第2章

597 70 12
                                    

Conan's POV

Tubuhku mengeluarkan keringat dingin ketika ingat kalau hari ini ada pelajaran musik tepat setelah jam istirahat makan siang.

"Hari ini Kobayashi-sensei akan menyuruh kita untuk menyanyikan lagu daerah asal kita loh, apa kamu ingat?" tanya Haibara yang sedang mengutak-atik ponselnya.

"Aku tahu." tanggapku singkat dengan malas, aku sudah benci kalau disuruh yang namanya nyanyi. Haibara yang mendengarnya tersenyum menyeringai, seperti ingin menertawakanku.

"Apa senyum-senyum?" tanyaku dengan muka masam.

"Ups, aku lupa kalau detektif hebat dari timur ini tidak pandai menyanyi." ucapnya menggodaku. Karena merasa kesal, aku mencengkeram lengannya. Ia tampak terkejut.

"Hei, apa-apaan ini? cepat lepaskan aku!!" Haibara berusaha melepaskan lengannya, tapi tentu saja kalah karena kekuatannya yang lebih kecil dariku.

"KYAA!!! pervert little brat.." teriakannya yang kencang membuatku terkejut, seluruh mata yang ada di kelas langsung tertuju pada kami berdua.

"Conan-kun, apa yang kau lakukan pada Haibara-san??!!" protes Mitsuhiko yang duduk tepat di depanku, tampak Genta yang berada di sampingnya juga memasang wajah seperti ingin menindasku jika aku mengganggu Haibara.

"Conan-kun jahat!!" kali ini Ayumi yang protes.

"Eeh.. tidak... ini..." aku segera melepaskan tanganku dari lengan Haibara.

"Kalau kau berani mengganggu Haibara lagi, kami tidak akan memaafkanmu!!" ancam Genta yang diikuti anggukan Ayumi dan Mitsuhiko.

'Detektif terkenal sepertiku diancam sama anak kecil, nasib.... nasib...' kataku dalam hati diikuti dengan tawa yang datar.

Setelah semuanya mereda, aku menoleh pada Haibara, ia hanya menguap seolah tidak merasa bersalah, lagi-lagi aku hanya bisa mengungkapkan rasa kesalku dalam hati.

☆ ☆ ☆ ☆

Selesai bernyanyi, aku merasa lemas. Anak-anak lain memberi tepuk tangan padaku mungkin saja karena terpaksa, tapi aku tidak peduli.

"Wah, seperti yang diharapkan dari sang detektif terkenal yang memiliki naluri analisis yang tajam." Haibara menyindirku lagi ketika aku kembali ke tempatku semula.

"Diamlah." balasku dengan tajam, aku terlalu lelah untuk membalas Haibara.

"Baiklah, selanjutnya.. Kizaki-san!" ketika Kobayashi-sensei menyebutkan namanya, sontak seluruh perhatian siswa tersita olehnya.

"Ah, maaf, Kizaki-san, karena kamu baru masuk hari ini, jadi kamu tidak perlu maju." terdengar desahan kecewa dari yang lain.

"Tidak apa, sensei.. aku akan tetap maju."

"Hee? benarkah? apa kamu tidak keberatan?" yang ditanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum, ia beranjak dari tempatnya untuk maju ke hadapan seluruh teman-teman barunya. Tapi aku tahu dia merasa gugup karena saat aku memperhatikannya, tangannya sedikit gemetaran.

Seluruh siswa menjadi sangat antusias ingin mendengarkan suara anak baru itu. Tak lama kemudian, lantunan sebuah lagu keluar dari mulutnya dengan lembut dan pelan. Meskipun aku tidak terlalu bisa mendengarnya, tapi aku tahu kalau lagu yang dinyanyikannya itu adalah lagu khas prefektur Hokkaido.

Semua orang yang berada di ruangan tersebut terpukau dengannya, termasuk aku. Mulutku akan terus terbuka kalau saja Haibara tidak menegurku.

"Awas, nanti ada yang masuk!" ucapnya dengan terkekeh, ia segera menutup mulutku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

大事な人 「Edisi Revisi」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang