Chapter 14

1.6K 114 17
                                    

Donghae menatap takut pada orang yang bertubuh lebih besar darinya itu. Ia menangis terisak, kala orang tersebut semakin mendekatinya. Orang tersebut berjalan ke arahnya sambil memegang sebuah pistol di tangan kanannya. Seringai tajam yang terlukis di bibir pria itu, semakin membuat ketakutan menyelimuti Donghae pada malam yang kelam ini.

Kakinya perlahan mundur untuk mencoba melarikan diri. Ia tak ingin mati begitu saja di tangan orang yang sama sekali tidak di kenalnya ini. Bingung, mengapa orang ini sangat ingin membunuhnya. Ia adalah orang yang sama yang telah menyekapnya di sebuah rumah di tengah hutan bersama Eunhyuk.

"Apa maumu?! Mengapa kau ingin membunuhku? Apa salahku padamu?!" Teriak Donghae di liputi rasa ketakutan.

Pria itu mengeluarkan seringai tajam layaknya joker, "Kau tidak tahu apa kesalahanmu?"

"Tolong lepaskan aku! Aku sama sekali tidak mengenalmu!"

"Kau tidak mengenalku?" Pria itu mengelus pipi Donghae dengan gaya yang menakutkan. Air mata Donghae terus berjatuhan.

"Hiks, H-hiks... Ku mohon."

Pria itu menghentikan elusannya pada pipi Donghae, ia menatap pria manis yang berlinang air mata tersebut.

"Haruskah ku jelaskan dari awal?" Ucap pria itu. Donghae hanya terdiam, ia ingin berucap namun takut lebih mendominasi dirinya saat ini. Hingga ia lebih memilih bungkam, menunggu pria itu mengatakan hal lain.

Aku Jung Yunho, teman kecilmu saat kau masih tinggal di Busan di usia 5 tahun. Dulu kita selalu bermain bersama, pergi sekolah bersama, jalan-jalan bersama. Dulu aku senang karena kau lah satu-satunya teman yang sangat baik dan selalu ingin bermain denganku. Kau sering datang ke rumahku, dan menginap di rumah. Ibuku selalu senang jika kau menginap di rumah kami, karena ibu bilang, kau sangat lucu dan polos seperti bayi.

Aku pun sama halnya, aku senang sekali saat kau menginap di rumah kami. Aku tak pernah marah saat kau melakukan kesalahan, karena aku begitu menyayangimu seperti adik kandungku. Bertahun-tahun, semua berjalan begitu indah akan persahabatan kita. Namun semua itu sirna saat usiaku menginjak 11 tahun, dan kau berusia 8 tahun.

Saat aku baru saja pulang sekolah, aku tak sengaja melihat ayahku dan ibumu sedang bercumbu di belakang rumahku. Aku terkejut melihatnya, dan yang lebih membuatku terkejut, ibuku melihat itu semua. Ia menangis, aku tak sanggup dengan air mata yang menetes itu. Aku mencoba mendekatinya, namun apa yang aku dapat?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hate U Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang