1

3.6K 300 12
                                    

"Hufff" embusan rokok itu berhasil membuat Somi batuk batuk kecil.

" Harus banget niupnya di depan wajah ku ?" Tatapan Somi bener bener terasa ingin menerkam.

Guanlin ga jawab cuman menyeringai ringan.

" uhuk...kalau merokok, jendelanya di buka lin, aku gak mau jadi perokok pasif" ucap Somi sambil terbatuk.

Bukannya mendengarkan Somi, Guanlin kembali meniupkan asap rokoknya ke arah Somi.

"Guanlin ! Keluarin aku dari sini" Somi udah ga tahan, dia menopang wajahnya, mengusap dan berusaha untuk tidak menangis.

Melihat itu Guanlin langsung membuka jendela, membuang puntung rokoknya, segera menarik somi ke dengkamannya.

"Maaf" ucap Guanlin lirih.

Somi udah terbiasa dengan sifat Guanlin, yang menyiksanya perlahan, membuatnya kesal, lalu tiba tiba bersikap manis. Berkali kali Somi memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan dengan Guanlin, tapi ada saja hal yang membuat dia mengurungkan niatnya itu.

"Som" Panggil Guanlin dengan suara beratnya.

" hng ?" Somi ngedonggak natap mata guanlin.

"Cium" ucap Guanlin sambil memanyunkan bibirnya.

Somi melepaskan pelukan, lalu membuang mukanya.

" ga, bau rokok" bales Somi kemudian.

Guanlin segera mengambil pewangi, menyemprotkannya sedikit dan Somi hanya melongo melihat tingkah Guanlin. Asik melihat Guanlin menyemprotkan Pewangi, Somi sampe lengah karna Guanlin secepat kilat sudah mengecup pipinya.

" masih bau ?"

"Hng....Masih" jawab Somi dengan pipi yang merona

" yaudah, mending ngerokok lagi" Guanlin baru mau mengambil rokoknya lagi. Tapi dengan lihai Somi mengambil rokok tersebut dan segera membuangnya ke luar.

" ambil" tatap guanlin tajam

" ga mau" bales Somi dan sekali lagi dia nunduk.

" ambil gua bilang !" Suara Guanlin meninggi membuat Somi bergedik ngeri.

"Oke monster guanlin kembali" batin Somi dan membuka knop mobil dan mengambil Rokok itu kembali.

Sebenernya hari ini dia di ajak bolos oleh Guanlin. Bukan di ajak lebih tepatnya di paksa. Mungkin lebih kasar dari di paksa melainkan di seret, harus ikut intinya. Sepanjang perjalanan Guanlin ga ngomong, Somi juga ga berani buat ngomong. Situasi begini biasanya Guanlin lagi Depresi dan Somi harus siap jadi korban pelampiasannya.

Somi udah jalanin hubungan selama 5 bulan ini dengan Guanlin. Sebenernya Guanlin ga nembak Somi tapi memaksa Somi dan mengklaim ke semua orang kalo Somi adalah milik Guanlin. Siapa pun yang berani menyentuh Somi , dipastikan hidupnya tidak akan tenang.

Semua orang tau gimana kelakuan seorang Guanlin, benar benar buruk. Suka cabut, bolos, membuat onar, dan lain sebagainya. Pada awalnya Somi merasa sangat tersiksa bersama Guanlin, tapi seiring berjalannya waktu, rasa sayang pun mulai di rasakan Somi. Ketika Guanlin bersikap hangat dan manis, itu sungguh membuat Somi meluluh.

Sekarang Somi tau, apa yang lagi di alami Guanlin, apa yang di rasain Guanlin dan dia juga udah janji sama dirinya sendiri bakal merubah seorang Guanlin.

~~~

Tbc dulu yah.
Guys ga tau kenapa aku punya ide kya gini. Rasanya pengen sekali aja buat Guanlin jadi badboy 😂.

Like n komennya juseyo

ApologizeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang