Chapter 13

983 89 45
                                    

"HEY, LEPASKAN KAMI!" Teriak Donghae, ia yang duduk bersama Eunhyuk di jok belakang memberontak dengan suaranya yang nyaring.

"BISAKAH KALIAN DIAM?!" Bentak seorang pria yang duduk di sebelah pengemudi. Mendengar itu, nyali Donghae langsung menciut. Ia begitu takut, entah sadar atau tidak ia malah bersandar di dada Eunhyuk.

"Sssttt, diamlah. Ada aku, jadi tenang saja," Bisik pemuda ber Gummy Smile itu, ia mengelus punggung mungil sosok manis yang bersandar padanya itu.

"Eunhyuk-ah, aku takut. Kemana kita akan di bawa pergi? Aku tidak pernah ke tempat seperti ini, hiks..."

Ia semakin mempererat pelukannya, "Tidak apa, Hae. Kita pasti bisa bebas, jangan menangis."

Semakin jauh, dan semakin jauh. Mobil itu memasuki sebuah perhutanan yang luas dengan pohon-pohon besar di sekelilingnya. Donghae semakin takut, ia tak pernah membayangkan akan menginjak hutan lagi. Ia takut, takut hantu, dan takut dingin seperti saat ia pergi berkemah bersama teman di sekolahnya dulu.

"Ayo cepat!" Lelaki itu menarik paksa lengan Eunhyuk dan Donghae untuk memasuki rumah tersebut.

"Akh, sakiit! Apa tidak bisa pelan-pelan saja? Aku bisa berjalan sendiri." Donghae mengerang kesakitan saat penculik tersebut meremas pergelangan tangannya.

"Hey, sudah kubilang, jangan kasar padanya!" Teriak Eunhyuk, ia di pegangi oleh dua lelaki lainnya karena ia cukup sulit, dan sering memberontak.

Penculik itu membawa mereka memasuki rumah tersebut, rumah yang cukup tua, tak terlalu kotor, tapi juga tidak bersih. Hingga Eunhyuk dan Donghae masuk dalam sebuah ruangan, yang lebih mirip kamar tapi, cukup kotor. Mungkin rumah ini jarang di bersihkan, atau memang tak pernah di bersihkan.

"Duduklah disana! Jangan mencoba melarikan diri," Ujar penculik itu, ia mengelus pipi Donghae, "Atau kekasihmu yang manis ini, akan ku bawa pergi bersamaku, hahaha...." Pemuda jangkung bertubuh tinggi dan besar itu, mengelus pipi Donghae.

"Bajingan! Menjauhlah kau!" Eunhyuk menendang lengan tersebut, agar tak menyentuh Donghae yang sekarang sudah berlinang air mata. Donghae begitu takut, ia hanya bisa terisak dalam diam.

"Oh, maaf. Baiklah, aku akan pergi. Tunggulah beberapa hari disini, sampai ada yang menolongmu. Ah sepertinya tidak ada, tempat ini cukup jauh. Tak ada yang mengetahuinya. Selamat membusuk di rumah tua ini, hahaha." Pria tersebut pergi, di ikuti kedua temannya.

Donghae menangis sejadi-jadinya. Harusnya sekarang ia sedang berada di rumahnya, memeluk boneka kesayangannya 'nemo'. Tapi kenapa dia malah berada di tempat kotor seperti ini? Seragamnya sedikit kotor, rambutnya yang cukup berantakan, mata sayu nan polosnya, serta air mata yang tak henti-hentinya keluar dari tempatnya.

Eunhyuk meneguk ludahnya dengan sedikit kasar, bagaimana bisa Donghae terlihat sangat menggoda padahal ia sedang menangis?

"Jangan menangis, Hae. Ada aku," Ia membawa tubuh kecil itu ke dalam dekapannya, berharap sang pujaan hati mendapatkan sedikit ketenangan walau hanya dengan sebuah dekapan.

"Hiks, Hyuk... Bagaimana kita akan pergi dari tempat ini? Aku sangat takut."

Lelaki tampan itu terdiam, ia juga sama halnya dengan Donghae. Sama-sama merasa bingung, bagaimana ia bisa keluar dari tempat itu. Tak ada jendela di sana, dan itu semakin mempersulit mereka untuk keluar dari tempat itu.

Yang bisa ia lakukan hanyalah terus memeluk Donghae, mengusap punggungnya yang masih sesekali bergetar karena tangisnya yang tak kunjung berhenti. Matahari pun telah tenggelam, bahkan ia belum juga mendapatkan cara agar bisa keluar dari tempat itu.

Hate U Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang