I Miss You (보고싶다)

211 34 16
                                    


Kalian tahu rasanya merindukan seseorang seperti kehilangan oksigen untuk bernafas . Sesak , bahkan lebih sesak daripada kau dikerumuni oleh orang-orang saat jam pagi di kereta. Seperti ada sesuatu yang menekan dada nya, sesakit itu . Ingin berteriak tapi tidak bisa . Obat nya hanya satu , bertemu dengan orang yang dirindukan . Tapi maaf tidak semudah itu mengingat orang tersebut berada bermil-mil jauhnya . Dia sudah hampir menyerah kala itu , namun sesuatu menahannya . Senyuman gadis itu dan semangat yang selalu gadis itu berikan padanya . Di satu sisi ia sangat ingin menemuinya namun disisi lain ia lebih ingin melihat senyum bangga saat kepulangannya nanti.

Waktu menunjukan pukul dua dini hari namun ia belum niat untuk segera tidur.
Memutar-mutar ponsel nya mempertimbangkan apa dia harus menghubungi gadis nya atau tidak . Karena ia merasa sangat bersalah tidak membalas pesan atau menghubungi Sana selama seminggu . Itu karena kesibukannya yang tidak tahu waktu sampai ia lupa untuk mengaktifkan ponselnya . Seminggu belakangan ini dia habisakan berjam-jam di dalam studio dan kelas , bahkan untuk tidur pun tidak cukup . Beruntung ia mendapatkan jatah libur untuk beberapa hari kedepan . Niatnya ingin pulang ke Korea namun segera diurungkan karena tidak memungkinkannya karena waktu liburnya hanya tiga hari .

Setelah memandangi benda persegi yang memperlihatkan walpaper cantik kekasihnya itu , ia pun segera menghubungi Sana . Menunggu selama beberapa detik sampai suara manis gadis itu terdengar. Jantungnya berpacu lebih cepat karena mendengar suara itu .

"Yeobseyo? Hanbin-ah?"

Ia terdiam sesaat mencerna apa yang ia dengar . Suara yang sangat dirindukannya .

"Hanbin-ah?"

Mengerjapkan matanya , tersadar akan lamunannya selama beberapa detik karena suara diseberang sana menaikan volume suaranya.

"Eohh .. Sana-ya. Oneul Mwohae?" (apa yang sedang kau lakukan)

"Aku sedang mengisi data pendaftaran ke universitas" .

Hanbin hanya diam , tidak fokus pada jawaban gadis itu . Sampai suara itu mulai terdengar lagi .

"Kim Hanbin kau baik-baik saja?"

Tersadar akan lamunannya dan hanya mengangguk tanpa dia sadari melakukan hal bodoh yang tentu tidak akan dilihat gadisnya yang ber mil-mil jauhnya .

Sial !! Hanya karena terlalu merindukannya aku jadi tidak fokus

"Aku baik-baik saja"

"Hanya saja...."

Ia menggantungkan kata-katanya , diikuti suara Sana yang mulai mengulangi kata-katanya.

"Aku terlalu merindukanmu"

Tidak ada jawaban dari gadis itu , mereka sama-sama diam . Ini baru pertama kalinya ia mengungkapkan betapa ia merindukan gadis itu dalam satu tahun kepergiannya. Jadi tidak heran jika mereka berdua terkejut atas apa yang keluar dari mulutnya .

Tidak ada suara Sana yang terdengar hanya beberapa suara laki-laki dan wanita yang sedang berbicara satu sama lain dan sesekali ada suara laki-laki yang bertanya pada Sana . Dia tidak mengenal suara itu , sudah pasti bukan suara sahabat-sahabatnya . Dan ingatannya masih sempurna untuk mengingat suara teman sekelasnya .

"Aku juga"

Dia terdiam , hatinya menghangat takala mendengan jawaban yang sangat diharapkannya . Hanbin sangat mengenal gadis itu , Sana orang yang sangat pandai menyembunyikan perasaannya . Sana tidak akan mengatakan jika dia merindukan seseorang sampai orang itu mengatakannya terlebih dahulu . Bukan karena Sana orang yang terlalu tidak peduli namun gadis itu tidak ingin menjadi beban jika dia mengatakan merindukan seseorang . Apalagi dengan keadaan Hanbin yang sekarang jauh dari nya.

What You Doing ?? (오늘 모해??) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang