24| Kembalinya

1.9K 100 22
                                    

• • • KATA• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • • KATA• • •

"

Kira-kira dia udah pergi belum ya? Okey, Tiara lo harus tahan perasaan lo ini!"

Tiara mengambil napas dalam sebelum akhirnya melangkah keluar dari kelasnya, semua anak mungkin sudah pulang sekarang kecuali dirinya yang memang sengaja tetap di kelas. Untuk menghindari seseorang tentunya, sungguh ia masih sangat malu pada orang itu sekarang.

"Udah selesai piketnya?"

Tiara terjengit melihat Andre yang tiba-tiba muncul. "Andre kok lo belum pulang?"

"Gue nungguin lo, kata Gia lo mau piket awal biar besok nggak repot banget bersihin kelas," ucap Andre santai.

Tiara tersenyum kikuk. Ia dan Andre sekarang berjalan beriringan, meskipun nyatanya cowok itu cukup menyenangkan tapi tetap saja Andre masih terlalu asing untuknya.

Tak ada pembicaraan di antara mereka. Mungkin Andre mengerti kalau suasana sekarang menjadi canggung, cowok itu terlihat ingin membuka suara. Namun, matanya langsung terhenti ke satu titik. Karel sedang bersandar di dinding, dan matanya menatap mereka.

"Lama banget, sih, lo!"

Tiara ternganga, tidak disangka kalau Karel menunggunya, padahal sebelum pulang ia sempat berpesan pada Gia agar mengatakan dirinya pulang duluan. Mata Karel dan Andre bertemu, tatapan yang dirasa menusuk, sama saat pertama kali mereka bertemu.

"Ayo balik!"

"Eits, Bro, gue juga nungguin Tiara loh." Tangan Karel yang menarik tangan Tiara terhalang tangan Andre.

"Dia ikut gue!" Tepat, jelas, dan merupakan sebuah perintah. Tiara meneguk salivanya, dia tidak mau kalau harus melihat pertengkaran lagi.

"Ndre, maaf ya, lo sebaiknya balik duluan, biar gue sama Karel."

Andre beberapa saat terdiam sebelum akhirnya mengangguk kecil. Bisa dilihat senyum miring tercetak di wajah Karel, tanpa basa-basi cowok itu menarik tangan Tiara, lagi. Dan tetap sama, kasar.

"Ih lo bisa nggak sih, nariknya biasa aja, sakit nih!"

Karel menatap Tiara datar. "Lo protes?"

"Iya ... gue nggak protes. Lagian kenapa, sih, lo masih nungguin gue?"

"Lo nggak bisa ngelabuin gue dengan minta Gia buat bohong, otak gue tau betul apa yang lo pikirin."

Tiara cemberut, matanya melihat ke sekeliling parkiran yang hanya menyisahkan motor Karel. Tiara tepat berpengangan di bagian belakang motor, ia masih takut tak bisa menahan perasaannya sendiri kalau bersentuhan lagi dengan Karel.

"Gue mau langsung pulang."

Suara kekeh Karel terdengar. "Emangnya yang mau ngajak jalan siapa?"

KATA | Karel Tiara✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang