Chap 6

390 19 4
                                    

"Kayanya gw tau ini apa" ucap Rey

Bela dan Cero menatap Rey dengan tatapan meminta jawaban
.
.

"Emang apaan itu Rey?" tanya Cero yang sudah tidak sabaran

"Ini tuh angka yang sebenernya ejaan alfabet, yang artinya DIA PEMBUNUH" jelas Rey yang membuat Bela dan Cero terkejut

"Serius lo??" tanya Bela yang masih belum percaya dengan perkataan Rey

"Iya, 4 buat huruf D, 9 buat huruf I, 1 buat huruf A. Kalo lu gk percaya lu samain aja huruf abjad sama angka yang disini, bener gk urutan nya" jelas Rey, yang diangguki oleh Bela

Bela mulai menyamakan angka dengan huruf abjad di bantu oleh Cero. Setelah dua menit Bela dan Cero selesai menyamakan dan ternyata memang benar angka itu tercantum sebagai urutan huruf alfabet.

"Gila pinter banget lu Rey bisa tau yang kaya ginian, lu belajar dari mana?", tanya Bela pada Rey

"Tante gua yang ajarin", jawabnya santai

"Tapi dia itu siapa?", tanya Cero yang kebingungan

Rey dan Bela mengangkat kedua bahunya tanda mereka tidak tau

"Jalanin aja, ntar juga ketauan siapa pembunuhnya" jawab Rey

"Huft oke deh" Cero mengiyakan perkataan Rey, toh percuma juga dia pikirkan, dia tidak akan menemukan jawabannya.

"Yaudah gua balik ke toilet ya, kesian si Keysia ntar kebingungan lagi gada gua wkwk" ucap Bela yang teringat pada Keysia yang berada di toilet

"Oke, gua sama Rey duluan ya" balas Cero

"Sip" Bela mengacungkan jempolnya

SKIP TIME

Satu Minggu setelah kejadian terungkapnya pembunuh siswi cantik, akhirnya Luna dan yang lain pergi ke Dufan untuk memenuhi permintaan teman-teman nya atas status Cero dan Bela.

"Widih akhirnya gw bisa main bebas" ucap Udin sambil merentangkan tangannya

"Lebay lo" balas Keysia sambil mendorong pelan Udin

"Yaelah kan kemarin kita kaga bebas, ada mulu masalah yang dateng" jawab Udin

"Yah semoga aja gada masalah lagi setelah ini" sambung Luna

"Yaudah kita masuk aja dah" ucap Cero sambil membawa tiketnya

"Siap" balas teman-temannya

Mereka berdelapan masuk ke Dufan, dan menaiki beberapa wahana yang menantang nyali. Dimulai dari menaiki Histeria yang akhirnya Udin muntah karena pusing. Menaiki kursi terbang yang dipenuhi teriakan mereka karena mereka merasa bebas, menaiki kincir angin raksasa dibagi menjadi 2 kelompok.
Di dalam kincir angin, Udin menyatakan perasaan nya kepada Keysia yang lalu di terima. Yang membuat Luna tersenyum bahagia, meskipun ia tau bahwa kini hanya dirinya dan Rey yang belum menunjukkan adanya kemajuan. Rey yang diam diam menyimpan perasaan kepada Luna pun hanya diam, karena teringan pesan unknow. Dia hanya bisa memperhatikan Luna, dan memfoto nya diam-diam.

"Rey, lu kan fotografer, fotoin kita berdua dong" suruh Udin pada Rey

"Berani bayar berapa lo?" Tantang Rey pada Udin

"Serebu dah" jawab Udin

"Seribu dolar boleh" balas Rey

"Gila lo" Udin melotot ngedenger ucapan sahabatnya

"Wkwk bercanda, sini gua fotoin" Rey mengambil handphone Udin dan mengambil foto Udin dengan Keysia.

"Sini gua fotoin lu sama Luna" ucap Udin setelah selesai di foto oleh Rey

Horor School AttackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang