3

2.4K 229 27
                                    

Somi sengaja memelankan langkahnya, sesekali dia melihat ke arah belakang berharap Guanlin datang untuk meminta maaf padanya. Tapi yang terjadi nihil, Somi jadi mengumpati dirinya merasa bodoh karena telah meninggalkan Guanlin di Aula.

Tit tit .. .. suara klekson motor sport membuat somi sedikit terkejut. Lalu dia berbalik melihat siapa pengemudi motor tersebut. Tapi tak banyak reaksi, Somi tetap berjalan ke arah halte.

"Hai dede manis ..." ucap lelaki tampan berbibir tebal itu sambil memelankan laju motornya.

"Kya pedo lu anjer" bales somi sambil memelototi lelaki itu.

" Kasar sama Oppa hm ?"

"Jijik jin asli jijik gua !" Jawab Somi sambil memandang Hyunjin jijik.

Ya lelaki tampan berbibir tebal itu bernama Hwang Hyunjin, teman kecil Somi. Dulu rumahnya berada tepat disamping Somi. Tetapi setelah orangtua Somi melanjutkan bisnis di Kanada,  mengharuskan Somi pindah ke Apartemen.

(Sekedar memberitahu visual hyunjin yang ini)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Sekedar memberitahu visual hyunjin yang ini)

"Jiah masih ngambek nih ?" Tanya hyunjin kemudian, sambil menusuk nusuk pipi somi dengan jarinya.

"Bodo ah" bales somi sambil mengerucutkan bibirnya.

Kemaren Somi ngechat Hyunjin minta tolong ke Hyunjin buat nemenin dia belanja keperluan masak. Tapi Hyunjin emang lagi pusing pusingnya ngerjain laporan sampe sampe mengabaikan pesan Somi. Itu penyebab Somi jadi ngambek ke Hyunjin.

"Somi !" Seseorang memanggilnya dari jauh. Somi membulatkan matanya, sedikit panik. Dia langsung naik ke jok belakang motor Hyunjin.

"Jin buruan ayo jalan" ucap Somi membuat dahi Hyunjin sedikit berkerut.

"Nanti gua jelasin buruan" lanjut Somi lagi.

"Oi Somi...  arghhh sial" ucap Guanlin. Dia memandang tajam ke arah motor yang Somi tumpangin yang telah melaju cepat tersebut.

***

"Lagi ambekan lu sama dia ?" Tanya Hyunjin sambil meneguk Cola yang diberikan Somi padanya.

"Ntah" bales Somi sambil memberikan beberapa kue ke atas meja tamunya.

Hyunjin hanya menggangguk. Dia pikir hal ini sudah biasa terjadi diantara Guanlin dan Somi. Hyunjin itu udah kayak kakak kandung Somi sendiri. Jadi apapun yang terjadi pasti Somi ceritanya ke Hyunjin, mau minta tolong apapun juga pasti ke Hyunjin bahkan kalo bosan di Apartemen dia bakal nginap di rumah Hyunjin. Keluarga Hyunjin dan Somi juga sangat dekat. Inilah yang disebut dengan saudara tanpa ikatan darah. Buktinya saat ini Hyunjin sedang berada di Apartemen Somi, hanya berdua tanpa kecanggungan.

"Dia masih sama, nyebelin, kasar, ga ngotak kadang !" Nah ini dia Somi, tanpa disuruh bercerita pun, pasti dia langsung curahkan ke hyunjin.

"Putus aja udah, trus jadian sama gua wkwk" ucap Hyunjin diakhiri gelak tawa.

"Bercanda mulu lu" bales somi sambil menaikan ujung bibirnya.

***

"Kak, ji mau itu " ucap cewe berparas imut nan manis.

"Hm" bales lelaki yang kelebihan tinggi badan tersebut.

"Kak Guanlin, bagusan baju yang warna pink apa biru ?" Tanya Jiheon kembali.

" serah yang penting cepat" bales Guanlin ketus.

"Tapi aku mau beli sepatu juga kak " bales Jiheon.

" serah yang penting selese ini kita ke hotel" bales Guanlin lagi.

" hng, tapi Ji ngga mau kak" jawab Jiheon sambil menunduk.

"Ngabisin waktu gua ae lu anjer" bales Guanlin lalu beranjak meninggalkan Jiheon.

"Kak Guanlin..." teriak Jiheon, tetapi Guanlin sudah tak terlihat lagi.

***

" Gimana bro" tanya Woojin sambil meneguk alkoholnya.

" Ga guna, ngabisin duit doang dia mah" jawab Guanlin sambil mengisap rokoknya.

" Yah... ga kepake dong, wkwkwk" Ucap Baejin kemudian.

" Gua bingung ae , lu nyari cewe sana sini, mainin terus lu rusakin. Padahal lu udah punya Somi" kali ini Daniel membuka suaranya.

"Kurang apa lagi Somi cuy" entah pernyataan atau pertanyataan yang di lontarkan woojin.

" Body perfect, bohai anjer mpphh nikmat dah" ucap Daniel.

"Nah bener, dan anehnya lu kok ga mau nyentuh dia sih lin" tanya Baejin.

"Tugas gua jagain dia bukan ngerusak dia" bales Guanlin lalu beranjak dari tempatnya.

"Bacod" ucap mereka bersamaan.

***
Guanlin sedang berada diApartemen Somi. Dia tidak langsung menghampirinya, hanya menunggu di lantai dasar. Kemudian diambilnya smartphone nya, mencari kontak dan menelpon seseorang.

" kebawah sebentar" ucap Guanlin dari telepon genggamnya.

"Males" jawab Somi dari seberang sana.

"Cepat gua bilang!" Guanlin menaikan suaranya.

Tetapi Somi hanya berdecak lalu mematikan smartphone nya tersebut.

"Sialan" guman Guanlin kemudian.

***
Seorang gadis berjalan gontai menggunakan baju sedikit ketat dengan celana denim diatas lutut. Dengan bodynya yang sedikit mencolok, membuat beberapa orang memandanginya. Melihat itu, Guanlin langsung berjalan cepat untuk menghampiri perempuan itu.

"Apa" tanya Somi sesampai menghampiri Guanlin.

Guanlin tidak bergeming, dia hanya menatap tajam ke arah Somi. Sedangkan Somi hanya membuang mukanya ke sembarang arah. Guanlin tidak diam dalam pergerakan, mungkin hanya mulut nya yang bungkam. Tetapi seperkian detik kemudian, dia sudah melepaskan hoddynya, memasangnya ke tubuh Somi. Ditariknya resleting hoddynya sampe ke ujung leher Somi, tangannya belum lepas dari sana. Melihat itu Somi mendongakkan wajahnya, menatap Guanlin dengan wajah bertanya.

"Kenapa tanganmu masih disini, leherku sesak" akhirnya Somi mengakat suara.

Guanlin menarik topi hoddy yang Somi gunakan, membuat Somi semakin dekat dengannya. Ketika embusan nafas diantara keduanya terasa dipipi,  Somi memejamkan matanya.

Cup

Guanlin menempelkan bibirnya dengan bibir Somi tidak ada pergerakan, bahkan Guanlin juga ikut memejamkan matanya. Ketulusan bukan hawa nafsu. Kemudian dilepaskannya, Guanlin mendekat kearah telinga Somi untuk membisikan sesuatu.

"Jangan ngeekspos milik gua" terdengar sedikit parau

Sekarang Somi mengerti, Guanlin tidak suka dengan pakaian yang Somi gunakan, terlalu terbuka.

"Temenin gua makan, gua ga mau makan sendiri" ucap Guanlin sambil menarik lengan Somi.

"Aku tak mau, pergi saja dengen perempuanmu yang lain" Somi menghentakkan tangannya sampai terlepas dari genggaman Guanlin.

"Apa maksud mu ! Kau memancing emosiku" kilatan mata Guanlin keluar. Somi berhasil mengundang Monster itu kembali.

TBC

Huee 😭😭😭😭. Maaf banget yah guys, gua ga update update. Hp gua jatuh, lcd nya rusak :"). Syukurnya masih bisa di perbaiki. Maaf semaafnya. Aku tak yakin ada yg menunggu cerita ini 😟

ApologizeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang