aku bisa menjadi kakimu. Nanti kalau mau mandi, aku akan menggendongmu, ah! Aku juga bisa memandikanmu.” ujar lelaki itu sembari terus mendesak sang istri diantara almari dan dirinya.

“Baekhyun gila!”

“Ya. Dan itu karena mu Yoon.” bisik Baekhyun perlahan dan sedikit meniup tengkuk sang istri

“Baiklah, ayo buat! Aku yang memimpin!” ujar Ahra sembari mulai mengecupi berulang kali bibir suaminya.

Baekhyun tersenyum, sangat senang. Ahra melakukannya, terus mencium bibirnya dan terus turun menuju dagu, leher dan kembali lagi berhadapan dengan Baekhyun.

Waeyongghh?”

“Maaf sayang, aku sedang datang bulan saat ini.” kikik Ahra membuat Baekhyun melebarkan matanya.

Yaish! Sialan kau Yoon!” umpat Baekhyun sebelum beranjak tergesa-gesa menuju salah satu pintu di kamar mereka.

Menyadari jika sang istri berhasil mengerjai nya dan hal tersebut sungguh menyiksa Baekhyun.

“Kupastikan kau akan habis saat bulan madu nanti Ahra!!”

Gema suara Baekhyun di dalam kamar mandi sukses membuat Ahra tergelak akan senyuman. Senang sekali mengerjai suaminya yang tengah tidak berdaya itu.

The Young BridleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang