Analgesik

7.5K 656 13
                                    

"dimana saya harus tanda tangan Jongdae-ssi?" Baekhyun sedang berada di Hynix Book untuk menandatangani kontrak penerbitan novelnya.

"anda bisa tanda tangan disini Baekhyun-ssi, untuk masalah editing saya akan segera memberikan kabar jika editor kami sudah menyelesaikannya"

"Nde"

"Sajangnim ingin anda datang ke ruangannya setelah ini Baekhyun-ssi, beliau masih ada rapat sekarang jadi anda di minta untuk menunggu di ruangannya".

Baekhyun mengerjap mendengarkan penuturan Jongdae. "mari saya antar" lanjut laki-laki itu.

Baekhyun hanya mengangguk untuk kemudian hanya mengikuti pria bernama Kim Jongdae itu menuju ruangan Chanyeol.

"mungkin rapatnya akan segera selesai dalam waktu 15 menit, anda bisa menunggu disini dan jangan sungkan, saya harus menyelesaikan pekerjaan yang lain".

"o-oh nde Kim Jongdae-ssi"

Sepeninggal Jongdae dari ruangan mewah yang terlihat sedikit berlebihan untuk ukuran ruang kerja dan juga ruangan yang sudah dua kali Baekhyun masuki itu, Baekhyun mulai menelusuri sudut-sudut ruangan, memperhatikan dan mengamati kemewahan yang ada disana.

Langkahnya bergerak menuju meja kerja Chanyeol, tidak berbeda dengan meja kerja pada umumnya. Beberapa tumpukan berkas, laptop canggih dan ada dua figura kecil disana.

Ooh foto siapa itu? tangan Baekhyun terulur untuk meraih salah satu foto yang ada di meja itu. Bibir tipisnya menyunggingkan sebuah senyum manis saat matanya menatap sosok kecil pada figura yang dipegangnya.

"ternyata telingamu sudah lucu sejak kecil hihi" Baekhyun terkikik sendiri memperhatikan foto masa kecil Chanyeol tanpa menyadari jika ada sepasang mata yang memperhatikannya.

"kenapa kau menyentuh barang milik orang lain?" Baekhyun sedikit berjingkat saat mendengar suara Chanyeol yang tiba-tiba, laki-laki itu sudah masuk ke ruangan itu dan sedang berjalan kearahnya dengan keangkuhan yang menjadi ciri khasnya.

.

.

.

Chanyeol merasa sepertinya keputusannya untuk menahan Baekhyun di ruangannya adalah sebuah kesalahan fatal. Terbukti dari tidak ada satupun pekerjaannya yang benar-benar beres saat ini karena fokusnya teralihkan pada sosok Baekhun yang duduk tenang di sofa ruang kerjanya.

Ketika gadis mungil itu menoleh dan menatapnya maka laki-laki angkuh itu juga akan segera mengalihkan pandangannya kembali kepada berkas-berkas yang harus segera dia selesaikan.

Baekhyun berdiri dan melangkahkan kakinya untuk menuju arah pintu.

"mau kemana kau?" Chanyeol segera mengintrupsi ketika dirasa sandranya akan meninggalkan tempatnya.

"aku tidak akan kabur, tasku ada disana, kau tidak perlu khawatir" Chanyeol dengan sedikit ragu membuka kunci otomatis ruang kerjanya, membiarkan Baekhyun keluar dari ruangannya.

Apa yang dilakukan laki-laki tampan itu? hari ini dia sengaja memanggil Baekhyun keruangannya setelah gadis itu menyelesaikan urusan kontrak terkait novelnya dan setelah sampai di ruangannya Chanyeol hanya menyuruh Baekhyun duduk di sofa ruangannya menunggu Chanyeol sampai pulang kerja, aneh bukan?

Baekhyun kembali dengan membawa secangkir kopi di tangannya dan segera menaruhnya di meja kerja Chanyeol.

"kau meracuniku?" Chanyeol memandang kopi yang dibawa Baekhyun.

When It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang