Chapter 12

1.1K 93 39
                                    

"Kau ingin pesan apa?" Tanya Baekhyun saat mereka sudah menduduki tempat biasa di kantin sekolah.

"Spagetti saja."

Setelahnya, Baekhyun segera memesan makanan dan kembali duduk disebelah sahabatnya. Wajah Donghae terlihat murung, ia menyadari sorot kesedihan dimata Donghae.

"Donghae, kau baik-baik saja?"

Donghae terdiam, ia menopang dagunya.

"Donghae..."

"Ya, ada apa?"

"Apa kau baik-baik saja?"

Donghae tersenyum, ia tahu Baekhyun mengkhawatirkannya. "Aku baik-baik saja, tenanglah. Aku Lee Donghae yang kuat."

"Tidak, kau sedang rapuh." Ucapnya.

"Menangislah jika kau ingin menangis. Akan semakin sakit jika kau memendamnya didalam hatimu."

Hatinya memang merasa sesak, pikirannya masih terganggu. Memikirkan nasib ibunya yang kini sedang menjalani proses hukum. Kepalanya terasa berat memikirkan itu semua, ia merasa seperti ingin menghapus semua hal yang mengganggu pikirannya.

Tunggu, bukankah akhir-akhir ini seseorang bernama Eunhyuk juga sering mengganggu pikiranmu? Apakah kau juga ingin menghapus orang itu dari pikiranmu?

Jawabannya adalah tidak.

Haha tentu saja, semua tahu kau mencintai lelaki itu. Lantas mengapa kau tak kunjung menerimanya sebagai kekasihmu? Kurasa itu akan baik jika lelaki itu menjadi kekasihmu. Ia akan menjaga dan menyayangimu sepenuhnya.

"Donghae? Kenapa kau terdiam?"

“Pabo!” Umpatnya pada dirinya sendiri. Sekali lagi, pikirannya kembali tertuju pada pemuda pemilik Gummy Smile itu.

"Tidak apa, aku sungguh baik-baik saja." Donghae kembali memperlihatkan senyumannya. Jujur saja, ia sedikit takut apabila Baekhyun mengetahui dirinya yang tengah memikirkan Eunhyuk.

Baekhyun mengangguk, dan segera melahap spagetti mereka yang baru saja disajikan diatas meja. Donghae pun begitu. Pasalnya, pagi ini ia tidak sempat sarapan. Hanya satu teguk susu, kemudian si pengganggu Lee Eunhyuk datang dan mengacaukan sarapannya.

Cacing-cacing didalam perut Donghae sudah berpesta ria. Donghae tidak tega dengan cacing itu, maka ia segera melahap spagetti nya.

Satu suap

Dua suap

Ughh, sangat nikmat. Donghae merasa senang, namun kesenangan itu hanya sampai disitu. Pasalnya, seseorang yang sangat-sangat sering muncul dipikirannya kini dengan seenaknya duduk disebelah Donghae yang sedang menikmati sarapan paginya.

Ia tersenyum bodoh, --menurut Donghae--. Tapi Donghae berusaha untuk tak memperhatikannya. Ia kembali fokus pada spagetti nya, “Ayolah Lee Donghae, bersikap acuh saja. Jangan hiraukan orang bodoh itu.” Ucapnya dalam hati. Ia kembali memasukkan sesendok spagetti itu kedalam mulutnya.

Lama diperhatikan seperti itu juga membuat Donghae menjadi risih. Bahkan Baekhyun yang sedang menikmati spagetti nya tertawa kecil melihat ekspresi Donghae yang malu.

"Eunhyuk, berhentilah mengganggu Donghae. Dia sedang makan. Kau mau dia tersedak?" Akhirnya Baekhyun bersuara, ia tipe orang yang tidak bisa diam. Makanya sekarang ia yang memulai pembicaraan.

"Tersedak saja, lalu aku akan memberinya nafas buatan." Ucap Eunhyuk santai. Kini tangannya ia gunakan untuk menopang dagunya. Matanya tak pernah beralih dari sosok indah itu.

Donghae sedikit meliriknya, lantas ia berkedip genit dan membuat Donghae menginjak kakinya.

"Akh, aww! Hey, itu menyakitkan." Protes Eunhyuk.

Hate U Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang