"Kalian mau kan bantu gua ngelupain dia?" luna menatap temannya penuh harap"Pasti" jawab keysia dan bela barengan
"Thx"
.
.
Keesokan harinya mereka semua berpencar, keysia dan udin pergi ke belakang sekolah. Cero dan kevin pergi ke lapangan indoor outdoor. Jesi dan bela pergi ke kolam renang sekolah. Luna dan rey pergi ke tempat lokerKeysia dan udin kini sedang berada di belakang sekolah, itu tempat terbunuhnya mahasiswi yang bernama lia. Disana mereka melihat ke sekitar, barang kali ada bukti yang tertinggal. Keysia mencarinya ke dekat selokan air, dia melihat gunting. Dan udin menemukan sebuah cincin
"Gua nemu gunting nih" keysia menunjukan gunting nya ke udin yang sudah ia masukan ke dalam plastik bening
"Gua juga udah nemuin cincin ini, buat pernikahan kita hehe" udin nyengir-nyengir goblok, gk tau aja si keysia udah kesel
"Mana mau gua sama bocah ingusan yang beli permen aja masih minta ke orang tuanya" jawab keysia yang langsung ngejleb gitu loh
"Yah di tolak sebelum menembak, miris kali idup mu din" udin tersenyum kecut sambil ngelus dadanya
"Buruan ngapasi!" teriak keysia dari depan
"Hm" udin ceritanya lagi marah ini
Di tempat kevin and cero, mereka juga sama lagi meriksa tkp buat si dela.
"Lu nemu apa?" tanya kevin serius sama cero
"Gua nemu permen kiss" jawab cero sambil ngasih flying kiss ke kevin
Kevin udah masang muka mau muntah aja
"Homo lu anjing" ujar kevin, gk lama dia nemuin surat"Gua nemu surat" ujar kevin sambil menunjukan surat itu pada cero
"Gua gk nemu apa-apa, yodah lah kuy segitu juga udah cukup" cero menarik tangan kevin, karena dia merasa ada makhluk lain di sekitar mereka
Di tempat bela dan jesi. Mereka lagi nyusurin kolam renang, tkp dari korban lia. Menurut cerita luna, lia tuh di tenggelemin disini.
"Dari tadi kita muter-muter kaga nemu apa-apa" keluh jesi yang sudah cape berdiri dan mencari eav:
"Yodah sabar aja, ntar juga ada" bela mencoba menyemangati jesi
"Gua istirahat dulu ya" ucap jesi dia duduk di tepi kolam renang yang memang sudah tersedia
"Oke" bela mengacungkan jempolnya
Bela tidak menyerah, dia terus mencari barang bukti. Sampai matanya melihat ke arah belakang tempat duduk, dengan segera bela mengambil benda itu
"Jes, gua nemuin bando" bela memberitahu jesi
"Yaudah kita temuin yang lain yok" ajak jesi pada bela, dia udah kecapean
"Yok" bela menyetujui
Di tempat loker ada luna sama rey, mereka sedang mencoba membuka loker milik tersangka
"Gimana? Bisa gak?" entah sudah keberapa kali luna bertanya seperti itu
"Susah nih" jawab rey sambil terus mencoba membuka loker tersebut
Tap tap tap
Suara langkah seseorang memasuki ruangan tersebut
"Rey, ada orang yang mau datang kesini" luna menarik-narik jaket rey"Beneran?"
"Iya beneran, ayo sembunyi" luna menarik tangan rey ke arah pojok loker. Mereka berdua berjongkok
"I..itu bu..bukannya pak ha--" luna sudah akan bersin namun rey menutup dengan tangannya
"Sstt.. Ntar kita ketauan" rey memperingatkan luna agar tidak berisik
KAMU SEDANG MEMBACA
Horor School Attack
Horror-Sekolah yang memiliki sebuah 'Misteri' -Terdapat 8 orang murid istimewa -Sebuah virus mematikan -Sebuah pengkhianatan -Sebuah pengorbanan -Dan history yang takan pernah terlupakan Don't judge me Baca ae langsung, sorry kalo ada kesamaan sama cerita...